Peran Wanita dalam Sejarah Psikologi

Apakah kamu tahu peran wanita dalam sejarah psikologi itu penting? Banyak tokoh psikologi wanita ikut berkontribusi dalam sejarah psikologi.

Tokoh1593 Views

Logos IndonesiaApakah kamu tahu bahwa peran wanita dalam sejarah psikologi sangat penting?

Ya, meskipun sejarah psikologi lebih banyak diwarnai oleh penelitian dan karya dari laki-laki. Tidak dapat dipungkiri bahwa wanita juga memberikan kontribusi yang sangat berarti. Seperti Anna Freud, yang merupakan anak perempuan dari Sigmund Freud. Anna mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan psikoanalisis seperti ayahnya.

Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai peran wanita dalam kontribusi psikologi.

Mary Whiton Calkins – Pelopor Studi Memori

Mary Whiton Calkins adalah salah satu wanita pertama yang berhasil menembus batas gender dalam bidang psikologi. Dia menempuh pendidikan di Universitas Harvard pada tahun 1890-an, tetapi tidak diperbolehkan untuk mendapatkan gelar doktor karena dia seorang wanita. Meskipun begitu, Calkins berhasil membuktikan kemampuannya dan menjadi profesor psikologi pertama di Wellesley College.

Salah satu kontribusi terbesar Calkins adalah dalam bidang memori. Dia mengembangkan metode eksperimen yang dikenal sebagai metode “paired-associate,” di mana dia meminta subjek uji untuk menghafal sepasang kata-kata yang dihubungkan satu sama lain. Hasil penelitiannya membantu mengembangkan pemahaman kita tentang proses memori, dan metodenya masih digunakan hingga saat ini.

Mamie Phipps Clark – Studi Mengenai Keberagaman Ras

Mamie Phipps Clark. Image by Ourselves Black.
Mamie Phipps Clark. Image by Ourselves Black.

Mamie Phipps Clark adalah seorang psikolog kulit hitam Amerika yang terkenal atas penelitiannya mengenai keberagaman ras. Pada tahun 1940-an, dia dan suaminya Kenneth Clark melakukan sebuah studi yang terkenal dengan nama “Doll Test”. Dalam studi ini, anak-anak diberikan dua boneka dengan warna kulit yang berbeda dan diminta untuk memilih boneka yang paling disukai dan yang paling mirip dengan diri mereka sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak kulit hitam lebih memilih boneka yang berkulit putih dan menganggap boneka kulit hitam sebagai yang kurang menarik. Temuan ini membantu membuka mata kita tentang pentingnya memahami dan mengatasi prasangka rasial dalam masyarakat kita.

Karen Horney – Kontribusi pada Psikoanalisis

Karen Horney

Karen Horney adalah seorang psikoanalis wanita dari Jerman yang sangat berpengaruh pada pengembangan psikoanalisis. Dia mengkritik teori Freud bahwa perempuan memiliki “kecemburuan penis” dan membahas pengaruh sosial dan kultural dalam pembentukan kepribadian seseorang.

Salah satu kontribusi utama Horney adalah teorinya tentang “kebutuhan dasar.” Menurut teorinya, individu memiliki kebutuhan untuk menjadi dihargai dan diakui oleh orang lain, dan kurangnya pengakuan dan penghargaan ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakbahagiaan. Teori Horney telah mempengaruhi perkembangan psikologi humanistik dan transpersonal.

Anna Freud – Kontribusi pada Psikoanalisis Anak

Anna Freud.
Anna Freud.

Anna Freud adalah putri Sigmund Freud dan merupakan psikoanalis wanita terkemuka dalam sejarah psikologi. Dia terkenal karena kontribusinya dalam psikoanalisis anak dan kontribusinya pada pengembangan terapi anak.

Anna Freud merintis pendekatan psikoanalisis pada anak, yang mempertimbangkan fakta bahwa pengalaman anak dapat berbeda dengan pengalaman orang dewasa. Dia mengembangkan teknik-teknik khusus untuk bekerja dengan anak-anak, termasuk metode mainan terapeutik dan teknik pengamatan melalui permainan anak. Kontribusinya terhadap psikoanalisis anak telah memberikan dampak signifikan pada pengembangan pemahaman kita tentang bagaimana anak-anak berpikir dan merespon terhadap situasi.

Margaret Floy Washburn – Kontribusi pada Psikologi Hewan

Margaret Floy Washburn adalah seorang wanita Amerika pertama yang memperoleh gelar doktor dalam bidang psikologi pada tahun 1894. Kontribusinya yang paling terkenal adalah dalam bidang psikologi hewan. Dia mengembangkan metode eksperimental yang digunakan untuk mempelajari perilaku hewan, dan meneliti kemampuan binatang dalam pembelajaran dan asosiasi.

Washburn juga menulis buku tentang psikologi hewan yang menjadi referensi penting dalam bidang ini. Kontribusinya terhadap psikologi hewan telah membantu memperluas pemahaman kita tentang perilaku binatang dan kognisi mereka.

Baca Artikel Kami Lainnya: Sejarah Psikologi: Dari Psikoanalisis Hingga Humanistik 

Kita dapat melihat bahwa meskipun sejarah psikologi didominasi oleh laki-laki. Tapi wanita juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang ini. Wanita seperti Mary Whiton Calkins, Mamie Phipps Clark, Karen Horney, Anna Freud, dan Margaret Floy Washburn membuka jalan bagi wanita-wanita berikutnya untuk menempuh karir dalam psikologi.

Dari penelitian mereka, kita telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang memori, keberagaman ras, psikoanalisis, psikologi anak, dan perilaku hewan. Kita harus menghargai peran penting yang dimainkan oleh wanita dalam sejarah psikologi. Dengan memberikan pengakuan yang layak terhadap kontribusi mereka. Maka kita ikut berkontribusi dalam penyebaran informasi mereka.

Kita juga harus terus mendorong dan mendukung wanita untuk menempuh karir. Tidak hanya dalam psikologi, tapi dalam disiplin ilmu lainnya. Kita juga bisa memastikan bahwa mereka memiliki akses yang sama ke peluang pendidikan dan pekerjaan. Kita semua akan diuntungkan dari keberagaman dan inklusi dalam bidang psikologi dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Strategi Psikologi Harga Yang Dapat Menarik Minat Konsumen.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment