Tentukanlah Pilihanmu: Menjadi Pengusaha atau Karyawan?

Pertanyaannya, apakah kamu ingin menjadi pengusaha atau lebih menikmati menjadi seorang karyawan? Tentukan pilihanmu.

PIO1046 Views

Logos IndonesiaBerdasarkan hasil survei dalam Indonesia Milenial Report 2019, ditemukan bahwa sebanyak 69,1% dari generasi milenial menaruh minat yang besar untuk menjadi seorang pengusaha. Pertanyaannya, apakah kamu ingin menjadi pengusaha atau lebih menikmati menjadi seorang karyawan?

Kenyataannya, baik menjadi karyawan maupun wirausaha, keduanya memiliki ciri khasnya sendiri yang dapat disesuaikan dengan preferensi dan kemampuan individu. Setiap peran memiliki keunggulan dan tantangan yang perlu ditangani dengan bijak agar sukses diraih.

Sebelum mengambil keputusan tentang jalur karier yang akan diambil, penting untuk memahami dengan jelas perbedaan antara menjadi karyawan dan wirausaha. Hal ini akan membantu dalam melakukan penilaian yang lebih objektif terhadap pilihan karier jangka panjang.

Pertimbangan Menjadi Pengusaha atau Karyawan

Ketika menentukan apakah menjadi pengusaha atau karyawan yang sesuai denganmu, banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan. Setiap orang memiliki karakteristik unik yang dapat mempengaruhi keputusan mereka. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat kamu pertimbangkan:

1. Kebebasan vs. Keteraturan

Sebagai pengusaha, kamu akan menikmati kebebasan yang lebih besar dalam mengatur waktu dan mengambil keputusan. Kamu tidak akan terikat pada jadwal kerja yang baku atau aturan perusahaan tertentu. Ini berarti kamu memiliki fleksibilitas untuk menentukan kapan dan di mana kamu bekerja. Misalnya, kamu dapat merencanakan jadwal kerjamu sendiri, mengatur liburan sesuai keinginan, atau bahkan bekerja dari rumah atau tempat lain yang kamu sukai. Selain itu, sebagai pengusaha, kamu memiliki kendali penuh atas arah dan strategi bisnismu. Kamu dapat mengambil keputusan tanpa harus meminta izin dari atasan atau mempertimbangkan kepentingan perusahaan lainnya.

Sebaliknya, sebagai seorang karyawan, kamu akan diatur oleh jadwal kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan tempat kamu bekerja. Kamu mungkin harus mematuhi jam kerja tertentu, hadir di kantor pada waktu yang ditentukan, dan melaporkan kegiatanmu kepada atasan atau manajer.  Meskipun demikian, bagi sebagian orang, keteraturan ini memberikan rasa stabilitas dan kepastian yang dianggap penting dalam kehidupan mereka.

2. Risiko vs. Keamanan

Menjadi pengusaha sering kali berarti menghadapi risiko finansial yang lebih besar daripada menjadi seorang karyawan. Kamu mungkin perlu menginvestasikan modal yang signifikan untuk memulai bisnismu, dan belum ada jaminan bahwa bisnis tersebut akan sukses. Selain itu, sebagai pengusaha, kamu akan menghadapi ketidakpastian bisnis seperti fluktuasi pasar, persaingan yang sengit, dan perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi kinerja bisnismu. Namun, dengan risiko juga datang potensi reward yang besar. Kesuksesan sebagai pengusaha dapat membawa imbalan finansial yang jauh lebih besar daripada menjadi seorang karyawan.

Sebagai karyawan, kamu akan menikmati keamanan finansial yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan menjadi pengusaha. Kamu akan menerima gaji tetap atau kompensasi lainnya sesuai dengan perjanjian kerjamu dengan perusahaan. Selain itu, kamu mungkin juga memiliki akses kepada manfaat lain seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dan cuti tahunan. Meskipun risiko kehilangan pekerjaan masih ada tergantung pada kondisi ekonomi atau kebijakan perusahaan, namun kebanyakan karyawan merasa lebih aman secara finansial daripada para pengusaha.

3. Kreativitas vs. Keterampilan Spesifik

Sebagai seorang pengusaha, kamu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kreativitasmu dalam mengelola bisnismu. Kamu dapat mengembangkan ide-ide baru, merancang produk atau layanan yang inovatif, dan menciptakan strategi pemasaran yang unik. Selain itu, sebagai pemimpin bisnis, kamu juga dapat menciptakan budaya perusahaan yang mendukung kreativitas dan inovasi, mendorong karyawan untuk berkontribusi dengan gagasan-gagasan segar.

Di sisi lain, sebagai karyawan, kamu mungkin lebih fokus pada pengembangan keterampilan tertentu dalam bidang tertentu. Kamu dapat mengasah keterampilan teknis atau keahlian khusus yang diperlukan untuk posisi atau industri tempat kamu bekerja. Misalnya, kamu dapat mengikuti pelatihan atau kursus untuk meningkatkan kemampuan analitis, keterampilan komunikasi, atau pemahaman tentang teknologi terkini. 

4. Penghargaan Pribadi vs. Pengakuan Eksternal

Kesuksesan sebagai pengusaha tidak hanya tentang imbalan finansial, tetapi juga tentang penghargaan pribadi yang didapat. Membangun bisnis dari nol dan melihatnya tumbuh dapat memberikan kepuasan dan kebanggaan yang besar. Setiap pencapaian kecil atau besar dalam bisnismu dapat menjadi sumber kebanggaan dan motivasi pribadi untuk terus berkembang dan berinovasi. Selain itu, sebagai pemimpin bisnis, kamu juga dapat merasakan kebanggaan yang mendalam ketika melihat karyawanmu berkembang dan sukses di bawah kepemimpinanmu.

Sebagai karyawan, pengakuan dan penghargaan sering datang dalam bentuk apresiasi dari atasan atau rekan kerja atas kontribusimu terhadap kesuksesan perusahaan. Misalnya, kamu dapat menerima penghargaan atau promosi atas kinerja luar biasa atau proyek yang sukses yang kamu lakukan. Pengakuan ini dapat meningkatkan motivasimu dan membuatmu merasa dihargai dalam lingkungan kerjamu. Selain itu, mendapatkan pengakuan eksternal seperti penghargaan industri atau testimoni positif dari pelanggan atau mitra bisnis juga dapat menjadi sumber kebanggaan dan motivasi bagi seorang karyawan.

Sebelum membuat keputusan, pertimbangkan dengan cermat karakteristik dan preferensimu sendiri. Berbicaralah dengan orang-orang yang sudah berpengalaman di kedua bidang tersebut untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik. Ingatlah bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah, yang penting adalah memilih jalur yang sesuai dengan nilai dan tujuan hidupmu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Karakteristik Unik Dari Setiap Generasi Dalam Bekerja 

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia