Apa Sebenarnya Inner Child Itu?

Inner child sendiri merupakan istilah untuk menggambarkan respons, sifat, dan sikap seseorang yang terbentuk dari adanya pengalaman masa kecil, baik pengalaman positif maupun negatif.

Logos Indonesia – Istilah inner child menjadi sangat populer akhir-akhir ini, terutama di media sosial. Banyak anak muda yang mengaku memiliki inner child yang terluka dan mempengaruhi kehidupan mereka saat ini.

Namun, apa sih sebenarnya inner child itu? Artikel ini akan membahas mengenai inner child hingga bagaimana cara mengatasi inner child yang terluka.

Apa Itu Inner Child?

Apa Itu Inner Child
Apa Itu Inner Child

Inner child sendiri merupakan istilah untuk menggambarkan respons, sifat, dan sikap seseorang yang terbentuk dari adanya pengalaman masa kecil, baik pengalaman positif maupun negatif. Walaupun inner child yang banyak digambarkan di sosial media mengenai luka batin yang ada di masa kecil, namun pada kenyataannya pengalaman positif juga bisa menjadi inner child.

Masa kecil merupakan masa dimana seorang anak bermain dan merasakan kegembiraan yang tiada tara. Kedekatan dengan orang tua juga mulai dibangun di masa ini. Namun tidak semua orang memiliki pengalaman yang indah di masa kecilnya. Hal inilah yang akhirnya menjadi luka batin di masa depan atau istilah saat ini “inner child yang terluka”.

Jika inner child yang terjadi adalah pengalaman-pengalaman indah seperti bermain, membangun keeratan dengan orang tua, dan lain sebagainya maka akan mendatangkan hal-hal positif juga di masa depan.

Inner child ini berada di alam bawah sadar dan biasanya terlihat pada situasi yang mengingatkan seseorang dengan luka atau traumanya. Terkadang justru seseorang tidak mengetahui bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan hasil dari inner child yang dimiliki.

Oriza Saviva yang merupakan seorang Psikolog Klinis mengatakan bahwa setiap orang punya sisi inner child masing-masing, tergantung bagaimana kenangan dan cara mengolahnya. Jadi, inner child tidak hanya tentang pengalaman negatif, melainkan juga tentang pengalaman positif.

Ciri Seseorang Dengan Inner Child yang Terluka

Ciri Seseorang Dengan Inner Child yang Terluka
Ciri Seseorang Dengan Inner Child yang Terluka

Seperti yang dilansir pada detikhealth, berikut beberapa ciri dari seseorang dengan inner child inner child yang terluka:

Bermasalah dengan orang lain

Orang dengan inner child yang terluka cenderung bermasalah dengan orang disekitarnya. Bisa jadi dengan teman, pasangan, atau keluarga sekalipun. Masalah ini biasanya terjadi karena prasangka-prasangka buruk yang ada dalam pikiran mereka.

Hal ini bisa jadi akibat trauma yang terjadi pada masa kecil, contohnya korban bullying yang cenderung memiliki prasangka buruk terhadap setiap orang yang ditemui karena takut akan mendapatkan kejadian yang sama dengan masa lalu.

Obsesif

Oriza juga mengatakan bahwa obsesi dan kecemasan merupakan gejala dari inner child yang terluka. Mereka dengan inner child yang terluka biasanya memiliki obsesi yang tinggi, misalnya perasaan takut berlebih jika pasangannya mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.

Baca Artikel Kami Lainnya : Self Harm Bukan Solusi Dari Masalah! Kenali Cara Menghindari Perilaku Self Harm

Trust issue

Trust issue merupakan diri dari inner child yang terluka dan paling sering menjadi perbincangan di sosial media. Trust issue sendiri merupakan perasaan sulit untuk percaya terhadap orang lain. Hal ini tidak mengherankan mengingat kejadian buruk yang pernah dialami di masa kecil.

Kaku

Bisa jadi karena didikan yang terlalu keras atau tuntutan untuk menjadi yang terbaik saat masih kecil membuat seseorang menjadi pribadi yang kaku atau terlalu perfeksionis di saat dewasa.

Pembicaraan negatif

Baik menghadapi diri sendiri maupun orang lain, orang dengan inner child yang terluka cenderung memiliki pembicaraan yang negatif. Hal ini dikarenakan luka hati yang pernah dirasakan di masa kecilnya dulu.

Pesimis

Orang dengan inner child yang terluka cenderung pesimis dan mengalami demotivasi. Hal ini bisa jadi karena mereka tidak mendapatkan banyak dukungan di masa kecilnya. Hal ini membuat mereka cenderung tidak memiliki prestasi, masa bodoh, dan juga apatis.

Dampak dari Inner Child yang Terluka

Dampak dari Inner Child yang Terluka
Dampak dari Inner Child yang Terluka

Inner child yang terluka bisa membawa dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari. Dampak inipun akan berbeda-beda tergantung pada cara masing-masing orang dalam mengelolahnya dan luka apa yang terbentuk. Ada orang yang memiliki dampak ringan, ada pula yang memiliki dampak yang berat.

Kesulitan berkomunikasi dan sulit mengambil keputusan bisa menjadi dampak dari inner child yang terluka. Bisa jadi saat kecil suaranya tidak pernah terdengar atau sarannya selalu dianggap remeh oleh orang yang lebih dewasa darinya. Hal ini mengakibatkan Ia kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Kesalahan pola asuh anak juga bisa menjadi dampak dari inner child yang terluka, misalnya melakukan kekerasan terhadap anak karena kesusahan dalam mengatur emosi. Dampak lainnya juga bisa berupa perasaan rendah diri, selalu merasa cemas, merasa bersalah,terlalu perfeksionis, dan masih banyak lagi.

Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka

Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka
Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka

Inner child yang terluka seringkali menjadi penghambat seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Untuk itu kamu bisa mencoba untuk memahami inner child yang kamu miliki. Tidak peduli apakah itu positif maupun negatif, yang penting adalah jangan membiarkan pengalaman itu masuk ke alam bawah sadar dan mempengaruhi kehidupanmu.

Menerima apa yang pernah terjadi pada kita akan membuat kita lebih bisa mengerti apa yang kita rasakan saat ini. Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan melampiaskan perasaanmu kedalam tulisan. Tidak semua orang mampu untuk bercerita dengan orang lain, maka tulislah apa saja yang pernah membuatmu luka dan bersedih. Hal ini cukup efektif untuk menghilangkan rasa trauma itu.

Jika segala hal sudah kamu coba dan tetap juga tidak berhasil, mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi adalah pilihan tepat untukmu. Tidak ada salahnya meminta bantuan psikolog, selama itu bisa membuatmu menjadi lebih baik.

Baca Artikel Kami Lainnya : Stop Insecure! Ini Dia Tips Agar Kamu Lebih Percaya Diri