Cara Membangun dan Menggerakkan Employee Engagement di Tempat Kerja

Ada 3 prinsip dasar dan 3 elemen penggerak yang dapat membantu membangun employee engagement di tempat kerja.

PIO829 Views

Logos IndonesiaRendahnya tingkat keterlibatan karyawan, yang dikenal sebagai “Low Employee Engagement”, dapat menjadi tantangan serius bagi produktivitas perusahaan. Tanda-tanda utamanya adalah kurangnya motivasi dan kurangnya keterlibatan dalam tugas-tugas yang diberikan. Sebelum memberikan sanksi, perusahaan perlu memahami akar masalah yang mendasari penurunan kinerja. Beberapa penyebab rendahnya keterlibatan karyawan dapat meliputi kurangnya pelatihan atau pemimpin yang kurang memberikan dukungan kepada timnya. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat memberikan pelatihan atau beasiswa untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan mengurangi beban kerja yang berlebihan. Selain itu, perlunya menjunjung rasa keadilan dan keterampilan kepemimpinan yang baik dalam membagi tanggung jawab kerja di antara timnya.

Ada beberapa prinsip dasar yang dapat membantu membangun employee engagement di tempat kerja. Pertama adalah komunikasi yang efektif. Kedua, kesempatan untuk belajar. Terakhir, rasa kepercayaan.

Selain itu, terdapat tiga faktor utama yang menjadi penggerak employee engagement di tempat kerja. Pertama adalah budaya organisasi yang mendukung. Kedua, manajemen dan kepemimpinan yang efektif. Terakhir, kondisi lingkungan kerja yang nyaman.

Prinsip Dasar Membangun Employee Engagement Pada Karyawan

Keterlibatan karyawan tidak selalu muncul secara tiba-tiba, melainkan membutuhkan kondisi-kondisi tertentu yang mendukungnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Kevin Kruise (2012), terdapat prinsip dasar yang mendasar agar karyawan dapat memiliki keterlibatan yang tinggi dalam pekerjaannya:

1. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang baik dan efektif merupakan kunci utama dalam membangun employee engagement. Hal ini meliputi penyampaian tujuan organisasi yang jelas, arah strategis perusahaan, dan harapan terhadap karyawan. Komunikasi yang terbuka dan transparan membantu menciptakan rasa kepemilikan. Sehingga meningkatkan keterlibatan karyawan terhadap visi dan misi perusahaan. Selain itu, memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memberikan masukan, pertanyaan, atau kekhawatiran mereka juga merupakan bagian penting dari komunikasi yang efektif.

2. Pertumbuhan dan Peningkatan

Karyawan perlu merasa bahwa perusahaan peduli terhadap pengembangan mereka. Ini dapat dicapai melalui program pelatihan, pengembangan keterampilan, dan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam pekerjaan. Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang akan lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi yang maksimal.

3. Kepercayaan dan Percaya Diri

Keterlibatan karyawan juga didorong oleh rasa kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap organisasi dan pemimpinnya. Ini melibatkan pembangunan hubungan saling percaya antara manajemen dan karyawan, serta menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung dan dihargai. Karyawan perlu merasa bahwa kebutuhan dan kontribusi mereka dihargai. Bahwa mereka memiliki kesempatan untuk berhasil dalam lingkungan kerja tersebut. Memperkuat kepercayaan dan percaya diri karyawan memainkan peran penting dalam membangun employee engagement yang kuat dan berkelanjutan.

Dengan memprioritaskan komunikasi yang efektif, pertumbuhan dan peningkatan karyawan, serta menciptakan rasa kepercayaan dan percaya diri di antara karyawan. Maka perusahaan dapat membangun fondasi yang solid untuk employee engagement yang kuat. Ini bukan hanya menguntungkan bagi karyawan individual, tetapi juga berdampak positif pada kinerja organisasi secara keseluruhan.

Penggerak Employee Engagement

Penggerak Employee Engagement merupakan faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi tingkat keterlibatan dan keterikatan karyawan terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Terdapat tiga penggerak utama yang berperan dalam membentuk dan memelihara tingkat keterlibatan karyawan:

1. Budaya Organisasi yang Mendukung

Budaya organisasi mencakup nilai-nilai, norma, dan sikap yang dianut oleh perusahaan. Budaya yang mendukung, adil, dan suportif akan menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan untuk merasa dihargai, didengar, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Budaya ini juga menciptakan rasa kepercayaan dan kolaborasi di antara karyawan, yang penting untuk meningkatkan keterlibatan mereka.

2. Manajemen dan Kepemimpinan yang Efektif

Peran manajemen dan kepemimpinan sangat penting dalam membentuk employee engagement. Manajer dan pemimpin yang mampu menciptakan komunikasi yang terbuka dan jelas, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memperlakukan karyawan secara adil akan menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi. Selain itu, kepemimpinan yang memberikan teladan yang baik dan memperhatikan kebutuhan serta aspirasi karyawan akan meningkatkan keterlibatan mereka.

3. Kenyamanan Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang nyaman mencakup aspek-aspek seperti keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, keadilan dalam pembagian beban kerja, dan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan. Ketika karyawan merasa bahwa lingkungan kerja mendukung kesejahteraan mereka, mereka cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Lingkungan yang memfasilitasi komunikasi terbuka, fleksibilitas dalam menjalankan tugas, dan kesempatan untuk berkembang juga akan meningkatkan keterlibatan karyawan.

Dengan memahami peran dan pengaruh dari ketiga penggerak ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan tingkat keterlibatan karyawan. Dengan menciptakan budaya yang mendukung, memperkuat kepemimpinan yang efektif, dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Maka perusahaan dapat menciptakan kondisi yang mendukung untuk meningkatkan keterlibatan dan keterikatan karyawan. Yang pada gilirannya akan berdampak positif pada produktivitas, kepuasan kerja, dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Pentingnya Employee Engagement dalam Membangun Budaya Kerja yang Produktif 

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia