Celebrity Worship Syndrome, Mengidolakan Idola Secara Berlebihan

Celebrity Worship Syndrome (CWS), mengidolakan idola secara berlebihan. Pada tingkat ekstrim, penderita melakukan menguntit idolanya.

Klinis1684 Views

Logos Indonesia Mengidolakan seseorang merupakan hak setiap orang. Kamu pasti memiliki idolamu yang kamu kagumi. Seseorang yang kamu kagumi mampu memberikan semangat hidup ataupun motivasi untuk berkembang lebih baik.

Namun jika rasa kagum terhadap seseorang tersebut berlebihan hingga mengganggu kehidupanmu dan mengganggu privasi orang yang kamu kagumi. Maka, hal tersebut bisa menjadi gangguan yang harus segera diatasi. Jika kamu merasakan hal tersebut, maka mungkin saja kamu mengalami Celebrity Worship Syndrome.

Apa Itu Celebrity Worship Syndrome?

Image by hitekno.

Dilansir dari sehatQ, celebrity worship syndrome adalah perasaan ketertarikan secara ekstrem pada selebritas ataupun orang yang terkenal lainnya. gangguan ini memiliki nama lain sebagai gangguan obsesif adiktif. Hal ini karena gejala dari celebrity worship syndrome adalah terlalu obsesif pada kehidupan pribadi dari orang yang dikaguminya dan bersifat adiktif ketika mengetahui kehidupan pribadi orang tersebut. Perasaan adiktif ini sangat sulit dihentikan bagi penderita celebrity worship syndrome. Mereka merasa bahagia ketika mengetahui semua hal tentang orang tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Wolfgang Köhler.

Melansir dari Psychology Today, dijelaskan bahwa celebrity worship syndrome diciptakan pertama kali di awal tahun 2000-an oleh seorang peneliti bernama Lynn McCutcheon dan rekannya. Namun, terkait penggunaan istilah tersebut pertama kali di gunakan oleh seorang jurnalis bernama James Chapman dalam artikel surat kabar Daily Mail.

Siapa Saja Yang Banyak Menjadi Korban Dari Penderita Celebrity Worship Syndrome?

Korban atau objek yang biasa ditargetkan oleh penderita celebrity worship syndrome adalah seseorang yang terkenal seperti, artis yang sering muncul di televisi. Artis seperti penyanyi ataupun pemain film lebih sering menjadi target dari celebrity worship syndrome. Bagi mereka, orang tersebut adalah orang yang sangat dikaguminya. Mereka sangat mengidolakan hingga ke tahap obsesif yang ekstrem.

Tingkat Keparahan Celebrity Worship Syndrome

Dilansir dari Daily Mail, menjelaskan suatu penelitian yang dilakukan oleh John Maltby dan rekannya. Mereka meneliti celebrity worship syndrome dengan judul “A Clinical Interpretation of Attitudes and Behaviors Associated with Celebrity Worship.” penelitian tersebut kemudian diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease. Pada awalnya, Penelitian yang dilakukan John Maltby ini hanya sekedar untuk mengukur tingkat pemujaan seorang penggemar kepada idolanya. Namun hasil yang ditunjukkan melebihi ekspektasi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Star Syndrome, Istilah Bagi Seseorang Yang Menganggap Dirinya Sempurna.

Berdasarkan penelitian tersebut dihasilkan suatu tingkatan keparahan penderita celebrity worship syndrome. Terdapat tiga tingkatan dalam celebrity worship syndrome.

Tingkat Hiburan-Sosial

Tingkat hiburan sosial ini merupakan tingkatan rendah dari penderita celebrity worship syndrome. Perilaku yang ditunjukkan tidak sampai kepada mengganggu privasi idolanya. Mereka sebagai penggemar hanya melakukan interaksi sosial seperti membentuk komunitas penggemar ataupun aktivitas sosial lainnya untuk idolanya.

Tingkat Intens-Pribadi

Ketika seseorang sudah mencapai ke tingkat intens pribadi, mereka sudah sangat terobsesi dengan idolanya. Sehingga mereka merasa harus menunjukkan kekagumannya kepada idolnya secara berlebihan. Mereka sudah terpengaruh emosi secara mendalam, hingga mempengaruhi kehidupannya.

Tingkat Borderline-Pathological

Ketika seseorang sudah mencapai tingkat ini, artinya sudah sangat parah. Mereka sudah tidak mampu mengontrol aktivitas sehari-harinya dan perasaannya terkait idolanya. Mereka menciptakan fantasi mereka sendiri. Pada tahap ini seseorang sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-harinya.

Ciri-Ciri Penderita Celebrity Worship Syndrome

Ciri-ciri dari penderita celebrity worship syndrome mungkin saja berbeda-beda tiap penderitanya. Namun inti dari perilaku mereka adalah untuk menunjukkan kekaguman mereka terhadap idolanya secara berlebihan. Pada kondisi yang ringan, mungkin saja gejala yang timbul hanya sekedar menamai anak dengan nama idola, mengikuti gaya berpakaian idola mereka, mengikuti film atau karya mereka.

Namun kita harus menyadari bahwa, sifat obsesif adiktif ini jika terjadi secara intens akan sangat berbahaya. Seperti, melakukan operasi plastik untuk bisa mirip dengan idolanya, berpenampilan seperti idolanya, hingga yang lebih ekstrem seperti menguntit idolanya ke tahap kehidupan pribadi idolanya. Sangat berbahaya jika sudah sampai mereka melakukan pelecehan, penerobosan ruang pribadi, dan upaya mereka untuk tetap dekat dengan idolanya. Perilaku tersebut sudah dianggap sebagai gangguan psikologis.

Apakah Celebrity Worship Syndrome Berbahaya?

Dilansir dari halodoc, mengidolakan seseorang tentu saja hal yang wajar. Khususnya bagi para remaja yang sedang memasuki fase pencarian identitas. Hal yang menjadi berbahaya ketika Si penderita sudah berada di tingkat ekstrim yang mampu melakukan apa saja agar dapat berada di dekat idolanya. Jika sudah di tingkat extreme, maka perilaku yang ditunjukkan hanyalah gejala dari gangguan mental.

Ketika seseorang sudah mengalami celebrity worship syndrome, maka waktu dan perilakunya hanya ditunjukkan pada idolanya. Mereka tidak memikirkan kehidupan pribadinya dan hanya memikirkan kehidupan idolanya saja. Hal inilah yang menimbulkan hubungan sosial penderita menjadi terganggu. Mereka menciptakan fantasi mereka sendiri dan terjebak di dalamnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Mengatasi Star Syndrome, Merasa Superioritas Dari Kekurangannya.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment