Bisakah Quiet Quitting Menjadi Solusi Alternatif Great Resignation?

Bisakah Quiet Quitting, yang diam-diam mengundurkan diri, menjadi solusi alternatif bagi fenomena Great Resignation?

PIO1012 Views

Logos IndonesiaDalam beberapa tahun terakhir, istilah “Great Resignation” telah menjadi perbincangan di kalangan pengamat tenaga kerja dan perusahaan. Great Resignation merujuk pada tren peningkatan jumlah orang yang secara terbuka dan dramatis mengundurkan diri dari pekerjaan mereka, mencari perubahan, dan mencari kesempatan baru. Namun, di tengah tren tersebut, muncul pertanyaan menarik. Bisakah Quiet Quitting, yang diam-diam mengundurkan diri, menjadi solusi alternatif bagi fenomena Great Resignation?

Apa itu Quiet Quitting?

Quiet Quitting adalah tindakan seseorang yang secara diam-diam mengurangi keterlibatan dan kontribusi mereka dalam pekerjaan tanpa memberikan pemberitahuan resmi atau mengikuti prosedur pengunduran diri yang umum. Ini dapat terjadi ketika seseorang mulai absen atau terlambat secara konsisten, menghindari tanggung jawab yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka, atau tidak mencari pengakuan atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Quiet Quitting biasanya dilakukan untuk menghindari konfrontasi atau menghindari konsekuensi langsung yang mungkin terjadi jika mereka mengumumkan pengunduran diri secara terbuka.

Apa itu Great Resignation?

Sementara Great Resignation melibatkan tindakan yang lebih terbuka dan dramatis, Quiet Quitting mungkin menawarkan solusi alternatif bagi individu yang ingin pergi namun tidak ingin menyebabkan ketidakstabilan atau gangguan besar dalam lingkungan kerja. Bagi sebagian orang, Quiet Quitting menjadi pilihan yang lebih nyaman karena dapat menghindari konflik atau konsekuensi langsung yang dapat muncul dengan mengundurkan diri secara terbuka.

Bisakah Quiet Quitting Menjadi Solusi Alternatif Great Resignation?

Namun, meskipun Quiet Quitting dapat menjadi solusi bagi individu yang ingin pergi dengan cara yang lebih tenang, perlu dipertimbangkan beberapa hal penting. Pertama, Quiet Quitting dapat menciptakan ketidakpastian dan kehilangan produktivitas bagi perusahaan. Ketika seseorang mengurangi keterlibatan dan kontribusinya secara bertahap tanpa memberi tahu siapa pun, hal ini dapat mengganggu aliran kerja, tim, dan proyek yang sedang berjalan. Jika terlalu banyak orang memilih Quiet Quitting, maka perusahaan dapat mengalami ketidakseimbangan kekuatan kerja dan krisis manajemen.

Kedua, Quiet Quitting juga berdampak pada kesejahteraan mental dan emosional individu yang terlibat. Seringkali, seseorang yang memilih Quiet Quitting merasa tidak puas atau tidak bahagia dalam pekerjaan mereka dan mungkin memiliki masalah yang belum terselesaikan. Menghindari konfrontasi atau menghadapi masalah secara langsung bisa memicu kecemasan, stres, atau perasaan tidak puas yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.

Oleh karena itu, Quiet Quitting bukanlah solusi yang ideal untuk mengatasi Great Resignation. Sebaliknya, penting bagi individu dan organisasi untuk mengembangkan saluran komunikasi yang terbuka dan adil. Sehingga masalah atau ketidakpuasan dapat diatasi dengan cara yang sehat dan produktif. Mendiskusikan kekhawatiran atau masalah dengan atasan atau rekan kerja dapat membantu mencari solusi yang memadai serta menghindari ketidakseimbangan dalam aliran kerja dan kesejahteraan mental individu.

Apa Yang Harus Dilakukan Oleh Perusahaan?

Fenomena Great Resignation terjadi ketika banyak karyawan memilih untuk keluar dari pekerjaan mereka saat ini. Untuk menghadapi fenomena ini, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan kesejahteraan karyawan dalam perusahaan tersebut.

Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah memberikan peluang pengembangan karir kepada karyawan. Ini bisa dilakukan melalui pembuatan program pengembangan karir yang jelas dan terstruktur, pelatihan dan pendidikan yang relevan, atau kesempatan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Dengan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan, karyawan akan merasa lebih terlibat dan memiliki tujuan yang jelas dalam pekerjaan mereka.

Selanjutnya, fleksibilitas waktu dan pekerjaan juga penting dalam mempengaruhi kepuasan karyawan. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja, seperti bekerja dari rumah atau memiliki jam kerja yang lebih fleksibel. Hal ini memungkinkan karyawan untuk mengatur kehidupan kerja dan pribadi mereka dengan lebih baik. Sehingga meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan mereka.

Selain itu, menciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung juga berperan penting. Perusahaan harus memastikan bahwa semua karyawan merasa diperlakukan secara adil dan dihargai, tanpa memandang latar belakang, jenis kelamin, atau perbedaan lainnya. Menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi karyawan, serta memperbaiki iklim kerja secara keseluruhan.

Dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan karyawan, perusahaan dapat mengurangi tingkat resignasi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi semua pihak. Penting untuk menyadari bahwa kepuasan dan kesejahteraan karyawan berdampak langsung pada produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Jadi, sementara Quiet Quitting mungkin menjadi pilihan bagi beberapa individu yang tidak ingin mengundurkan diri secara terbuka, tidak dapat disimpulkan bahwa hal ini merupakan solusi alternatif yang baik bagi Great Resignation. Penting untuk mempromosikan komunikasi yang terbuka dan memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam menghadapi perubahan dalam keadaan tenaga kerja saat ini.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bentuk-bentuk dari Quiet Quitting dalam pengunduran diri secara diam-diam

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia