Kenapa Tanpa Sadar Kita Meniru Aksen Orang Lain Saat Berkomunikasi? Konvergensi Linguistik

Kenapa tanpa sadar kita meniru aksen orang lain saat berkomunikasi? Pertanyaan ini bisa di jawab dengan teori konvergensi linguistik.

Sosial2839 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah meniru aksen orang lain ketika lama berteman atau tinggal dengan mereka? Ataupun kamu meniru aksen yang ada di film atau drama yang sering kamu tonton?

Secara tidak sadar melalui kedua hal tersebut kamu meniru aksen orang yang banyak kamu perhatikan. Fenomena ini dapat dijelaskan menggunakan teori konvergensi linguistik. Fenomena ini menggambarkan bahwa seseorang cenderung ingin menyatu dengan bahasa yang mereka amati atau yang menarik bagi mereka. Seperti meniru susunan kalimat, meniru pengucapan dan dialek.

Apa Itu Konvergensi Linguistik?

Konvergensi linguistik mampu mengubah variasi bahasa, gaya bahasa untuk menyesuaikan dengan orang yang ada di sekelilingnya atau bahasa yang sering di dengar. Karena itu konvergensi linguistik mengacu kepada pergeseran bahasa yang diucapkan oleh seseorang untuk mendekati orang-orang di sekitarnya. Pergeseran bahasa ini bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, diperlihatkan secara menonjol atau secara halus terhadap bahasa yang ditirunya.

Dalam prosesnya, Kamu mungkin memasukkan beberapa kata yang telah kamu amati di setiap gaya komunikasimu dengan orang lain. Selain itu, konvergensi linguistik juga berkaitan dengan penyandian ulang pada kata-kata tertentu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Warna Bisa Mempengaruhi Emosi Seseorang? Pembahasan Tentang Psikologi Warna.

Konvergensi linguistik merupakan perubahan bahasa secara struktural akibat dari kontak bahasa dengan orang lain secara berkepanjangan. Sehingga terdapat pengaruh timbal balik antara dirimu dengan orang yang memiliki bahasa yang berbeda dengan dirimu. Akibatnya secara tidak langsung dialek atau gaya bahasamu secara halus berubah mengikuti kondisi saat itu.

Terlepas dari bahasa itu berbeda atau tidak dengan bahasa aslimu. Bahasa tersebut mampu mempengaruhi dirimu dalam berbahasa. Sehingga konvergensi linguistik ini berbeda dengan istilah pengaruh kontak bahasa lainnya seperti kreolisasi atau pembentukan bahasa campuran.

Konvergensi linguistik ini mengacu pada proses timbal balik yang mengakibatkan perubahan bahasa yang kamu gunakan sehari-hari. Jadi, konvergensi linguistik ini berkaitan dengan sistematis bahasa yaitu, fonologi , prosodi, sintaksis ,morfologi.

Siapa Saja Yang Mengalami Konvergensi Linguistik?

Konvergensi linguistik ini sering terjadi pada orang yang berada di wilayah geografis dengan dua bahasa atau lebih. Artinya konvergensi linguistik ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat Indonesia yang memiliki banyak suku dan bahasa yang berbeda-beda. Gimana seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki banyak dialek bahasa di seluruh penjuru daerah Indonesia.

Dialek Batak dan Jawa sangat berbeda walaupun dalam satu negara. Karena itu kita harus berbangga berada di Indonesia dengan kayanya budaya yang dimiliki kita sebagai warga negara Indonesia. Sebagai contoh seseorang yang berasal dari Jawa, memiliki dialek Jawa pada awalnya. Namun ketika tinggal lama di Jakarta. Orang tersebut menghilangkan dialek Jawanya dan membaur dengan gaya bahasa yang digunakan oleh orang-orang Jakarta. Perbedaan gaya bahasa ini merupakan contoh dari konvergensi linguistik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Setiap Perkembangan Bahasa Bayi Sesuai Usia Anak.

Semakin lama dan berhubungan langsung dengan orang yang memiliki pola bahasa atau dialek yang berbeda dengan diri kita. Maka secara tidak langsung kita perlahan-lahan mengubah gaya bahasa kita menjadi seperti mereka. Kita berusaha untuk membaur menjadi bagian dari mereka.

Konvergensi linguistik juga sering terjadi pada anak yang tumbuh dengan dua bahasa dalam keluarganya. Sebagai contoh, seorang anak yang lahir di Jakarta. Namun sejak kecil oleh orang tuanya sudah dibiasakan untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Sehingga, anak ini mengharuskan dirinya bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dirinya berkomunikasi dengan orang tuanya dengan bahasa Inggris. Sedangkan ketika bersama teman-temannya, berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Kondisi lainnya yang membuat terjadinya konvergensi linguistik adalah ketika seseorang berada di suatu negara atau daerah yang menuntut dirimu bisa menggunakan dua bahasa. Sebagai contoh seorang anak yang tinggal di Singapura. Di sekolahnya mereka menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin. Kondisi ini mengakibatkan anak ini menggunakan struktur tata bahasa Mandiri ketika berbicara bahasa Inggris.

Bagaimana Konvergensi Linguistik Terjadi?

Konvergensi linguistik ini terjadi melalui difusi, penyebaran dari satu bahasa ke bahasa lain. Sehingga penyebab dari konvergensi linguistik ini merupakan Hubungan langsung yang saling tumpang tindih di kehidupan sehari-hari. Kamu sering mendengar dan memperhatikan bahasa yang berbeda dengan dirimu.

Karena itu, konvergensi linguistik juga bisa terjadi melalui media sosial ataupun jalur media perfilman. Ketika kamu menyukai drama atau film yang berasal dari negara tertentu. Maka kamu secara tidak langsung juga mempelajari dan mengamati pola bahasa mereka. Dari situlah kamu akan mengembangkan pola bahasa yang sama dengan mereka. Mungkin sesekali kamu juga menggunakan bahasa mereka untuk menggambarkan sesuatu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Strategi Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Sejak Bayi.

Seperti saat ini yang banyak sekali drama Korea yang sedang digandrungi pada kalangan muda. Mungkin saja kamu saat ini sudah menerapkan konvergensi linguistik. Coba amati pola bahasamu. Apakah sering menggunakan dialek atau bahasa selain bahasa aslimu? Jika iya, artinya kamu sudah menerapkan konvergensi linguistik.

Artikel oleh: Logos Indonesia.