Bagaimana Deja Vu Muncul?

Beberapa teori untuk menjelaskan penyebab deja vu ini, yaitu Teori Slip Perception, Teori Temporal Lobe Seizure, Teori Memory Recall.

Logos IndonesiaPernahkah kamu berpikir bagaimana Deja vu itu terjadi? Rasa penasaranmu tersebut membawa dirimu kepada topik pembahasan kali ini. Secara sederhana, Dejavu adalah fenomena psikologis yang menganggap bahwa diri kita serasa melihat atau mengalami sesuatu yang familiar. Namun sebenarnya baru pertama kali kita alami.

Secara sejarah deja vu berasal dari bahasa Perancis yang berarti “sudah pernah melihat”. Durasi Deja vu bisa berlangsung selama 10-30 detik. Kemudian deja vu bisa terjadi lebih dari satu kali. Faktanya, hampir 60-80% orang pernah mengalami deja vu dalam hidupnya.

Penyebab deja vu masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Kondisi psikologis ini sangat sulit diteliti oleh para peneliti dalam laboratorium. Karena itu faktor penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, para peneliti masih mencurigai kemungkinan adanya hubungan antara deja vu dan sistem penyimpanan memori di otak. Ada beberapa teori yang bisa kita gunakan untuk menjelaskan penyebab deja vu ini, antara lain:

Teori Slip Perception

Teori ini mengatakan bahwa deja vu terjadi ketika kita melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda. Saat pertama kali melihat sesuatu, kita mungkin melihatnya dari sudut mata atau saat perhatian kita teralihkan. Saat kedua kali melihat sesuatu, kita mungkin melihatnya dengan lebih jelas dan fokus. Hal ini membuat otak kita merasa bahwa pengalaman kedua itu sudah pernah terjadi sebelumnya, padahal tidak.

Misalnya, kamu pernah melihat gambar monalisa dari sudut mata saat sedang berjalan di museum. Kemudian, kamu melihat gambar monalisa yang sama di internet dengan lebih jelas dan fokus. Hal ini bisa membuat kamu merasa bahwa kamu sudah pernah melihat gambar monalisa itu sebelumnya, padahal tidak.

Contoh lainnya adalah kamu pernah mendengar lagu someone like you dari sudut telinga saat sedang berada di mall. Kemudian, kamu mendengar lagu someone like you yang sama di radio dengan lebih jelas dan fokus. Hal ini bisa membuat kamu merasa bahwa kamu sudah pernah mendengar lagu someone like you itu sebelumnya, padahal tidak.

Teori Temporal Lobe Seizure

Otak saat bermeditasi.

 

Teori ini mengatakan bahwa deja vu terjadi karena adanya gangguan pada lobus temporal, yaitu bagian otak yang bertugas menyimpan memori. Gangguan ini menyebabkan aktivitas gelombang listrik di otak tidak normal, sehingga otak langsung membentuk suatu persepsi yang menyeluruh terhadap lingkungan sekitarnya, walaupun gambaran yang diterima otak hanya sebagian.

Misalnya, kamu sedang berada di suatu tempat yang baru pertama kali kamu datangi, tetapi kamu merasa sangat familiar dengan tempat itu. Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada lobus temporal otak kamu yang menyebabkan otak kamu membentuk suatu persepsi yang menyeluruh terhadap lingkungan sekitarmu, walaupun gambaran yang diterima otak kamu hanya sebagian.

Contoh lainnya adalah kamu sedang berbicara dengan seseorang yang baru pertama kali kamu kenal, tetapi kamu merasa sangat familiar dengan orang itu. Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada lobus temporal otak kamu yang menyebabkan otak kamu membentuk suatu persepsi yang menyeluruh terhadap orang itu, walaupun gambaran yang diterima otak kamu hanya sebagian.

Teori Memory Recall

Teori ini mengatakan bahwa deja vu terjadi karena adanya kesamaan antara pengalaman baru dan pengalaman lama yang sudah tersimpan di memori. Pengalaman lama ini mungkin sudah lupa atau tidak disadari oleh kita, tetapi ketika ada stimulus yang mirip dengan pengalaman lama itu, otak akan mengaktifkan memori tersebut dan membuat kita merasa familiar dengan pengalaman baru itu.

Misalnya, kamu sedang menonton suatu film yang baru pertama kali kamu tonton, tetapi kamu merasa seolah-olah kamu sudah pernah menonton film itu sebelumnya dan tahu alur atau akhir ceritanya. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesamaan antara film baru dan film lama yang sudah tersimpan di memori kamu. Film lama ini mungkin sudah lupa atau tidak disadari oleh kamu, tetapi ketika ada stimulus yang mirip dengan film lama itu, otak kamu akan mengaktifkan memori tersebut dan membuat kamu merasa familiar dengan film baru itu.

Contoh lainnya adalah kamu sedang membaca suatu buku yang baru pertama kali kamu baca, tetapi kamu merasa seolah-olah kamu sudah pernah membaca buku itu sebelumnya dan tahu isi atau pesan dari buku itu. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesamaan antara buku baru dan buku lama yang sudah tersimpan di memori kamu. Buku lama ini mungkin sudah lupa atau tidak disadari oleh kamu, tetapi ketika ada stimulus yang mirip dengan buku lama itu, otak kamu akan mengaktifkan memori tersebut dan membuat kamu merasa familiar dengan buku baru itu.

Itulah penjelasan mengenai mengapa Deja vu merupakan fenomena yang umum yang terjadi pada Kebanyakan orang. Pahamilah bahwa fenomena deja vu ini bukanlah sesuatu hal yang serius. Dejavu adalah bagian dari pemrosesan informasi secara tidak langsung yang tidak kamu sadari sebelumnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Gangguan Psikologis Histeria dan Fenomena Kesurupan di Indonesia.

Artikel oleh: Logos Indonesia.