Inilah Alasan Keputusan Yang Diambil Dalam Kelompok Berdampak Negatif

Inilah alasan keputusan yang diambil dalam kelompok berdampak negatif. Terdapat bias, informasi yang digunakan sedikit, dan pikiran kelompok.

PIO, Sosial3878 Views

Logos Indonesia Tidak selamanya keputusan yang dihasilkan dari diskusi kelompok menghasilkan dampak positif dan mampu mengatasi permasalahan yang ada. Mungkin saja, keputusan tersebut didasarkan pada aturan yang salah atau persepsi dalam kelompok yang keliru.

Sebelumnya, kita membahas mengenai pengambilan kelompok yang menghasilkan dampak positif bagi orang disekitarnya. Artinya, diskusi tersebut berhasil. Sebagai contoh, kebijakan yang disepakati bersama demi kebaikan bersama.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab terjadinya pengambilan keputusan itu menghasilkan kesimpulan yanh keliru. Sehingga merugikan diri sendiri maupun orang di sekitarnya. Pada tingkat yang besar, keputusan yang keliru akan di protes banyak orang yang tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan kelompok. Sebagai contoh, kebijakan yang merugikan sebagian pihak, akan di protes oleh kelompok dai pihak tertentu.

Terdapat tiga hal yang menyebabkan keputusan yang diambil itu buruk, yaitu pikiran kelompok, pemprosesan yang bias dan membatasi berbagi informasi (restricted sharing information).

Pikiran Kelompok (Group Think)

Pikiran kelompok cara berpikir yang kohesif dalam mencapai kesepakatan bersama dalam membuat keputusan. Sehingga mengurangi kualitas atau rasionalitas pengambilan keputusan. Pikiran kelompok ini sangat erat kaitannya dengan memuja seseorang sebagai pimpinan kelompok tanpa memberikan faktor kelogisan dari pendapat pimpinan mereka. Mereka sebagai anggota kelompok terlalu menjunjung tinggi keputusan yang dibuat oleh pimpinan mereka.

Contoh dari pikiran kelompok sering terjadi pada seseorang yang sudah masuk dalam aliran agama yang sesat. Mereka membenarkan tindakan dan perilaku orang yang dipujanya. Sehingga mereka cenderung untuk menutup diri dari pandangan pihak luar. Segala macam informasi yang bertentangan dengan keyakinan yang mereka yakini akan dianggap salah. Sedangkan informasi yang selaras dengan keyakinan yang mereka yakini akan dianggap benar.

Mereka tidak mau dikritik oleh pihak luar dan terus berpegang teguh pada prinsip mereka. Karena itu pola pikir mereka sempit dan heterogen dalam melihat situasi. Mereka percaya bahwa keputusan yang bulat dan tidak dapat diganggu gugat dari pendapat pimpinan mereka.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenapa Dalam Mengambil Keputusan Lebih Banyak Dilakukan Dalam Kelompok?

Norma dalam kelompok sangat besar pengaruhnya dalam cara berpikir anggota kelompok tersebut. Dalam berdiskusi Mereka cenderung memberikan pendapat yang sama dan langsung disetujui dengan suara voting yang bulat. Hal ini karena informasi yang mereka miliki hanya sebatas normal kelompok saja dan tidak ada informasi dari pihak luar.

Pimpinan yang mengadakan diskusi sebenarnya sudah berpihak pada satu gagasan yang kemudian diungkapkan dalam diskusi tersebut untuk diterima oleh semua anggota kelompok. Sehingga keputusan yang diambil tentu saja berdasarkan kepentingan pribadi dan emosional.

Mereka juga tidak berusaha untuk mencari informasi yang relevan dan menganalisa kembali dampak negatif dari keputusan yang diambil. Sehingga kemungkinan memiliki dampak negatif kemudian hari sangatlah tinggi.

Pemrosesan Yang Bias Dan Dibatasinya Berbagai Informasi

Pada diskusi yang normal tentu saja informasi yang disajikan dalam diskusi memiliki pendapat yang beragam tiap orangnya. Namun dalam diskusi yang keliru cenderung memberikan pendapatan yang homogen yang diketahui oleh anggota kelompok itu saja. Informasi yang mereka dapatkan juga bersifat umum, bukan spesifik.

Informasi yang terbatas itulah yang membuat proses diskusi menjadi bias. Hasil yang disepakati juga tidak baik dan cenderung memberikan dampak negatif. Sehingga hasil diskusi dapat ditebak dan sudah diketahui sejak awal.

Mereka juga akan membahas diskusi dengan seseorang yang sepemahaman dengan mereka. Sehingga informasi yang didapat tentu tidak memberikan solusi yang efektif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perbedaan Gender Dan Emosional Intelegensi Terhadap Gaya Pengambilan Keputusan Seseorang.

Pemrosesan yang bias terjadi ketika keputusan yang diambil dilandaskan pada kepentingan kelompok tersebut berdasarkan norma kelompok yang sudah ditetapkan. Tidak ada argumen yang beragam dan mendalam selama diskusi. Yang muncul hanyalah argumen yang sama, yang telah diketahui oleh sebagian besar anggota kelompok tersebut.

Pemrosesan yang biasa ini didasarkan pada sumber informasi yang tidak beragam dan cenderung terbatas. Sehingga menghasilkan solusi yang tidak efektif dan buruk.

Karena itu, pengambilan keputusan kelompok memiliki dampak positif maupun negatif tergantung prosesnya. Lalu, Apakah pengambilan keputusan secara individu jauh lebih banyak memiliki dampak positif dari pada pengambilan keputusan dalam kelompok? Tentu saja tidak. Pengambilan keputusan secara individu maupun secara kelompok memiliki kemungkinan yang positif maupun negatif. Hanya saja, kamu harus meminimalisir adanya bias dalam pengambilan keputusan untuk terpilihnya keputusan yang buruk.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Gaya Pengambilan Keputusanmu? Berikut Ini Penjelasannya.

Itulah alasan pengambilan keputusan dalam kelompok berujung pada keputusan yang buruk. Pikiran kelompok, pemrosesan yang biasa dan dibatasinya sumber informasi dalam berdiskusi memicu terjadinya pengambilan keputusan yang buruk.

Terlepas dari dampak buruk maupun dampak positif dari keputusan yang telah diterapkan di kehidupan masyarakat, secara tidak langsung kamu harus mentaati aturan tersebut. Terlebih Jika keputusan itu menyangkut kita sebagai warga negara Indonesia.

Sarwono, Sarlito. W & Meinarno, Eko. A (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel oleh: Logos Indonesia.