Apa Itu Synesthesia Dan Contohnya. Suara Yang Memiliki Warna

Apa itu synesthesia dan contohnya. Suara yang memiliki warna. Fenomena ini dapat dijelaskan menggunakan pandangan psikologi kognitif.

Biopsikologi2041 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah mendengar seseorang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengindra? Seperti kemampuan melihat suatu warna dari suara yang ia dengar atau suara yang memiliki rasa atau bentuk. Beberapa orang yang tidak mengetahui tentang synesthesia ini, menganggap orang tersebut memiliki kekuatan super. Terlihat keren dengan kemampuannya yang unik.

Namun pengalaman stimulus dalam mempersepsikan penginderaannya ini memiliki penjelasan yang logis berdasarkan psikologi kognitif. Ketika orang tersebut mendengar suatu suara. Maka ia akan mempersepsikan suara itu dengan dua bagian otak yang terhubung seperti audio dan visual. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian synesthesia dan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Synesthesia?

Synesthesia adalah kondisi seseorang ketika mempersepsikan sensasi sensoris namun, sensasi sensoris lainnya juga ikut terasa, walaupun stimulus aslinya merupakan stimulus sensori tunggal. Sebagai contoh stimulus sensasi tunggal itu berupa suara. Namun seseorang yang memiliki synesthesia, tidak hanya merasakan suara itu saja. Tapi dibarengi dengan sensasi visual berupa warna atau bentuk atau lainnya yang berhubungan dengan karakteristik suara tersebut.

Synesthesia ini seperti memiliki suatu pengaturan yang dalam memvisualisasikan atau mempersepsikan suatu stimulus dengan stimulus lainnya. Artinya, seseorang synesthesia akan menjawab sama ketika diberikan suara yang sama secara konsisten. Jika dianalisis lebih dalam, jawaban mereka memiliki hubungan dengan karakteristik suara yang mereka dengar.

Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Latihan Teknik Grounding. Cara Cepat Mengatasi Rasa Cemas Dan Panik Saat Stres Melanda.

Beberapa orang memiliki synesthesia yang tidak wajar bahkan dianggap luar biasa dalam mempersepsikan suatu suara. Terdapat beberapa kasus yang luar biasa mengenai synesthesia ini oleh peneliti Alexander Luria pada tahun 1960 dan 1968. Ia meneliti seseorang yang memiliki ingatan luar biasa, bahkan mampu mengingat daftar berisi 30 kata selama beberapa detik saja. Sebut saja seseorang yang memiliki memori luar biasa ini dengan panggilan “S”.

Ketika S mendengarkan nada dengan 30 putaran per detik dan amplitudo 100 desibel, Ia melihat sebuah garis selebar 12-14 cm berwarna perak yang memudar. Kemudian peneliti memberikan nada 50 putaran per detik dengan amplitudo yang sama. Ia melihat garis kecoklatan dengan latar belakang gelap dan di setiap sisinya berwarna merah seperti lidah.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal 4 Jenis Luka Pada Inner Child Dan Contohnya.

Kemudian peneliti memberikan stimulus lagi berupa nada 500 putaran per detik dengan amplitudo yang sama. Ia mengatakan terdapat kilatan cahaya yang membelah langit menjadi dua. Kemudian pada nada 500 putaran per detik dengan amplitudo 74 desibel. Ia mengatakan bahwa nada tersebut berwarna orange pekat dan berbentuk seperti jarum yang seakan-akan ingin menembus ke tulang belakangnya.

Si peneliti memberikan stimulus nada tersebut secara berulang. Hasilnya, S memberikan jawaban yang sama. Perlu diketahui bahwa S tidak memiliki masalah dengan penglihatan atau pendengarannya. Ia merasakan sensasi visual dan sensasi fisik secara nyata.

Contoh lain dari synesthesia yang luar biasa adalah seseorang yang mampu mengecap bentuk, meraba bunyi, dan melihat angka atau huruf dalam warna.

Contoh Synesthesia Dalam Kehidupan Sehari-hari

Berdasarkan teori psikologi kognitif terdapat hubungan yang saling menjalin ketika merepresentasikan suatu stimulus tunggal. Pada saat orang tersebut mendapatkan stimulus suara, maka ia akan merepresentasikannya dan mengkaitkan stimulus suara itu dengan suatu hal yang berhubungan dengan suara tersebut.

Hal tersebut, mungkin saja pernah kita alami. Namun kamu tidak menyadarinya. Seperti, ketika baju yang memiliki banyak warna yang cerah. Kita sering menyebutnya baju yang berwarna “meriah”. Secara teori tidak ada warna yang bernama “meriah”. Namun karena baju tersebut memiliki beragam warna yang meriah. Sehingga kita memberikan analogi metafora dengan sebutan “warna meriah”.

Contoh lainnya yang tidak kamu sadari adalah aroma makanan yang kamu kenal. Kamu mengetahui bahwa aroma ini adalah ayam goreng dari baunya yang sangat khas. Bau yang kamu cium dihubungkan dengan bentuk fisik berupa makanan. Ketika aroma yang kamu kenal ini tercium oleh mu. Otak akan mengenalinya dalam bentuk visual. Berupa imajinasi, membayangkan bentuk fisik dari aroma tersebut. Kemudian, dihubungkan dengan sensasi rasa lapar akibat imajinasi yang kamu buat. Itulah mengapa ketika mencium bau aroma makanan yang kamu kenal. Pada saat itu juga terdapat sensasi rasa lapar ketika perut kosong.

Baca Artikel Kami Lainnya: Terlalu Sering Menyalahkan Diri Sendiri. Berikut Artikel Kami Lainnya: Tips Dan Langkah-Langkah Untuk Memaafkan Diri Sendiri.

Pengalaman sensori tersebut berhubungan dengan mempersepsikan suatu simulus tunggal (contohnya suara) yang kemudian menghasilkan lebih dari satu stimulus (suara dan warna). Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Vilayanur Ramachandra dari Brain and Perception Laboratory, UC San Diego, bahwa otak dapat disetel sedemikian rupa. Sehingga konsep-konsep, persepsi-persepsi, dan pemberian nama objek, semua itu saling berhubungan satu sama lain. Dan karena itu, memunculkan metafora yang digunakan bersamaan secara luas.

Karena itu, penjelasan mengenai fenomena synesthesia dapat dijelaskan melalui proses kognitif yang menggunakan dua atau lebih area sekaligus untuk mempersepsikan suatu stimulus tunggal.

Solso, Robert. L., Maclin, Otto. H., Maclin, Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment