Apa Itu Abnormalitas Dari Sisi Psikologi Sosial?

Kita sering bertanya- tanya. Apa itu abnormalitas dari sisi psikologi sosial? Mari kita bahas dalam artikel ini.

Sosial3379 Views

Logos Indonesia Apakah kamu bertanya-tanya, sebenarnya abnormalitas itu apa sih? Sebenarnya apa yang tidak normal? Atau hal apa yang bisa dikatakan bahwa itu normal dan tidak normal? Semua pertanyaan itu akan kita bahas di artikel ini. Namun, sebelum kita memulai pembahasannya. Kita akan memberi batasan dalam pembahasan ini. Hal ini karena kata “abnormalitas” memiliki pemaknaan yang berbeda di setiap bidang ilmu pengetahuan lainnya. Walaupun begitu, kata “abnormalitas” memiliki satu pengertian yang sama yaitu sesuatu hal yang tidak biasa atau tidak seperti keadaan normalnya.

Kata “abnormalitas” dalam bidang ilmu kedokteran, memiliki pengertian suatu keadaan tubuh yang tidak normal sehingga disebut penyakit fisik. Keadaan di mana kondisi tubuh yang seharusnya seperti ini (dalam keadaan normal, seharusnya). Kemudian dikatakan abnormal ketika tidak memiliki atau melebihi yang seharusnya ada. Sehingga, kata “abnormalitas” sangat erat kaitannya dengan penyakit dari sisi sudut pandang ilmu medis.

Kemudian bagaimana dari sudut pandang ilmu lain terkait kata “abnormalitas”? Tentu saja, pengertian abnormalitas itu akan disesuaikan dengan ilmu bidang yang terkait. Sehingga, dari satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya memiliki penerapan kata “abnormalitas” yang berbeda-beda.

Perilaku yang berbeda dari kebanyakan orang disebut abnormal dari sisi psikologi sosial.

Apa Itu Abnormal Dari Sisi Psikologi Sosial?

Abnormal dari sisi psikologi sosial adalah suatu keadaan yang banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat dan diyakini sebagai suatu tindakan yang benar. Sehingga, seseorang yang melakukan suatu yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat setempat, itu disebut normal. Sedangkan seseorang yang bertindak di luar nilai dan norma masyarakat setempat, itu disebut tidak normal atau abnormal.

Hal ini karena, landasan dari perumusan normal atau tidak normalnya suatu tindakan adalah berasal dari banyaknya orang melakukan tindakan tersebut. Jika dalam suatu kelompok atau masyarakat banyak yang melakukan hal tersebut. Maka, tindakan tersebut akan dianggap normal dan benar bagi masyarakat tersebut. Sedangkan seseorang yang tidak melakukan tindakan tersebut, akan dianggap salah dan abnormal.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Quarter Life Crisis Pada Usia 20 Tahunan.

Perilaku norma dan tidak normal ini, dapat dianalogikan sebagai kurva normal. Diagram yang sebaran datanya banyak berpusat di tengah. Sedangkan sisi kanan dan kiri kurva memiliki jumlah yang sedikit. Seorang yang normal akan berada di tengah kurva tersebut yaitu yang mengikuti kebanyakan orang. Sedangkan seorang yang tidak normal atau abnormal merupakan orang yang bertindak di sisi kanan dan kiri kurva. Di mana jumlah sisi dan kiri kurva tersebut memiliki jumlah yang sangat sedikit.

Apakah teman-teman sudah paham dengan konsep abnormal? Jadi secara umum, orang yang dianggap normal adalah orang yang melakukan hal yang biasa orang lakukan. Sedangkan orang yang tidak normal atau abnormal adalah orang yang melakukan hal yang tidak seperti orang kebanyakan. Jadi konsep normal dan tidak normal ini berdasarkan jumlah orang yang melakukan suatu tindakan. Bukan berdasarkan benar atau salahnya suatu tindakan.
Jadi bagi kamu yang menganggap tindakan yang normal itu pasti benar dan tindakan abnormal adalah tindakan yang pasti salah. Itu merupakan konsep pemikiran yang keliru.

Baca Artikel Kami Lainnya: Memahami Makna Cinta Dalam Perspektif Psikologi.

Namun terlepas Apakah tindakan itu benar atau salah. Sebenarnya persepsi mengenai benar atau tidaknya suatu tindakan didasarkan pada keyakinan dalam suatu kelompok atau suatu masyarakat tersebut. Karena bisa saja kita menganggap suatu tindakan itu buruk. Namun dalam masyarakat tersebut tindakan tersebut tidaklah buruk, bahkan bisa dianggap suatu hal yang benar. Jadi tiap budaya atau masyarakat atau kelompok persepsi keyakinan yang berbeda-beda terkait benar atau salahnya suatu tindakan yang memicu seseorang dalam kelompok itu bertindak.

Contoh Abnormalitas Dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk meningkatkan pemahaman kita terkait perilaku abnormal. Cobalah cari suatu tindakan yang banyak dilakukan oleh orang banyak. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Perilaku seperti menghormati orang yang lebih tua merupakan tindakan yang dianggap benar dan banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, memberi salam kepada orang tua, berkata sopan kepada orang yang lebih tua, dan tindakan sopan lainnya. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, jika ada seseorang yang bertindak tidak sopan pada orang yang lebih tua, ia akan di anggap orang yang tidak normal. Ia akan di cap oleh masyarakat sebagai orang yang tidak mengikuti nilai budaya Indonesia yang ramah dan sopan.

Namun, berbeda di negara lain seperti di Amerika misalnya. Di Amerika, Masyarakat mereka tidak terlalu memperdulikan tindakan seperti itu. Perilaku seperti harus berkata sopan dengan orangtuanya, memberi salam kepada orang yang lebih tua atau tindakan lainnya yang mengarah kesopanan terhadap orang tua. Perilaku itu jika di langgar, tidak akan mendapatkan cap jelek di masyarakat Amerika. Namun, terdapat tindakan lainnya yang lebih ditekankan dari pada itu bagi mereka.

Baca Artikel Kami Lainnya: Terapkan Metode Ini Untuk Cepat Menghafal Apapun.

Contoh lainnya dalam skala yang lebih kecil. Ketika dalam kelompok pertemananmu lebih banyak yang merokok dibandingkan tidak merokok. Dan kamu salah satu orang yang tidak merokok. Artinya, bagi kelompok tersebut kamu adalah orang yang tidak normal atau abnormal. Walaupun sebenarnya tindakan merekalah yang salah. Dan tindakan merokok menjadi hal normal di kelompok tersebut.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment