Pandangan Albert Bandura Terhadap Psikologi Belajar Sosial

Pandangan Albert Bandura terhadap psikologi belajar sosial menambah sumbangan besar pada aliran psikologi behavioristik.

Tokoh2893 Views

Logos Indonesia – Albert Bandura merupakan tokoh psikologi aliran behavioristik. Walaupun Bandura meyakini bahwa prinsip belajar dapat menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku seseorang. Namun, para ahli psikologi behavioristik terdahulu mengabaikan hubungan sosial masyarakat. Menurut Bandura hubungan antar manusia memiliki prinsip yang sama dengan proses pembelajaran melalui proses mengamati. Hal tersebut menjadi landasan salah satu teorinya dalam perkembangan kepribadian seseorang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Viktor Frankl, Mencari Makna Hidup Di Kamp Konsentrasi Nazi.

Albert Bandura, Tokoh Psikologi Behavioralistik.

Pandangan Yang Terlewatkan Oleh Tokoh Behavioristik Sebelum Bandura

Terdapat dua hal yang terlewati atau di abaikan oleh tokoh psikologi behavioristik sebelum Bandura, yaitu manusia dapat berpikir bebas dan manusia sebagai makhluk sosial. Hal pertama adalah manusia dapat berpikir yang berbeda dengan hewan. Bahwa manusia mampu mengatur tingkah lakunya berdasarkan pemikirannya sendiri. Sangat berbeda dengan hewan yang hanya menggunakan instingnya untuk bertahan hidup. Bandura menganggap manusia bukanlah sebagai objek penelitian eksperimen yang dipandang oleh Skinner. Melainkan, manusia sebagai makhluk sosial yang bebas dalam berperilaku.

Baca Artikel Kami Lainnya: Pandangan B. F. Skinner Sebagai Pelopor Behavioristik.

Menurut Bandura antara sifat manusia dan lingkungan saling mempengaruhi satu sama lain, bukan bersifat satu arah saja seperti yang dikatakan oleh Skinner. Pandangan Skinner tentang manusia adalah objek yang pasif dan lingkungan menjadi faktor penentu tingkah laku manusia yang bersifat aktif.

Kedua, hal yang di abaikan oleh tokoh psikologi behavioristik sebelum Bandura adalah manusia sebagai makhluk sosial.  Dalam pandangan Skinner, ia menolak dorongan intrinsik dan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan bagi Bandura hubungan antar manusia merupakan proses pembelajaran juga. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain untuk saling belajar satu sama lain.

Konsep Dasar Teori Belajar Sosial Bandura

Teori belajar sosial menurut Bandura, memiliki tiga konsep, yaitu (Alwisol, 2009):

Determinis Resiprokal. Bahwa interaksi antara kognitif, lingkungan dan tingkah laku seseorang saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan sekitar memang benar mempengaruhi tingkah laku kita. Tapi menurut Bandura, tingkah laku kita juga mempengaruhi lingkungan di sekitar kita. Sedangkan proses kognitif akan berubah seiring dengan perubahan lingkungan maupun tingkah laku kita.

Tanpa Reinforsemen. Bahwa tidak perlu adanya penguatan untuk melakukan proses pembelaran. Menurut Bandura, manusia bisa saja belajar tanpa perlu adanya penguatan yang dijelaskan oleh Skinner ataupun Hull. Seseorang bisa belajar sesuatu dengan proses mengamati orang lain ataupun lingkungan sekitarnya. Namun, bukan berarti Bandura menolak pandangan tersebut. Penguatan atau reinformen itu juga diperlukan. Tapi bukan sebagai proses belajar utama bagi Bandura. Penguatan diperlukan jika proses belajar menggamati itu sudah di lakukan dan hanya untuk mengulangi dari yang diamatinya itu.

Kognisi dan Regulasi Diri. Konsep pembelajaran manusia Bandura pada dasarnya berkaitan dengan regulasi diri atau manusia dapat mengatur dirinya sendiri. Selain itu, proses kognitif yang melandasari pemaknaan pembelajaran yang dilihatnya. Seseorang mampu berpikir bahwa yang diamatinya adalah pembelajaran yang berharga dan memodifikasinya sesuai dengan pemikirannya.

Belajar Melalui Pengamatan dan Modelling Bandura

Menurut Bandura banyak orang yang belajar dari proses observasi atau mengamati. Artinya, seseorang mampu mempelajari banyak hal tanpa perlu mengikuti tindakan yang dilihatnya. Bahkan tinngkah lakunya ini tidak perlu adanya penguatan yang berulah agar bisa dipelajari. Sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien dalam hal waktu dan tenaga.

Modelling merupakan teori pembelajaran Bandura yang terkenal. Modelling adalah proses pembelajaran melalui observasi atau mengamati seseorang ataupun lingkungan di sekitarnya. Kemudian dari hasil pengamatannya, ia akan melakukan proses kognitif didalamnya. Ia akan memodifikasi seperti mengurangi atau menambahkan dari tingkah laku yang diamatinya. Kemudian, ia bisa melakukan penguatan tingkah laku jika sudah sesuai dengan pemikirannya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Klein, Ibu Dari Teori Objek.

Bandura melakukan penelitian terhadap tiga kelompok anak usia anak TK  yang diperlakukan secara berbeda. Kelompok pertama di suruh melihat orang dewasa yang bertindak kasar pada boneka,  memukulnya dan menendangnya. Kelommpok kedua di suruh melihat orang dewasa yang duduk diam saja melihat boneka. Dan kelompok ketiga, tidak diperlihatkan apapun sebagai kelompok kontrol. Hasilnya adalah ketika ketiga anak dari masing-masing perwakilan kelompok di tempatkan pada sebuah ruangan bersama dengan boneka yang dilihatnya menunjukkan perbedaan reaksi terhadap boneka tersebut. Pada anak yang di perlihatkan adegan kekerasan, ternyata anak tersebut juga melakukan kekerasan pada boneka tersebut. Sedangkan pada anak dari kelompok kedua, ia hanya sedikit menunjukkan tindakan agresif pada boneka tersebut. Lain halnya dengan kelompok kontrol yang sangat sedikit bahkan tidak melakukan tindakan agresif pada boneka tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perls, Tokoh Psikologi Yang Memusatkan Pada Masa Kini.

Alwisol. (2009). Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Logos Indonesia adalah Biro Psikologi & Konsultan HRD Jakarta dengan Layanan Rekrutmen, Asesmen Karyawan (Psikotes Online & Offline, Assessment Center dll) Klinik Psikologi, Pelatihan Alat Tes Psikologi dan Outbound.