Kenalan Yuk Dengan Terapi Fobia Yang Biasa Dilakukan Oleh Terapis

Terapi fobia yang biasa dilakukan oleh terapis. Terdapat dua terapi behavioristik yaitu flooding dan desensitisasi sistematik.

Tips dan Trik2750 Views

Logos Indonesia Apakah kamu memiliki Fobia terhadap sesuatu? Dan dan Apakah kamu berkeinginan untuk menghilangkan fobia tersebut? Maka dalam artikel ini akan dibahas mengenai terapi fobia yang biasa dilakukan oleh terapis. Sehingga, kamu akan memiliki gambaran secara umum tentang terapi fobia.

Perlu diingat bahwa fobia ini bukanlah ketakutan biasa. Mereka yang mengalami fobia, akan sangat menderita ketika sumber yang ditakutinya muncul di hadapannya. Bahkan ketika Hanya berupa ucapan pun, mereka akan sangat ketakutan. Jadi perlu diingat, untuk mengidentifikasi bahwa diri anda memiliki fobia atau tidak.

Fobia adalah ketakutan yang sangat berlebihan dan tidak masuk akal terhadap situasi ataupun objek yang sebenarnya tidak memiliki bahaya dalam arti nyata.

Karakteristik fobia berdasarkan DSM – IV – TR dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Ketakutan terhadap objek atau situasi yang berlebihan, tidak beralasan, dan menetap yang dipicu oleh objek atau situasi.

  2. Keterpaparan dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens.

  3. Orang tersebut menyadari bahwa ketakutannya tidak realistis.

  4. Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan kecemasan intens.

Dari kelima karakteristik fobia tersebut, terlihat bahwa orang yang memiliki fobia mengetahui bahwa hal yang ditakutinya itu tidak realistis. Namun mereka sangat ketakutan ketika berhadapan dengan sesuatu hal yang ditakuti. Bahkan bisa jadi, sesuatu hal yang mereka takuti itu tidak dapat mengancam nyawa mereka. Seperti, fobia pada kucing. Kucing merupakan hewan yang menggemaskan dan tidak mengancam nyawa seseorang.

Salah satu untuk mengatasi fobia tersebut adalah dengan mengubah cara pikir mengenai hal yang ditakuti, menghadapi secara langsung pada hal yang ditakuti, ataupun melakukan pembelajaran dengan mengamati seseorang terhadap yang ia takuti. Ketika cara tersebut merupakan ringkasan dari semua cara untuk mengatasi atau menghilangkan fobia. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai terapi fobia.

Desensitisasi Sistematik

Desensitisasi Sistematik
Desensitisasi Sistematik.

Cara pertama adalah melakukan desentralisasi sistematik. Cara ini merupakan pendekatan behavioral, di mana terapi memusatkan pada perilaku pasien fobia. Maka, hasilnya akan terlihat dari perilaku itu juga. Cara terapi ini adalah dengan membayangkan mengenai rasa takutnya secara bertahap dari paling rendah ke paling tinggi. Maksudnya adalah, kamu akan diminta untuk menyusun suatu tingkatan rasa takut dari yang paling tidak kamu takuti atau sedikit kamu takuti hingga yang paling kamu takuti.

Baca Artikel Kami Lainnya: Strategi Untuk Regulasi Diri.

Dalam prosesnya, kamu akan diminta untuk melakukan daftar tersebut dari paling rendah hingga ke tertinggi terhadap rasa takut Yang kamu rasa. Cara ini merupakan cara yang cukup efektif untuk mengurangi fobia. Daftar urutan fobia ini tidak harus berupa tindakan. Karena, pada umumnya orang yang mengalami fobia, dalam membayangkannya saja sudah sangat takut. Bahkan ketika orang menyebutkan kata tersebut saja mereka sudah sangat takut. Sehingga pada umumnya, daftar urutan yang paling rendah adalah dengan menyebutkan atau membayangkan hal yang ditakuti. Kemudian semakin tinggi rasa takut akan semakin dekat kita untuk berhadapan langsung dengan hal yang ditakuti.

Sebagai contoh, Ketika seseorang fobia pada kucing. Mungkin dia akan mengurutkan hal yang paling tidak terlalu ditakutinya adalah Ketika seseorang menyebutkan kata kuncing. Kemudian padahal yang ia takuti adalah dengan membayangkannya. Setelah itu, pada tingkatan yang cukup tinggi dengan melihat kucing itu. Hingga akhirnya, masuk ke dalam rasa ketakutan yang paling tinggi yaitu menyentuh kucing itu secara langsung.

Flooding

Flooding
Flooding.

Cara terapi dari pendekatan behavioral lainnya adalah dengan flooding. Cara ini cukup efektif dan cepat. Hal ini karena, flooding langsung memasuki urutan yang paling ditakuti dalam desensitisasi sistematik, yaitu langsung berhadapan dengan hal yang ditakuti. Cara ini memang sangat efektif dan cepat, namun beresiko tinggi bagi seseorang yang memiliki penyakit jantung dan lainnya. Karena itu sebelum melakukan flooding, kamu akan dipastikan dahulu untuk keamanannya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Teori Adler Mengenai Konstelasi Urutan Kelahiran Mempengaruhi Kepribadian Seseorang.

Dalam proses flooding, kamu akan dihadapkan secara langsung dan terus-menerus terhadap hal yang kamu takuti hingga akhirnya kamu menyadari bahwa apa yang kamu bayangkan itu tidaklah benar. Saat seseorang takut terhadap sesuatu yang tidak masuk akal. Mereka mengembangkan pola pikir yang salah mengenai hal yang mereka takuti. Cara flooding ini membantu bagi penderita fobia untuk menyadari bahwa hal yang dibayangkan yaitu tidaklah semenakutkan itu. Pada terapis akan mencoba untuk menyadari si penderita fobia melalui pengalaman secara langsung.

Terkadang, mereka sangat takut karena hal tersebut dapat mengancam nyawanya sendiri. Karena itu, ketika Anda dihadapkan secara langsung dan intens dengan hal yang Anda takuti. Ternyata tidak mengancam nyawa dirimu. Barulah muncul pemahaman bahwa yang dia takutkan ini tidaklah seperti yang ia bayangkan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Kenalan Dengan Gangguan Kepribadian Ganda.

Davison, G.C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment