4 Proses Belajar Observasional Dari Bandura

4 proses belajar observasi dari Bandura yaitu proses attentional, proses retensional, proses pembentukan perilaku dan proses motivasional.

Logos Indonesia Albert Bandura merupakan tokoh psikologi yang sangat terkenal dengan teori pembelajaran observasi dalam bidang psikologi pendidikan maupun psikologi perkembangan. Bahwa seseorang mampu belajar melalui pemberian contoh dari orang lain kepada dirinya. Pada artikel ini kita akan membahas mengenai 4 proses yang mempengaruhi belajar observasional. Empat proses yang berkaitan dengan pembelajaran observasional yaitu proses attentional, proses retensional, proses pembentukan perilaku dan proses motivasional.

 

Proses Attentional

Proses pertama ini merupakan proses penerimaan stimulus atau rangsangan dari luar untuk diinterpretasikan selanjutnya dalam otak. Memusatkan perhatian pada sesuatu hal. Namun untuk bisa dijadikan proses pembelajaran atensi yang diberikan haruslah penuh dan selektif. Artinya kamu fokus pada hal tersebut dan mengabaikan faktor lain yang tidak penting.

Kamu pasti bertanya-tanya mengenai, Apa yang membuat sesuatu itu diperhatikan? Tentu saja terkait kapasitas sensori yang mempengaruhi attention process. Attention selective ini mampu dipengaruhi oleh penguatan di masa lalu. Sebagai contoh, ketika kamu lebih sering belajar melalui observasi dan berhasil. Maka syarat tersebut berhasil digunakan untuk penguatan. Sehingga kamu selanjutnya akan menekankan pada perilaku yang sama untuk lebih diperhatikan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Seberapa Penting Kemampuan Merasakan Rasa Sakit Dan Cara Untuk Mengontrolnya.

Sejauh mana hal tersebut akan terus diperhatikan? Kunci dari pembelajaran observasi adalah berada di model yang memberikan paragraf pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan hasil riset yang menunjukkan bahwa model yang sama dengan kita, seperti sama-sama perempuan memiliki usia yang sama, ataupun situasi yang sama. Sehingga kamu akan membayangkan bahwa model tersebut sebagai dirimu.

Proses Retensional

Tahap kedua dalam proses pembelajaran observasi adalah dengan menyimpan ingatan tersebut. Proses ini disebut sebagai proses retensional. Terdapat dua cara untuk mencapai retensional yaitu ingatan tersebut diingat secara imajinatif dan secara verbal.

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menyimpan informasi setelah belajar observasi melalui imajinatif. Jika menggunakan imajinatif, berkaitan dengan gambaran visual terkait pengalaman yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga cara menyimpan informasinya adalah dalam bentuk visual. Sebagai contoh ketika kamu diberitahu bahwa tombol merah di sebelah kanan dan tombol putih di sebelah kiri. Maka jika informasi tersebut disimpan melalui imajinatif. Maka kamu mengingat informasi tersebut dengan membayangkan posisi tombol merah dan tombol putih.

Sedangkan cara kedua adalah menggunakan verbal untuk mengingat informasi. Sebagai contoh seseorang yang memperagakan gerakan olahraga dengan penjelasan kata-kata. Maka informasi yang kamu ingat adalah langkah-langkah gerakan olahraga tersebut dalam bentuk deskriptif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Pengalaman Puncak Sebagai Cara Mencapai Aktualisasi Diri Secara Cepat.

Setelah informasi disimpan menjadi memori. Maka informasi itu dapat diambil kembali, diulang ataupun dimodifikasi setelah waktu pembelajaran observasi terjadi.

Proses Pembentukan Perilaku

Tahap selanjutnya adalah proses pembentukan perilaku. Pada tahap ini merupakan hal yang terpenting karena mengidentifikasi sejauh mana yang telah kamu pelajari dari model yang kamu lihat itu. Proses pembentukan perilaku berkaitan dengan informasi yang telah dipelajari kemudian diterapkan atau di aplikasikan secara nyata.

Proses pembentukan perilaku ini bisa terjadi karena pengalaman terdahulu ataupun keterbatasan, seperti perang keterbatasan gerak otot dalam merespon situasi tertentu karena orang tersebut belum dewasa atau cedera atau sedang sakit.

Menurut Bandura diperlukan periode latihan yang berulang-ulang untuk terjadinya pembentukan perilaku. Di mana informasi yang dipelajari sebelumnya diperoleh dari modeling. Jadi modeling memperagakan tindakan yang harus diikuti oleh kamu sebagai proses belajar. Latihan pengurangan ini terus dilakukan hingga menemukan perilaku yang pas dan sesuai dengan modeling yang dilihat.

Proses Motivasional

Berkaitan dengan teori bandura penguatan dalam pembelajaran memiliki dua fungsi utama yaitu menciptakan ekspektasi dalam diri dan sebagai intensif menerjemahkan pembelajaran ke kinerja.

Kedua fungsi tersebut menjadi motivasi seseorang terus belajar menggunakan pembelajaran observasi. Ketika informasi yang dilihatnya dianggap penting maka proses pembelajaran tersebut akan digunakan untuk kebutuhan.

Perbedaan antara teori penguatan tradisional dan teori penguatan Bandura adalah respon yang nyata saja yang akan diperkuat dalam suatu situasi. Menurut Bandura, penguatan tidak harus dialami secara langsung, tapi bisa dilakukan melalui pengalaman tidak langsung, seperti melihat modeling mendapatkan hadiah dari perilakunya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Penerapan Sehari-Hari Dari Psikologi Warna. Warna Apa Yang Tepat Ketika Kamu Sedang Stress?

Jadi jika kita rangkai alur dari proses pembelajaran observasi menurut Albert bandura ternyata cukup panjang. Pertama-tama kamu harus berkonsentrasi mengamati modeling memperagakan atau menjelaskan sesuatu. Kemudian mengingat atau menyimpannya dalam memori. Setelah kamu memahami apa yang telah kamu amati. Maka Tahap selanjutnya adalah melakukan latihan secara berulang hingga mencapai yang diinginkan. Latihan berulang ini mungkin saja memiliki durasi yang cukup lama ataupun secara singkat. Hal ini tergantung dengan pemahaman dan kemampuanmu. Setelah berhasil melakukannya. Maka kamu akan memperoleh motivasi diri untuk terus mempertahankan hal tersebut.

Sumber: Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Teori Belajar, Edisi Ketujuh. Prenadamedia Group: Jakarta.

Artikel oleh: Logos Indonesia.