Efek Pola Asuh Narsistik: Apa yang Dapat Kamu Lakukan untuk Memulihkan Diri

Jika kamu tumbuh dengan orang tua yang memiliki pola asuh narsistik. Maka kamu mungkin merasakan dampak psikologis yang buruk.

Logos Indonesia Jika kamu tumbuh dengan orang tua yang memiliki pola asuh narsistik, kamu mungkin merasakan dampak psikologis yang kompleks dan memerlukan pemulihan yang serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak yang mungkin kamu rasakan dan langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk memulihkan diri.

Menyerap Pola Emosional yang Disfungsional

Kamu mungkin telah tumbuh dengan pola emosional yang tidak sehat, di mana cinta diukur berdasarkan apa yang kamu lakukan atau bagaimana kamu bertindak, bukan siapa dirimu sebagai individu. Ini mungkin membuatmu merasa tidak dihargai atau tidak layak hanya karena keberadaanmu.

Apa yang dapat kamu lakukan: Kamu harus memulai dengan mengidentifikasi dan memahami pola emosional yang tidak sehat ini. Kemudian, kamu dapat membangun kembali nilai-nilai dirimu sendiri dan memperbaiki cara kamu memandang diri sendiri. Cari dukungan dari teman dan keluarga, atau bahkan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang terapis.

Menetapkan Batasan yang Sehat

Orang tua narsistik cenderung tidak memperhatikan batasan atau kebutuhan anak mereka. Ini dapat membuat kamu kesulitan untuk menetapkan batasan yang sehat dalam hubunganmu dengan orang lain.

Apa yang dapat kamu lakukan: Pelajari tentang apa yang membuatmu merasa nyaman dan tidak nyaman dalam hubunganmu dengan orang lain. Kemudian, tetap teguh pada batasanmu dan jangan takut untuk mengekspresikan kebutuhanmu. Ingat, kamu berhak untuk memiliki batasan dan untuk dihormati.

Mempertahankan Harga Diri dan Perasaan Diri yang Stabil

Anak narsisis dewasa mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan harga diri mereka dan perasaan diri yang stabil dan kohesif. Hal ini mungkin karena kurangnya penghargaan dan dukungan dari orang tua mereka selama masa kecil.

Apa yang dapat kamu lakukan: Mulailah dengan menerima dan mencintai dirimu sendiri. Berbicara dengan terapis atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat membantumu membangun harga diri yang sehat dan memperkuat perasaan positif tentang dirimu sendiri.

Menghindari Hubungan dengan Narsisis

Orang dewasa yang diasuh oleh narsisis mungkin memiliki kesulitan untuk mengenali pasangan romantis yang sehat dan bahkan tertarik untuk berkencan atau menikahi narsisis sendiri.

Apa yang dapat kamu lakukan: Pelajari tanda-tanda narsisis dan hindari hubungan yang tidak sehat. Fokuslah pada membangun hubungan yang sehat dan positif dengan orang-orang yang mencintaimu dan menghargaimu sebagai individu.

Menghadapi Rasa Sakit Emosional

Mungkin kamu mencoba untuk mengatasi rasa sakit emosional dari masa kanak-kanak pengabaian dan pelecehan emosional melalui zat dan perilaku yang membuat ketagihan dan merusak diri sendiri. Namun, hal ini hanya akan memberikan peredaan sementara dan malah bisa memperburuk kondisi kamu di kemudian hari.

Sebagai gantinya, kamu perlu menghadapi rasa sakit emosional tersebut dengan cara yang sehat dan positif. Ini mungkin sulit dilakukan, namun tidak mustahil. Pertama-tama, kamu perlu menerima bahwa kamu mengalami rasa sakit dan tidak bisa menutupinya dengan menghindari atau menyalahkan diri sendiri.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengapa Kejahatan Tampak Menarik Bagi Kita Bahas.

Kemudian, cobalah untuk mencari dukungan dari orang lain. Bisa dari teman, keluarga, atau bahkan terapis. Jangan merasa malu untuk meminta bantuan. Ini adalah langkah penting untuk memulihkan diri.

Selain itu, kamu juga perlu membangun kekuatan internal. Cobalah untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan memperkuat rasa percaya diri kamu. Misalnya, kamu bisa mencoba olahraga, meditasi, atau mengejar hobi yang selama ini tidak sempat kamu lakukan.

Menjadi Narsisis Sendiri

Salah satu dampak pola asuh narsistik adalah kamu mungkin tumbuh menjadi narsisis sendiri. Namun, tidak semua orang yang mengalami pengasuhan narsistik akan menjadi narsisis. Hal ini tergantung pada seberapa kuat kesadaran diri kamu dan seberapa cepat kamu bisa mengenali pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.

Jika kamu merasa bahwa kamu mulai menunjukkan tanda-tanda menjadi narsisis, segera cari bantuan dari terapis. Terapis akan membantu kamu memahami mengapa kamu cenderung menjadi narsisis dan memberikan strategi untuk mengatasi perilaku tersebut.

Menerima Diri Sendiri

Proses pemulihan dari efek pola asuh narsistik bisa memakan waktu dan sulit. Namun, penting untuk diingat bahwa kamu tidak sendirian dan kamu tidak bersalah atas pengasuhan yang kamu terima.

Menerima diri sendiri adalah langkah penting dalam proses pemulihan. Cobalah untuk memahami bahwa kamu layak mencintai diri sendiri dan memiliki kebahagiaan. Kamu tidak perlu terus memenuhi ekspektasi orang lain atau merasa tidak layak hanya karena pengasuhan yang kamu terima di masa lalu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengakui Kesalahan sebagai Bagian dari Proses Belajar.

Jadi, efek dari pola asuh narsistik bisa sangat parah dan sulit diatasi. Namun, dengan kesadaran diri, dukungan dari orang lain, dan bantuan dari terapis, kamu bisa memulihkan diri dan mengatasi dampak tersebut.

Mempelajari apa itu batasan yang sehat dan bagaimana menetapkannya dengan orang lain juga sangat penting untuk pemulihan. Ingatlah bahwa kamu layak mencintai diri sendiri dan memiliki kebahagiaan. Teruslah berjuang dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika dibutuhkan.

Artikel oleh: Logos Indonesia.