Pengaruh Body Positivity Terhadap Kesehatan Mental

Body positivity merupakan penerimaan terhadap perubahan bentuk tubuh yang kita miliki tanpa perlu melakukan perubahan untuk menjadi cantik sesuai dengan standar orang lain.

Sosial2091 Views

Logos Indonesia – Setiap orang memiliki bentuk fisik yang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing. Setiap manusia unik dengan penampilannya masing-masing, tidak ada yang terlalu sempurnah dan tidak ada juga yang terlalu buruk. Hal ini tergantung pada sudut pandang manusia itu sendiri.

Lalu, apakah kamu sudah cukup puas dengan bentuk tubuhmu? Apakah kamu sudah mencintai dirimu seperti apa adanya dirimu? Atau kamu malah ingin merubah bentuk tubuhmu? Semua itu merupakan hal yang cukup sering dijumpai. Adanya istilah rumput tetangga lebih hijau bisa digunakan untuk persoalan yang satu ini.

Namun jika citra tubuhmu menjadi tolak ukur kebahagiaanmu, hal ini tidak akan baik untuk kesehatan mentalmu. Perlu disadari bahwa setiap orang cantik/tampan dengan apa adanya dirinya. Untuk itulah istilah body positivity ada sampai saat ini.

Artikel ini akan membahas mengenai apa itu body positivity, hingga bahaya dan manfaat dari body positivity.

Apa Itu Body Positivity?

Apa Itu Body Positivity
Apa Itu Body Positivity

Body positivity awalnya disuarakan oleh The National Association to Aid Fat Americans (NAAFA) pada tahun 1960-an yang bertujuan untuk mengkampanyekan kesetaraan hak bagi orang-orang dengan berat badan lebih tinggi dan mengkritik industri diet.

Seiring dengan berjalannya waktu, body positivity tidak hanya menyuarakan mengenai hak untuk gemuk, melainkan juga untuk mencintai bentuk tubuh individu secara keseluruhan. Gerakan ini menjadi cukup populer di sosial media pada tahun 2012 hingga saat ini.

Secara umum, body positivity merupakan bentuk penerimaan terhadap perubahan bentuk tubuh yang kita miliki tanpa perlu melakukan perubahan untuk menjadi cantik sesuai dengan standar orang lain.

Tujuan dari adanya body positivity ini cukup baik, yaitu untuk membuat orang-orang dapat menerima dirinya sebaik mungkin walaupun bentuk tubuh yang dimiliki tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada di masyarakat. Gerakan ini juga dicetuskan sebagai upaya untuk mengatasi standar tubuh yang tidak realistis. Tentunya dengan adanya body positivity, orang-orang akan lebih percaya diri terhadap penampilannya.

Manfaat Body Positivity

Manfaat Body Positivity
Manfaat Body Positivity

Adanya istilah body positivity yang masih tetap eksis hingga saat ini tentunya didasari dari berbagai manfaat yang ada di dalamnya. Berikut manfaat dari memiliki body positivity:

Menumbuhkan rasa mencintai diri sendiri

Banyaknya tuntutan dari lingkungan terhadap bentuk tubuh ideal tidak jarang membuat kita justru membenci diri sendiri. Adanya harapan untuk menjadi seperti orang lain diiringi dengan ketidakmampuan yang kita miliki justru membuat kita mengalihkan perasaan itu menjadi amarah.

Dengan adanya prinsip body positivity, perasaan-perasaan negatif terhadap penampilan kita dapat tertutupi. Kita akan belajar bagaimana mencintai diri sendiri tanpa peduli dengan perubahan bentuk tubuh yang kita alami.

Stigma semua orang cantik dengan bentuk tubuhnya masing-masing akhirnya menjadi penguat untuk kita agar tidak menjudge penampilan kita.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Sadfishing dan Bahayanya Bagi Kesehatan Mental

Meningkatkan kesehatan mental

Tahukah kamu bahwa keadaan fisik akan mempengaruhi kesehatan mental kita. Penampilan yang tidak sesuai dengan standar kecantikan yang dimiliki masyarakat terkadang akan membuat kita minder dan tidak percaya diri. Keadaan ini justru bisa mendatangkan stress dan depresi tersendiri.

Namun, dengan adanya body positivity, kita menjadi lebih bisa menerima apa adanya diri kita. Hal ini tentunya akan menjauhkan kita dari berbagai kondisi kesehatan mental, karena pikiran-pikiran positif yang sudah ditanamkan dalam benak kita.

Menantang standar kecantikan di mata masyarakat

Tidak bisa dipungkiri, masyarakat khususnya di indonesia menganggap cantik itu tinggi, langsing, kulit putih, dan masih banyak lagi. Untuk mengejar standar itu cukup banyak upaya yang perlu dilakukan, dan tidak semua orang bisa.

Adanya prinsip body positivity ini tentunya menjadikan masyarakat lebih sadar bahwa cantik tidak hanya milik mereka yang bertubuh langsing dan berkulit putih. Tapi cantik itu untuk seluruh wanita dengan bentuk tubuh apapun.

Bahaya Dari Body Positivity

Bahaya Dari Body Positivity
Bahaya Dari Body Positivity

Berbagai manfaat dari body positivity tidak bisa menjadikan body positivity adalah upaya yang sepenuhnya positif. Ada beberapa situasi yang justru menjadikan body positivity membawa dampak negatif untuk seseorang. Misalnya untuk menjadi tameng agar tidak berusaha menjadi lebih sehat.

Pada kasus obesitas contohnya, body positivity tidak bisa disandingkan dengan mereka yang mengalami obesitas. Pasalnya, obesitas merupakan alarm alami dari tubuh bahwa tubuh membutuhkan perubahan. Orang yang mengalami obesitas akan lebih rentan mengalami berbagai penyakit, selain itu gerak tubuhnya juga menjadi terbatas.

Hal ini akan berbeda dengan orang-orang yang memiliki bentuk tubuh curvy atau berisi namun secara kesehatan mereka masih cukup baik. Body positivity akan menjadi upaya untuk mencintai diri mereka.

Obesitas bukanlah hal yang perlu dikesampingkan dengan alasan body positivity. Justru, body positivity adalah cara mencintai diri sendiri namun tetap menjaga agar tubuh dalam kondisi sehat.

Mencintai diri sendiri adalah hal yang baik, namun menjaga agar tubuh tetap sehat merupakan hal yang harus dilakukan. Mendapatkan bullyan terhadap bentuk tubuh tidak jarang membuat kita stress hingga depresi. Jika kamu mengalami hal itu, jangan ragu untuk mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Kenali Kondisi Mental Block yang Dapat Mengganggu Produktivitas Kerja