Otak Kiri Vs Otak Kanan

Otak Kiri Vs Otak Kanan. Mari kita pahami mengenai fungsi peranan otak kiri dan otak kanan dalam kehidupan sehari-hari.

Biopsikologi1309 Views

Logos Indonesia Apakah kamu tipe orang yang dominan otak kiri atau otak kanan? Kamu mengetahui bahwa orang yang cenderung menggunakan otak kanan, memiliki minat pada seni. Sedangkan orang yang cenderung menggunakan otak kiri, memiliki pikiran yang lebih logis dari pada orang yang dominan otak kiri. Tahukah kamu kalau hal tersebut adalah sebuah mitos.

Dalam fungsinya, memang benar bahwa otak kiri lebih dominan terhadap bahasa dan visual. Sedangkan otak kanan Lebih dominan terhadap pengelolaan informasi. Namun, hal tersebut tidak bisa kita generalisasikan bahwa orang yang memiliki otak kiri yang lebih dominan pasti memiliki minat yang besar terhadap bahasa dan seni. Sebaliknya, hal ini juga berlaku untuk otak kanan. Bahwa orang yang memiliki otak kanan yang lebih dominan pasti memiliki penalaran logika yang lebih baik dari pada orang-orang yang dominan otak kanan. Sehingga pemberian label pada orang yang mengaku dirinya lebih dominan pada otak kiri atau kanan tidaklah kurang tepat.

Baca Artikel Kami Lainnya: 5 Langkah Untuk Berpikir Kreatif.

Mitos ini mulai muncul ketika Robert Sperry mempublikasikan bukunya terkait pengelompokan otak kiri dan otak kanan. Namun seiringnya waktu, masyarakat terlalu mensederhanakan pemahaman dari sperry mengenai otak kiri dan otak kanan. Hingga akhirnya, muncullah mitos umum mengenai pelabelan otak kiri untuk orang yang memiliki jiwa artistik dan otak kanan untuk orang yang lebih mengandalkan logika.

Dalam penjelasan Robert Sperry, bahwa baik otak kiri maupun otak kanan memiliki kontribusi yang saling berkaitan satu sama lain. Sehingga, dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari diperlukannya otak kiri dan otak kanan secara bersamaan. Bahkan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan seni dan bahasa pun, kita tidak hanya menggunakan otak kanan, melainkan kita juga menggunakan otak kiri dan otak kanan secara bersamaan.

Kerusakan terhadap satu sisi otak kiri atau kanan, membuat kita tidak mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai keberfungsian otak kiri dan otak kanan. Selain itu kita akan mengetahui ketika salah satu otak rusak, maka apa dampaknya dalam melakukan aktivitas.

Otak Kiri Dan Otak Kanan Itu Untuk Apa?

Otak kiri vs otak kanan.
Otak kiri vs otak kanan.

Pada otak kita, kita memiliki dua korteks serebrum yang terdapat di sebelah kanan dan kiri. Korteks serebrum ini terpisah menjadi dua bagian di sisi kanan dan di sisi kiri, yang kita kenal sebagai otak kanan dan otak kiri. Otak kanan dan otak kiri ini dihubungkan dengan korpus kolosun. Setiap bagian otak kiri dan kanan memiliki fungsinya masing-masing. Namun mereka bekerja secara bersamaan dalam memberikan informasi satu sama lain agar agar kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

Dalam pengolahan verbal memang benar berada di otak kiri. Otak kiri lebih berperan besar terhadap pengolahan verbal, seperti berbicara dan tata bahasa. Namun, aspek bahasa lainnya seperti penggunaan bahasa berkaitan dengan humor berada di otak kanan.

Otak kanan Lebih berperan dalam mengelola informasi nonverbal seperti persepsi ruangan, pengenalan visual dan emosi. Karena itu, otak kanan sangat berperan besar ketika kita berusaha mengenal wajah orang lain. Selain itu emosi pada diri kita maupun mengenali emosi orang lain juga lebih dominan pada otak kanan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Yang Terjadi Saat Kita Bermeditasi? Dan Cara Melakukan Meditasi.

Kemudian dalam penelitian Paul Ekman, Richard Davidson, dan Wallace Friesen pada tahun 1990, ditemukan perbedaan emosi pada masing-masing otak kanan dan otak kiri. Ketika menonton film yang membuat kita terhibur, cenderung menggunakan otak kiri lebih banyak dibandingkan otak kanan. Sebaliknya, ketika kita menonton film yang membuat rasa takut, otak kanan lebih aktif dari pada otak kiri.

Hal ini membuktikan bahwa, bagian otak prefontal bagian kanan cenderung menghasilkan emosi negatif lebih besar dibandingkan di bagian kiri. Sebaliknya, otak prefontal bagian kiri cenderung lebih aktif menghasilkan emosi positif terhadap diri sendiri, seperti menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, tujuan dalam hidup, kepuasan hidup, penerimaan diri, dan menilai diri lebih positif.

Ketika kita melakukan Mindfulness Meditation, aktivitas otak yang lebih dominan terjadi pada otak bagian kiri. Dalam situasi ini, mengembangkan dorongan untuk mengucapkan pada alam pikiran kita sendiri. Kemudian memusatkan pada semua hal yang kita rasakan saat itu, termasuk semua sensasi yang dirasakan oleh lima panca indra kita. Meditasi ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan memicu keadaan rileks.

Bagaimana Jika Salah Satu Sisi Bagian Otak Rusak?

Pada penelitian ahli bedah Prancis bernama Paul Broca tahun 1861, terhadap seorang pasien yang cidera pada otak kiri. Ditemukan bahwa ia menderita afasia, yaitu gangguan bahasa karena kerusakan otak. Akibatnya, pasien ini hanya bisa mengucapkan satu kata yaitu “Tan”. Setelah meninggalnya pasien ini, melakukan otopsi dan menemukan bahwa cedera tersebut berada di hemisfer kiri. Sehingga saat ini bagian cedera tersebut dinamakan Broca dan Wernicke. Bagian broca memiliki peran penting dalam memproduksi bahasa. Sedangkan, bagian Wernicke berperan besar dalam memahami bahasa.

Sebagai penutup, perlu diingat bahwa dalam meningkatkan fungsi otak kiri maupun otak kanan itu bisa dilatih melalui pengalaman atau aktivitas sehari-hari. Ketika kamu lebih banyak memiliki pengalaman yang menyenangkan. Artinya kamu sudah melatih otakmu untuk bahagia.

Baca Artikel Kami Lainnya: Amnesia Disosiatif. Amnesia Akibat Stress Yang Traumatik.

King, Laura. (2013). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

 

Comment