Ekstrovert vs Introvert. Aspek Kepribadian Dari Jung

Ekstrovert vs Introvert. Aspek kepribadian dari Jung. Carl Gustav Jung merupakan salah satu tokoh psikologi analitik.

Kerpibadian4815 Views

Logos Indonesia Apakah kamu orang yang introvert atau extrovert? Bagaimana cara kamu untuk mengidentifikasi diri kamu sendiri mengenai ekstrovert dan introvert? Apakah kamu yakin dengan benar pemahaman kamu mengenai ekstrovert dan introvert? Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai kedua istilah kepribadian tersebut. Perlu kamu ketahui bahwa, kedua istilah itu merupakan teori dari Carl Gustav Jung. Jung merupakan salah satu tokoh psikologi analitik, dengan teori yang terkenalnya adalah archetype dan ketidaksadaran kolektif. Namun dalam artikel ini, kita tidak akan membahas mengenai archetype maupun ketidaksadaran kolektif. Kita akan berfokus pada sisi ekstrovert dan introvert seseorang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Strategi Untuk Regulasi Diri.

Terdapat pemahaman di dalam masyarakat bahwa seseorang yang cenderung diam, tidak banyak bicara diangkat sebagai orang yang introvert. Sedangkan, seseorang yang banyak sekali berbicara dan pergaulannya sangat luas dianggap sebagai orang yang ekstrovert. Menurut kalian apakah pemahaman ini sudah benar?

Tentu saja pemahaman ini tidak salah. Hanya saja kurang tepat untuk bisa dikatakan seseorang itu introvert maupun ekstrovert hanya dari hal tersebut saja. Untuk itu Mari kita bahas mengenai ekstrovert dan introvert.

Apa Itu Introvert?

Introvert
Introvert.

Menurut Jung, introvert merupakan seseorang yang lebih memusatkan dirinya pada pengalaman subjektifnya. Orang yang cenderung introvert, suka untuk mengintropeksi diri sendiri. Sehingga mereka lebih bisa belajar dari hal yang mereka amati dan melakukan pemikiran secara mendalam. Karena itulah, Mereka terlihat seperti penyendiri, pendiam, jarang untuk bersosialisasi di masyarakat. Karena mereka sangat senang melakukan pengamatan dan pemikiran secara mendalam mengenai dunia di luar sana. Kemudian dari hasil pengamatan mereka akan dihasilkan sebuah pandangan subjektif menurut mereka sendiri.

Menurut Jung, orang yang memiliki kecenderungan introvert mampu untuk berpikir secara mendalam dan bertindak secara hati-hati. Mereka akan memikirkan baik-baik mengenai rencana untuk dirinya maupun untuk ke depannya. Menurut Jung, pembeda antara orang yang memiliki kecenderungan introvert dan extrovert adalah dengan cara mengisi energinya. Bagi orang introvert, cara mereka untuk mengisi tenaga mereka adalah dengan memusatkan pada diri sendiri. Mereka lebih suka untuk melakukan kegiatan harian yang tenang secara sendiri, seperti mendengarkan musik, membaca buku, bermeditasi, dan aktivitas yang menyenangkan lainnya yang dapat dilakukan sendiri. Istilah zaman sekarang adalah “Me time”. Ketika mereka lelah setelah seharian beraktivitas. Cara mereka untuk mengisi kelelahan itu adalah dengan memisahkan diri dari orang banyak.

Baca Artikel Kami Lainnya: Teori Adler Mengenai Konstelasi Urutan Kelahiran Mempengaruhi Kepribadian Seseorang.

Hal ini sangat berbeda dengan orang yang ekstrovert. Ketika orang ekstrovert merasa lelah. Justru mereka lebih memilih untuk bergabung dalam sebuah pesta atau kumpul dengan teman untuk menghilangkan penat mereka. Sudah terlihat jelas perbedaan antara orang ekstrovert dan introvert.

Apa Itu Extrovert?

Extrovert
Extrovert.

Menurut Jung, orang ekstrovert lebih mengarahkan diri mereka ke dalam minat sosial yang tinggi. Mereka mengarahkan diri mereka ke pengalaman objektif, ya itu lebih mengenai persepsi dan berinteraksi dengan orang sekitar. Orang ekstrovert cenderung dianggap sebagai orang yang memiliki banyak teman. Hal ini karena mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka Dalam berinteraksi sosial daripada untuk mengamati dan berpikir secara mendalam. Karena itu, orang ekstrovert lebih terpengaruh oleh dunia sekitarnya dibanding faktor dalam dirinya sendiri.

Di sini terlihat jelas bahwa, perbedaan antara orang ekstrovert dan introvert terlihat dari minat sosialnya dan cara mereka untuk mengisi energi mereka. Bahwa orang ekstrovert lebih memilih untuk keluar rumah dan bertemu teman-teman mereka saat mereka lelah. Sedangkan bagi orang introvert, akan lebih memilih untuk diam di rumah dan melakukan aktivitas yang menyenangkan secara sendiri saat mereka lelah.

Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Kenalan Dengan Gangguan Kepribadian Ganda.

Orang ekstrovert, lebih mampu untuk mengungkapkan pendapatnya secara spontan namun tidak mendalam. Sedangkan orang introvert, dalam mengemukan pendapatnya cenderung lebih lama, namun pendapat mereka secara mendalam. Hal ini karena, cara berpikir antara orang ekstrovert dan introvert sedikit berbeda. Bagi orang introvert, otak mereka akan memproses lebih lama sebagai cara untuk menghubungkan satu informasi dengan informasi lainnya secara mendalam karena kecenderungan mereka untuk menyusun kembali informasi tersebut secara utuh. Sedangkan bagi orang ekstrovert, otak mereka akan secara cepat memunculkan informasi yang terkait seperti halnya petasan yang muncul. Namun informasi yang diberikan merupakan informasi yang berhubungan saja. Fakta uniknya adalah, orang ekstrovert akan lupa apa yang mereka katakan sebelumnya karena terlalu banyak informasi yang mereka ucapkan.

Apakah Setiap Orang Hanya Punya Sisi Introvert Dan Ekstrovert Saja?

Tentu saja jawabannya tidak. Setiap orang memiliki sisi ekstrovert dan introvert yang berbeda persentasenya dalam diri mereka. Mungkin saja seseorang itu lebih dominan pada introvert atau Sisi ekstrovert. Namun mereka juga memiliki introvert dan ekstrovert dalam diri mereka. Karena itu mungkin saja orang yang dominan ekstrovert, bisa saja terkadang memunculkan sisi introvertnya. Dan hal tersebut juga berlaku bagi seseorang yang introvert.

Alwisol. (2009). Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian. UMM Press

Artikel oleh: Logos Indonesia.

 

Comment