Terlalu Sering Menyalahkan Diri Sendiri. Berikut Tips Dan Langkah-Langkah Untuk Memaafkan Diri Sendiri

Terlalu sering menyalahkan diri sendiri. Berikut tips dan Langkah-langkah untuk memaafkan diri sendiri (self - forgiveness).

Tips dan Trik3294 Views

Logos Indonesia Setiap orang memiliki penyesalan dalam hidupnya. Rasa penyesalan ini memicu untuk menyalahkan diri sendiri atas segala tindakan di masa lalunya. Hal tersebut memicu seseorang untuk membenci dirinya sendiri. Mereka akan cenderung untuk menyiksa diri sendiri sebagai sebagai cara untuk menghilangkan rasa penyesalan di masa lalu.

Perilaku menyiksa diri sendiri ini, terkadang tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Seseorang itu tidak mampu untuk menerima kenyataan atas tindakannya atau peristiwa yang telah terjadi. Namun pada kondisi ini merupakan kasus yang sudah cukup kronis dan menetap membentuk suatu kepribadian. Hal ini terkait terlukannya inner child seseorang di masa kanak-kanak.

Baca Artikel Kami Lainnya: 7 Cara Menjadi Produktif Di Hari Libur.

Namun pada kasus yang lebih ringan. Pada umumnya, mereka menyadari atas kesalahan yang mereka buat dan cenderung untuk menyakiti diri sendiri. Karena itu Cara yang paling tepat adalah berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan masa lalu dan berusaha untuk memperbaikinya.

Tips Memaafkan Diri Sendiri

Beberapa ciri-ciri orang yang belum bisa memaafkan dirinya sendiri dapat berupa kecemasan terhadap suatu hal yang berkaitan dengan penyesalannya. Selain itu, sering merasa bersalah terhadap perilakunya yang memicu dampak negatif bagi orang lain. Selalu mengkritik dirinya sendiri dan tidak percaya diri.

Karena kebencian pada diri sendiri ini memicu tindakan yang merugikan bagi diri sendiri. Mereka sengaja untuk menyiksa dirinya sendiri atas kesalahan yang pernah mereka perbuat. Walaupun mungkin saja, tindakan yang ia lakukan tidak memiliki dampak buruk pada waktu itu. Namun karena berdampak negatif, maka kamu berpikir bahwa tindakanmu itulah yang menyebabkan kejadian itu terjadi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Agar Bisa Memaafkan Seseorang Yang Mengkhianatimu.

Namun terlepas dari kebenaran bahwa dirimu salah atau tidak atas tindakanmu itu. Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan hal itu wajar saja dialami oleh kamu. Yang terpenting adalah Bagaimana cara kamu menyikapi hal tersebut. Ketika kamu menganggap hal tersebut sebagai pembelajaran untuk tidak diulangi. Maka yang kamu rasakan adalah hanya pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai bentuk pembelajaran.

Namun ketika kamu menganggapnya secara pasif. Bahwa semua peristiwa itu terjadi karena dirimu. Maka rasa penyesalan akan terus muncul tanpa ada perbaikan dari dirimu. Saat merespon siapa sih, kamu cenderung memilih untuk menghindari dari pada menghadapi kenyataan. Berikut ini adalah tips untuk memaafkan diri sendiri.

Kenali Rasa Penyesalan Itu Atas Kesalahan Yang Kamu Lakukan

Parameter Klinis Tes MMPI
Kenali rasa penyesalan itu atas kesalahan yang kamu lakukan.

Hal yang pertama kamu lakukan adalah mengenali rasa penyesalan itu. Ketika kamu memahami apa yang kamu sesali, atau sesuatu hal yang membuat kamu membenci dirimu sendiri. Maka akan lebih mudah untuk menemukan jawaban dalam memaafkan dirimu sendiri. Karena jawaban yang kamu cari berada di balik rasa penyesalan itu sendiri.

Merangkul Rasa Penyesalan Itu Bukan Menghindarinya

menjaga kesehatan mental
Photo by Pinterest

Ketika kamu sudah menyadari atas kesalahan yang pernah kamu perbuat di masa lalu. Maka jangan pernah untuk menghindari hal tersebut. Akan lebih baik untuk merangkul rasa penyesalan tersebut melalui berinteraksi langsung terhadap kebencian yang ada pada dirimu. Kamu bisa berbicara dan bernegosiasi pada dirimu sendiri atas penyesalan yang pernah kamu lakukan. Memang sulit untuk memaafkan dirimu sendiri. Karena kamu yang membenci, namun kamu yang juga harus memaafkan diri sendiri. Dengan menghadapi lagi peristiwa yang kamu sesali dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengubahnya kali ini.

Ekspresikan Emosi Yang Kamu Rasakan Dengan Baik

Apa Itu Tes Kepribadian

Selain itu, melalui penyaluran emosi yang tepat akan memudahkan kamu menyadari bahwa kesalahan yang kamu buat merupakan hal wajar dan mulai bisa memaafkan diri sendiri. Kamu bisa mengekspresikannya melalui tulisan, curhat ke teman yang kamu percaya, ataupun berkonsultasi pada orang yang berpengalaman di bidangnya seperti psikolog.

Langkah-Langkah Memaafkan Diri Sendiri

Photo by Fuu J on Unsplash

Menurut Cornish & Wade (2015), terdapat empat langkah memaafkan diri sendiri, yaitu responsibility, remorse, restoration, dan renewal.

Responsibility

Responsibility yaitu menerima Kesalahan sebagai Bentuk Tanggung jawab. Hal yang harus kamu lakukan adalah dengan menerima kesalahan itu sebagai tanggung jawab bukan menghindarinya. Tanggung jawab yang dimaksud adalah berusaha untuk memperbaiki dan mengubah menjadi lebih baik. Walaupun waktu sudah berlalu, tapi masih ada hal yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki hal itu.

Namun kebanyakan orang akan bersikap untuk menyalahkan diri sendiri dengan menyiksa diri sendiri. Karena menurutnya itu sebagai balasan atas perbuatannya. Namun yang mereka lakukan hanyalah menghindari dari tanggung jawab. Dan menganggap melalui menyiksa diri sendiri sebagai balasan yang harus mereka terima.

Remorse

Remorse yaitu ungkapkan rasa bersalah. Dengan mengungkapkan rasa bersalah yang kamu rasakan. Artinya kamu sudah menerima kenyataan dan siap untuk bertanggung jawab.

Restoration

Restoratin yaitu perbaiki kesalahan dan pulihkan kepercayaan. Ketika kamu sudah menerima kesalahanmu dan siap untuk bertanggung jawab. Maka tahap ini kamu mulai memperbaiki kesalahan yang telah kamu lakukan dan meningkatkan rasa kepercayaan diri.

Renewa

Renewa yaitu fokus memperbaiki diri. Pada tahap ini kamu mulai berfokus untuk memperbaiki diri sebagai rasa tanggung jawab atas rasa bersalahmu. Akhir dari tahap ini adalah berdamai dengan diri sendiri.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ini Alasan Kamu Masih Merasa Lesuh Walaupun Sudah Istirahat.

Cornish, M. A., & Wade, N. G. (2015). A Therapeutic Model Of Self‐forgiveness With Intervention Strategies For Counselors. Journal of Counseling & Development, 93(1), 96-104.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment