Apa Perbedaan Burnout dan Stress Kerja?

Walaupun keduanya merupakan akibat dari tekanan saat bekerja, namun burnout dan stress kerja adalah dua hal yang berbeda. Secara umum burnout merupakan tahap kronis setelah stress kerja yang tidak mendapatkan pengelolaan yang tepat.

Klinis, PIO2958 Views

Logos Indonesia – Belakangan ini istilah burnout cukup sering digunakan. Terutama untuk menggambarkan kondisi kelelahan akibat banyaknya tekanan kerja di kantor. Burnout sendiri menjadi cukup populer karena kesehatan mental sudah menjadi perhatian bagi banyak orang.

Pada usia dewasa awal yang baru memasuki dunia pekerjaan, tentunya menghadapi perubahan lingkungan tidaklah mudah. Bekerja dibawah tekanan cenderung membuat beberapa orang merasa tersiksa sehingga menimbulkan stress dan juga burnout.

Namun sayangnya, istilah burnout dan stress kerja sering kali mendapat perbedaan makna. Meskipun keduanya diakibatkan oleh tekanan yang ada, namun kedua hal ini tentu berbeda. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai perbedaan burnout dan stress kerja.

Apa Itu Stress Kerja?

Apa Itu Stress Kerja
Apa Itu Stress Kerja

Sebelum mengenal istilah burnout, umumnya orang-orang menggambarkan segala tekanan yang dirasakan dengan istilah stress kerja. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, karena stress sendiri merupakan respon alami tubuh terhadap tuntutan atau kejadian tertentu.

Stress memang merupakan hal yang wajar. Namun jika tidak diiringi dengan manajemen stress yang baik, maka akan menimbulkan berbagai kondisi kronis.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada artikel gooddoctor, stress kerja didefinisikan sebagai respons fisik dan emosional yang terjadi akibat pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya atau kebutuhan pekerja.

Stress kerja disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja yang berat, gaya manajemen yang tidak sesuai, hubungan antar sesama rekan kerja yang kurang baik, kurang atau tidak adanya kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir, hingga kondisi lingkungan kantor yang tidak mendukung kenyamanan karyawan.

Apa Itu Burnout?

Apa Itu Burnout
Apa Itu Burnout

Setelah mengenal stress kerja, tentunya kita perlu mengetahui mengenai burnout. Burnout sendiri didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai sebuah sindrom yang diakibatkan oleh stress kronis di tempat kerja. Sehingga burnout juga sering disebut burnout syndrome.

Stress yang tidak mendapatkan pengelolaan yang tepat inilah yang bisa menimbulkan tanda-tanda seperti kelelahan, pikiran negatif dan sinisme terhadap pekerjaan, hingga mengurangi kinerja kerja karyawan.

WHO juga menyatakan bahwa istilah burnout ini hanya diberikan terhadap kondisi medis sebagai fenomena pekerjaan saja dan tidak boleh digunakan untuk menggambarkan kondisi di bidang kehidupan lain.

Terdapat beberapa penyebab terjadinya burnout syndrome pada karyawan, diantaranya adalah tidak mampu mengontrol pekerjaan, tidak mendapatkan kejelasan mengenai jobdesk yang perlu dilakukan, adanya masalah dinamika tempat kerja, kurang bersosialisasi dengan rekan kerja, hingga tidak memiliki keseimbangan hidup.

Baca Artikel Kami Lainnya : Tips Atasi Burnout Saat Bekerja

Apa Perbedaan Burnout dan Stress Kerja?

Apa Perbedaan Burnout dan Stress Kerja
Apa Perbedaan Burnout dan Stress Kerja

Jika dilihat dari pengertian burnout dan stress kerja di atas, maka sudah dapat diketahui secara lebih luas mengenai perbedaan keduanya. Intinya adalah burnout merupakan tahap kronis setelah stress kerja yang tidak mendapatkan pengelolaan yang tepat.

Perbedaan umum lainnya dapat dilihat dari cara individu tersebut bekerja. Bagi orang yang mengalami stress kerja umumnya masih memiliki keinginan untuk menyelesaikan masalah yang dengan dihadapi. Sedangkan pada kondisi seseorang mengalami burnout, tidak ada lagi tenaga atau bahkan keinginan untuk menyelesaikan masalah. Umumnya mereka akan mencoba lari atau menghindar dari masalah yang ada. Walaupun hal tersebut merupakan tanggung jawab individu tersebut.

Berikut beberapa perbedaan antara burnout dan stress kerja berdasarkan ciri-ciri yang ada di keduanya:

Reakasi

Orang yang mengalami stress cenderung masih memiliki antusias dalam menghadapi sesuatu. Sedangkan orang yang mengalami burnout lebih cuek atau acuh dalam menghadapi sesuatu.

Emosi

Orang yang mengalami stress akan sangat reaktif dan menunjukkan apa yang sedang dirasakan. Sedangkan orang yang mengalami burnout seakan tidak peduli dengan lingkungannya.

Aksi

Orang yang mengalami stress akan terburu-buru dan cenderung lebih hiperaktif untuk menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan orang yang mengalami burnout malah menjadi tidak berdaya dan putus asa.

Semangat

Orang yang mengalami stress akan kehilangan tenaga. Sedangkan orang yang mengalami burnout bahkan kehilangan motivasi, semangat, hingga harapan.

Dampak jika tidak ditangani

Stress akan berujung menjadi gangguan kecemasan jika tidak mendapatkan pengelolaan stress yang tepat. Sedangkan burnout akan berujung pada depresi.

Imbas

Stress kerja imbas utamanya adalah merusak fisik. Sedangkan burnout imbas utamanya adalah merusak mental. Meski demikian, baik stress kerja maupun burnout dapat berimbas pada fisik maupun mental seseorang.

Setelah membaca artikel ini, tentunya kamu sudah bisa membedakan antara stress kerja dan burnout. Walaupun keduanya berasal dari tekanan yang dirasakan seseorang, namun bukan berarti stress dan burnout adalah dua hal yang sama.

Stress kerja maupun burnout keduanya perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Banyak hal yang bisa dilakukan baik individu maupun perusahaan.

Jika kamu merasa mengalami stress kerja atau burnout dan tidak memiliki pilihan untuk mengatasinya, tidak ada salahnya untuk kamu mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online jika kamu masih ragu untuk bertemu langsung dengan psikolog. Mendapatkan penanganan sedini mungkin akan jauh lebih baik untuk mu.

Jika kamu seorang pemimpin perusahaan atau HRD, tidak ada salahnya untuk memperhatikan kesehatan mental karyawan. Dengan mengunjungi Konsultan HRD, dapat membantu perusahaan untuk menemukan masalah dan mencari solusi dari permasalahan mengenai sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Semoga artikel ini dapat membantu.

Baca Artikel Kami Lainnya : Bahaya Karyawan Mengalami Burnout dan Dampak Pada Perusahaan