Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak? Sesuaikan Dengan Karakteristik Anak

Bagaimana cara mendisiplinkan anak? Sesuaikan dengan karakteristik anak usia anak, kepribadian orang tua, kebiasan dan budaya.

Logos Indonesia Apakah kamu sebagai orang tua kesulitan untuk mendisiplinkan anak? Di sini kami akan memberikan beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk membentuk disiplin anak. Namun ingat, Jangan pernah melupakan memberikan kasih sayang dan penerimaan tanpa syarat kepada mereka.

Baca Artikel Kami Lainnya: Strategi Untuk Meningkatkan Moral Anak Sejak Dini.

Sikap orang tua yang secara berlebihan memaksa anak untuk disiplin menjadi cara yang tidak baik untuk anak. Perkembangan mental mereka mungkin saja terganggu akibat dari tindakan yang anda buat.

Teknik Pembentukan Disiplin Pada Anak

Disiplin adalah metode atau cara untuk membentuk karakteristik anak dan mengajari mereka untuk mengkontrol diri dalam berperilaku dan dapat diterima dalam masyarakat. Karena itu disiplin anak lebih mengacu pada norma yang ada dalam masyarakat atau nilai-nilai dan kebiasaan yang diterapkan di setiap keluarga.

Karena itu, suatu metode dapat dikatakan efektif jika anak menjadi lebih disiplin dari sebelumnya. Tentu saja, tanpa hukuman fisik dan verbal yang menyakitkan mereka. Berikut ini terdapat empat teknik yang dapat digunakan bagi orang tua untuk mendisiplinkan anak.

Teknik Behavior – Reward dan Punishment

 

Teknik pembentukan disiplin pada anak dengan teknik behavior lebih menekankan pada hukuman dan hadiah saat anak melakukan sesuatu. Pemberian hadiah dilakukan untuk menguatkan perilaku yang baik. Pemberian hadiah dapat berupa mainan, uang, cap bintang, perhatian, kasih sayang atau pengakuan atas pencapaian prestasi anak.

Pemberian hukuman atau punishment dilakukan ketika anak menunjukkan perilaku yang tidak baik. Cara memberikan hukuman adalah dengan mengambil hak anak sesaat setelah perilaku buruk dilakukan. Namun perlu diingat, karena proses pendisiplinan tidak bisa langsung secara singkat. Maka diperlukan, konsistensi Setiap anak melakukan perilaku tersebut dan dibarengi dengan penjelasan singkat alasan dirinya diberi hukuman. Penjelasan ini berguna untuk anak dapat memahami kesalahannya dan tidak akan mengulanginya kembali.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Agar Anak Rajin Belajar Di Rumah.

Dalam memberikan hukuman kepada anak tidak bisa disamakan dengan hukuman orang dewasa. Kita sebagai orang tua atau orang dewasa lainnya yang bertugas untuk membentuk karakter anak menjadi lebih disiplin harus melakukannya secara tenang, sesegera mungkin, konsisten, dan jelas batasan. Baik itu batasan secara penjelasan hukuman yang diberikan dan alasan anak dihukum.

Seburuk apapun perilaku anak, kita sebagai orang dewasa yang bertugas untuk membimbing anak menjadi disiplin tidak diperkenankan untuk memberikan hukuman secara fisik maupun verbal. Hal tersebut dapat menyakiti anak dan berdampak negatif di kemudian hari. Anak mungkin saja menjadi pribadi yang pendiam dan takut terhadap dunia luar.

Ketegasan

Teknik lain dalam membentukan disiplin pada anak adalah dengan ketegasan. Proses kerjanya adalah dengan menghentikan atau melemahkan perilaku yang buruk melalui kontrol orang tua secara fisik dan verbal. Salah satu contohnya adalah dengan tuntutan, ancaman, dan penarikan hak.

Teknik Induksi

Photo by Pinterest

Teknik lainnya untuk membentuk disiplin pada anak adalah menggunakan teknik induksi. Teknik ini digunakan untuk mendorong perilaku anak yang diharapkan atau melemahkan perilaku yang tidak baik. Strategi yang digunakan untuk melakukan teknik ini adalah dengan mengajak anak berbicara dan berdiskusi dengan orang dewasa atau orang tua. Dalam diskusi tersebut kita akan membahas mengenai batasan perilaku yang baik dan tidak baik, menjelaskan konsekuensi dari tindakannya secara logis, menjelaskan dampak baik dan buruk dari perilakunya.

Inti dari pembicaraan ini adalah agar anak memahami perilakunya itu baik atau buruk dan alasan secara sadar bahwa tindakannya itu dapat berdampak buruk pada dirinya. Teknik ini dikatakan cukup efektif untuk mendidik anak. Karena, anak mampu menerima penjelasan dari orang dewasa secara logis dan merasa adil. Proses dari diskusi tersebut menganggap posisi anak sebagai suatu jajaran yang selaras. Tidak ada proses memaksa pemahaman dari orang dewasa.

Withdrawal of Love

Photo by Pixabay@Shlomaster

Teknik lainnya dalam membentuk disiplin pada anak adalah dengan menggunakan teknik withdraw of Love. Teknik ini berusaha untuk memaksa anak berperilaku sesuai yang diharapkan. Strategi yang digunakan adalah pengacuan, pengisolasian ketidaksenangan pada anak. Karena itu teknik ini terbilang menyeramkan di mata anak.

Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Strategi Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Sejak Bayi.

Dari keempat teknik disiplin yang telah dijelaskan. Keefektifan strategi yang dipilih oleh orang tua haruslah disesuaikan dengan karakteristik anak. Namun secara teori, teknik induksi lebih efektif dan lebih aman untuk membentuk disiplin pada anak. Proses diskusi tanpa paksaan menjadi cara anak secara sadar berperilaku baik. Teknik ini dapat memunculkan rasa empati pada anak.

Keefektifan strategi dalam mendisiplinkan anak juga tergantung pada kepribadian orang tua, kepribadian anak, usia anak dan hubungan yang terjalin antara anak dan orang tua. Selain itu, pengetahuan orang tua terkait cara mendidik anak, kebiasaan dan budaya masing-masing juga mempengaruhi keefektifan strategi mendisiplinkan anak.

Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.

Artikel oleh: Logos Indonesia.