Logos Indonesia – Menjadi guru berarti harus berani bertanggung jawab pada anak-anak didiknya. Ketika anak muridnya menghadapi suatu permasalahan, maka orang yang pertama menolongnya di sekolah adalah gurunya. Tugas guru adalah membimbing anak ke jalan yang baik dan mengajarkan ilmu untuk bisa diterapkan di kehidupan nyata.
Salah satu permasalahan yang paling banyak di sekolah adalah kasus bullying. Pada Kebanyakan orang akan berfokus pada korban dari bullying dari pada pelaku bullying. Rasa simpati Kebanyakan orang berfokus pada korban bullying. Sedangkan pelaku bullying akan mendapatkan tatapan sinis dan ujaran kebencian. Terkadang para guru memberikan respon kepada korban dan pelaku seperti kebanyakan orang itu.
Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Guru Merespon Korban Bullying Dengan Benar.
Namun tanggapan seperti itu cenderung mempersulit penanganan kasus bullying dan memperparah situasi. Sebagai seorang guru haruslah bersikap membimbing bukan menghakimi. Karena, setiap anak tidak dilahirkan menjadi orang jahat. Hanya saja lingkungan yang mempengaruhi mereka untuk bertindak seperti itu.
Mungkin saja bagi para pelaku bullying, mereka memiliki alasan dan penyebab mengapa mereka berperilaku seperti itu. Tugas guru adalah untuk mengetahui hal tersebut dan membimbing para pelaku bullying ke jalan yang benar. Tentu saja tanpa menggunakan kekerasan dan intimidasi.
Tips Dan Trik Untuk Guru Menghadapi Pelaku Bullying Di Sekolah
Dilansir dari UNICEF Indonesia, terdapat beberapa cara yang bisa para guru lakukan untuk menghadapi pelaku bullying di sekolah. Berikut ini beberapa cara yang bisa para guru lakukan. Namun perlu diingat bahwa tugas guru untuk membimbing dengan rasa kasih sayang tanpa syarat, bukan mengkritiknya.
Dengarkan Cerita Versi Mereka
Sebelum kamu berprasangka buruk terhadap tindakannya, akan lebih baik cobalah mendengarkan cerita versi mereka. Dengan melihat sudut pandang dari pelaku bullying, mungkin kamu mengetahui penyebab mereka bersikap seperti itu. Coba bandingkan cerita pelaku bullying dengan korban bullying serta teman sekelas mereka. Jangan lupa untuk tidak menghakimi atau mengkritik pelaku bullying.
Berikan Pemahaman Kepada Mereka Terkait Perilaku Yang Tidak Pantas
Sebisa mungkin berikanlah pemahaman kepada mereka terkait perilaku yang tidak pantas. Jelaskan bahwa perilaku yang mereka lakukan merupakan tindakan kejahatan dan dapat ditindak lanjutkan secara hukum. Ingatkan juga dampak dari tindakan yang mereka lakukan, bahwa dirinya bisa saja dikeluarkan di sekolah.
Perlu diingat juga bagi guru dalam menangani kasus ini. Mengenal karakteristik setiap anak dapat memudahkan tugas guru untuk memberikan pemahaman kepada mereka. Pada umumnya anak remaja cenderung bertindak sebelum berpikir dan mementingkan dirinya sendiri.
Bantu Mereka Untuk Mengetahui Alasan Mereka Bertindak Seperti Itu
Pada umumnya, pelaku bullying di sekolah memiliki permasalahan di keluarganya. Entah itu kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya, sering dipukuli oleh orang tuanya, Atau lainnya. Sehingga mereka melampiaskan amarahnya kepada teman-teman mereka di sekolah. Tindakan kekerasan di sekolah menjadi alasan untuk pelampiasan amarah.
Baca Artikel Kami Lainnya: Pencegahan Kasus Bullying Di Sekolah.
Kadang kala alasan mereka melakukan hal tersebut tidak disadari oleh mereka sendiri. Walaupun, secara tidak langsung tersirat dari perilaku mereka. Karena itu tugas guru untuk mengetahui penyebab pelaku bullying bertindak seperti itu.
Munculkan Rasa Empati Pelaku Kepada Anak Yang Dibully
Cobalah untuk menciptakan rasa empati pelaku bullying kepada anak yang dibully oleh dirinya. Kamu bisa menerapkan beberapa cara yang sesuai dengan karakteristik pelaku bullying tersebut. Ketika pelaku merasakan empati kepada anak yang dibullynya. Maka rasa bersalah akan muncul dan menjadi proses pembelajaran yang berarti.
Berikan Konsekuensi Yang Berdampak Baik Untuk Pelaku Bullying
Konsekuensi yang diberikan haruslah membantu anak untuk belajar dari situasi tersebut. Karena itu konsekuensi yang tepat adalah berkaitan dengan kesalahan tersebut. Namun menghormati mereka sebagai pelaku. Konsekuensi haruslah masuk akal dan logis serta dapat diterima oleh semua pihak. Intinya adalah berikan hukuman yang membuat mereka belajar bahwa tindakannya itu salah, bukan memberikan hukuman seberat-beratnya tanpa mengenal ampun. Hukuman seberat apapun jika tidak dibarengi dengan keinginan untuk berubah untuk tidak diulangi lagi. Maka hukuman tersebut sia-sia saja.
Anak Harus Memperbaiki Kesalahannya
Indikator penanganan pelaku bullying yang berhasil adalah ketika pelaku secara sukarela meminta maaf kepada korban yang ia bully. Jika pada tubuh korban terdapat luka fisik, maka pelaku bersedia untuk membantu menyembuhkan luka tersebut. Kemudian, jika pelaku mengambil atau menghancurkan barang korban, maka pelaku harus bersedia mengganti rugi barang tersebut.
Menghargai Setiap Perubahan Perilaku Positif Pada Pelaku Bullying
Ketika pelaku bullying berubah menjadi sedikit lebih baik kepada korban bullying. Maka hargailah setiap perubahan tersebut. Contohnya adalah ketika pelaku bullying mengakui kesalahannya. Hal tersebut patut dihargai dan diberikan apresiasi.
Ajarkan Untuk Mematuhi Hak Dan Kewajiban Di Sekolah
Ajarkan bahwa di sekolah memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh siswa. Mengikuti semua pelajaran di kelas, mengikuti ekstrakurikuler, kegiatan pentas seni Atau kegiatan positif lainnya Untuk memunculkan perilaku baik ke teman-temannya.
Bicaralah Kepada Orang Tua Mereka
Dalam kasus bullying tentu saja para orang tua harus mengetahui perbuatan anak mereka. Dengan begitu orang tua dari masing-masing pelaku atau korban akan merundingkan hukuman atau Rencana lainnya dalam menangani kasus ini.
Artikel oleh: Logos Indonesia.