Ternyata Hewan Mampu Belajar Melalui Perilaku Imitatif Seperti Manusia

Ternyata hewan mampu belajar melalui perilaku imitatif seperti manusia. Bahkan mereka bisa belajar lebih kompleks seperti manusia.

Pendidikan, Tokoh2484 Views

Logos Indonesia Menurut Zentall (2003) hewan mampu belajar melalui observasi. Proses pembelajaran yang dilakukan hewan itu membuktikan bahwa mereka mampu belajar yang lebih kompleks seperti manusia. Di mana kita menganggap bahwa hewan hanya berperilaku reflektif sesuai nalurinya dan imitasi sederhana.

Dalam artikel ini kita akan membahas beberapa Penelitian terbaru mengenai pembelajaran dengan subjek penelitian hewan. Hasil penelitian tersebut memberikan bukti bahwa hewan mampu belajar dengan tingkat kompleksitas yang cukup tinggi.

Penjelasan Skinner Tentang Teori Belajar Observasional

B. F. Skinner.

Walaupun pada dasarnya teori pembelajaran observasi dimiliki oleh Bandura. Tapi tokoh lain ikut memberi sumbangan dalam menjelaskan belajar observasional ini. Penjelasan dari skinner terhadap belajar observasional memiliki kesamaan dengan penjelasan yang dikatakan oleh Miller dan Dollard. Di mana perilaku model akan diamati. Kemudian kamu sebagai pengamat akan meniru perilaku dari model. Pada tahap selanjutnya respon akan diperkuat dengan adanya dampak negatif yang diberikan setelah melakukan perilaku tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: 4 Proses Belajar Observasional Dari Bandura.

Setelah mampu melakukan hal tersebut melalui belajar observasional. Maka perilaku tersebut akan dipertahankan dengan jadwal penguatan. Di mana setiap kali terdapat situasi yang sama atau mirip, maka perilaku yang dipelajari akan dilakukan. Karena itu, perilaku model menjadi penentu dari stimulus diskriminatif, yaitu hanya perilaku tertentu saja yang menghasilkan tindakan yang akan dilakukan oleh pengamat.

Hewan Juga Mampu Belajar Melalui Proses Meniru

Siapa bilang hewan tidak mampu belajar, layaknya seperti manusia. Dengan beberapa teknik dan penguatan, maka hewan mampu belajar hal baru. Proses ini mungkin saja pernah kamu temui di alam bebas maupun di kebun binatang yang dilatih oleh pengurusnya. Ketika kamu melihat atraksi hewan. Maka kamu melihat hasil pembelajaran imitasi yang diajarkan oleh pemiliknya. Hewan bertindak demikian karena terdapat penguatan untuk bisa mengulangi perilaku tersebut.

Penelitian terkait hewan belajar melalui mengamati masih terus berlanjut hingga saat ini. Namun dari analisis Thorndike, Watson, Skinner, serta Miller dan Dollard memberikan hasil penelitian yang tidak lengkap. Dalam penelitian baru-baru ini menjelaskan bahwa suatu organisme selain manusia mampu melakukan proses belajar yang cukup kompleks melalui mengamati spesies lainnya. Bahkan tanpa penguatan langsung, mereka mampu belajar dengan baik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Edwin Ray Guthrie dan Kontribusinya Dalam Psikologi.

Nicol dan Pope (1993) melakukan suatu penelitian dengan subjek penelitiannya adalah ayam. Penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan dua ayam, yaitu ayam pengamat dan ayam demonstrator. Ayam pengamat akan dipasangkan dengan ayam demonstrator. Hipotesisnya adalah ketika ayam pengamat melihat ayam demonstrator, maka ayam pengamat akan meniru ayam demonstrator.

Dalam penelitian tersebut ayam pengamat ditempatkan pada suatu ruangan operan bersama dengan ayam demonstrator. Pada ayam demonstrator terlihat mematukan kunci terus-menerus. Hasilnya adalah ayam pengamat memberikan perilaku mematukkan kunci yang lebih tinggi dari sebelumnya, di mana ayam pengamat tidak ditempatkan bersama dengan ayam demonstrator.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Akins dan Zentall (1998) yang menggunakan burung puyuh Jepang sebagai subjek penelitiannya. Hasilnya adalah burung puyuh Jepang peniru memberikan respon yang diperkuat ketika ditempatkan dengan burung puyuh Jepang demonstrator.

Terdapat penelitian lainnya mengenai perilaku meniru pada hewan. Penelitian yang dilakukan oleh Heyes, Jaldow dan Dawson menggunakan subjek penelitiannya tikus. Penelitian ini dilakukan dalam laboratorium. Dawson, Jaldow dan Heyes memberikan serangkaian pelatihan kepada sekelompok tikus demonstrator untuk mendorong tuas agar mendapatkan makanan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tiga Kategori Perilaku Imitatif Dalam Pembelajaran Observasi.

Tuas ini bisa didorong ke arah kanan atau ke kiri. Namun pada intinya, ketika tuas ini didorong, maka tikus akan mendapatkan makanan. Dari penelitian tersebut menghasilkan bahwa tikus pengamat cenderung menekan ke arah yang sama seperti yang dilakukan oleh tikus demonstrator. Dari semua hasil penelitian tersebut memberikan bukti yang sama mengenai proses meniru pada hewan itu tentu saja mungkin dilakukan.

Hewan Juga Mampu Melenyapkan Proses Belajar Sebelumnya

Sebelumnya kita membahas mengenai proses pembelajaran bagi hewan itu mungkin saja dilakukan. Melalui penguatan yang seterus-menerus, maka perilaku yang dipelajari hewan akan terus menetap. Akan tetapi, perilaku yang tidak terus diperkuat akan memicu pelenyapan perilaku yang dipelajari. Jadi semakin lama perilaku tersebut akan menghilang seiring dengan tidak adanya penguatan.

Selain itu, perilaku meniru ini juga mampu menghilangkan perilaku pembelajaran sebelumnya. Pada penelitian Heyes, Dawson dan Jaldow mengenai tikus yang belajar menekan tuas melalui proses meniru. Ternyata tikus pengamat tidak akan menekan tuas ke kanan lagi ketika tikus demonstrator tidak melakukannya lagi. Ketika tikus demonstrator menekan tuas ke kiri, maka tikus pengamat akan menekan tuas ke kiri. Sehingga, perilaku menekan tuas ke kanan akan diperlemah.

Sumber: Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Teori Belajar, Edisi Ketujuh. Prenadamedia Group: Jakarta.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment