Cara Menegur Rekan Kerja Agar Diterima Dengan Baik

Menegur rekan kerja memerlukan pendekatan yang hati-hati dan konstruktif untuk memastikan pesan yang disampaikan diterima dengan baik.

PIO, Tips dan Trik1918 Views

Logos IndonesiaSulitnya menegur rekan kerja mencakup sejumlah faktor kompleks yang membentuk dinamika dalam lingkungan kerja. Salah satu faktor kunci adalah budaya organisasi yang dapat memainkan peran sentral dalam mempengaruhi sejauh mana karyawan merasa nyaman memberikan umpan balik atau menegur rekan kerja. Jika suatu organisasi memiliki budaya yang kurang mendukung komunikasi terbuka dan konstruktif. Maka para karyawan mungkin merasa enggan menghadapi potensi konflik atau ketidaknyamanan sosial yang mungkin muncul dari teguran.

Selain itu, rasa takut terhadap respons rekan kerja juga dapat menjadi kendala signifikan. Harapan akan konflik, penolakan, atau bahkan pembalasan dapat menciptakan hambatan yang sulit untuk dilewati. Manajerial juga memiliki peran penting dalam dinamika ini. Ketidakmampuan manajer untuk mengelola konflik dapat menciptakan masalah tidak terselesaikan dengan baik.

Ada juga faktor personal yang terlibat. Seperti ketidaknyamanan alamiah beberapa individu dalam memberikan kritik atau teguran kepada rekan kerja. Terutama jika hubungan sosial di luar konteks pekerjaan juga terlibat. Kurangnya sumber daya untuk menangani konflik juga dapat menjadi hambatan. Sehingga mengakibatkan sulitnya menyelesaikan masalah dengan baik.

Mengatasi sulitnya menegur rekan kerja melibatkan berbagai pihak untuk merubah budaya organisasi menuju komunikasi terbuka. Tapi, kita bisa mulai dari diri sendiri untuk berani menegur rekan kerja jika ada yang salah.

Alasan Sulit Menegur Rekan Kerja

Beberapa kendala yang mungkin dihadapi saat ingin menegur rekan kerja yang bekerja tidak benar atau malas-malasan antara lain:

Takut konflik: Kekhawatiran akan konflik bisa muncul karena tidak semua orang nyaman dalam menghadapi situasi yang melibatkan pertentangan. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian tentang bagaimana rekan kerja tersebut akan merespons dan apakah konfrontasi akan berlanjut.

Ketidaknyamanan: Rasa tidak nyaman bisa timbul karena memegang peran sebagai “pembuat teguran” dapat menjadi tugas yang sulit, terutama jika hubungan dengan rekan kerja tersebut cukup dekat atau jika atmosfer kerja tidak mendukung komunikasi terbuka.

Kurangnya bukti konkret: Teguran yang efektif memerlukan dasar yang kuat, dan tanpa bukti konkret, teguran mungkin tidak akan memiliki dampak yang diinginkan. Ini dapat mengharuskan seseorang untuk mencari data atau informasi yang mendukung sebelum memberikan umpan balik.

Kekurangan keterampilan komunikasi: Bagi sebagian orang, memberikan kritik konstruktif dengan cara yang tidak menyinggung atau merendahkan bisa menjadi tantangan. Keterampilan komunikasi yang kurang dapat menyebabkan pesan yang disampaikan tidak efektif atau bahkan dapat memperburuk situasi.

Kekhawatiran tentang reputasi: Ada kecemasan bahwa menegur rekan kerja dapat mempengaruhi citra diri atau reputasi di tempat kerja. Beberapa orang mungkin khawatir bahwa memberikan kritik dapat membuat mereka terlihat sebagai “pembawa masalah” atau kurang bersosialisasi.

Dalam menghadapi kendala-kendala ini, penting untuk mengembangkan keterampilan komunikasi. Kita juga perlu memilih waktu yang tepat. Maka dari itu, fokus pada solusi daripada masalah. Sehingga perlu menciptakan lingkungan di mana umpan balik konstruktif dihargai.

Cara Menegur Rekan Kerja Agar Diterima Dengan Baik

Menegur rekan kerja memerlukan pendekatan yang hati-hati dan konstruktif untuk memastikan pesan yang disampaikan diterima dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu dalam menegur rekan kerja:

  1. Pilih Waktu yang Tepat: Pilih waktu yang sesuai untuk memberikan umpan balik. Hindari melakukannya di depan umum atau saat suasana hati sedang buruk. Pilihlah waktu yang tenang dan pribadi.
  2. Beri Umpan Balik Secara Pribadi: Hindari memberikan umpan balik secara terbuka di hadapan banyak orang. Lebih baik berbicara secara langsung dan pribadi untuk menghormati privasi rekan kerja.
  3. Fokus pada Perilaku, Bukan pada Orangnya: Fokuskan umpan balik pada perilaku atau tindakan yang perlu diperbaiki, bukan langsung mengkritik kepribadian rekan kerja. Ini membantu mencegah terjadinya konflik personal.
  4. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Positif: Sampaikan pesan dengan bahasa yang jelas dan positif. Hindari kata-kata yang bersifat menyerang atau merendahkan. Jelaskan dampak perilaku tersebut pada pekerjaan atau tim.
  5. Berikan Contoh Konkret: Dukung umpan balik Anda dengan contoh konkret agar rekan kerja dapat memahami dengan lebih baik apa yang perlu diperbaiki.
  6. Tawarkan Solusi: Usahakan untuk memberikan saran atau solusi untuk membantu rekan kerja memperbaiki perilaku tersebut. Ini menunjukkan bahwa tujuan Anda adalah membantu, bukan hanya menyalahkan.
  7. Dengarkan dengan Empati: Berikan kesempatan kepada rekan kerja untuk berbicara dan ekspresikan pandangan mereka. Dengarkan dengan empati dan buka ruang untuk diskusi.
  8. Jaga Sikap Tubuh dan Nada Suara: Pastikan sikap tubuh dan nada suara Anda mencerminkan kesopanan dan kehormatan. Hindari ekspresi wajah yang menyinggung atau nada suara yang terlalu keras.
  9. Berikan Umpan Balik Secara Teratur: Jangan tunggu terlalu lama untuk memberikan umpan balik. Lakukan secara teratur agar rekan kerja dapat terus memperbaiki kinerjanya.
  10. Lanjutkan dengan Tindakan Positif: Setelah memberikan umpan balik, lanjutkan dengan memberikan dukungan dan dorongan untuk perbaikan. Ini membantu menciptakan lingkungan di mana pembelajaran dan pertumbuhan dihargai.

Dengan memperhatikan langkah-langkah ini, kamu dapat menegur rekan kerja dengan cara yang membangun, menghormati, dan memfasilitasi perubahan positif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Coaching atau Mentoring dalam Perusahaan?

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia