Pentingnya Employee Engagement dalam Membangun Budaya Kerja yang Produktif 

Terlepas dari jenis organisasi, employee engagement tetap menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

PIO1111 Views

Logos IndonesiaEmployee engagement, atau keterlibatan karyawan, merupakan faktor kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkesan. Finney (2010) mengidentifikasi beberapa ciri karyawan yang terlibat secara maksimal dalam pekerjaan mereka. Sebuah survei pada tahun 2017 menunjukkan bahwa mayoritas karyawan yang memilih untuk pindah pekerjaan disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap kondisi kerja, keseimbangan kehidupan kerja, kompensasi, dan hubungan manajemen.

Terlepas dari jenis organisasi, baik swasta maupun pemerintah, employee engagement tetap menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Para pemimpin perusahaan perlu memahami pentingnya keterlibatan karyawan. Dengan demikian, employee engagement bukan hanya tentang memiliki karyawan yang bekerja, tetapi juga tentang memiliki karyawan yang mendukung perusahaan dengan senang hati dan memberikan kontribusi terbaik mereka.

Ciri-Ciri Employee Engagement

Employee engagement adalah konsep yang mencakup banyak aspek yang menunjukkan seberapa terlibatnya seorang karyawan dalam pekerjaannya dan seberapa besar kontribusinya terhadap kesuksesan perusahaan. Beberapa ciri-ciri employee engagement menurut Finney (2010):

  1. Mempercayai Tujuan Organisasi: Karyawan yang terlibat sepenuh hati dengan pekerjaan mereka percaya pada visi dan misi perusahaan. Mereka melihat kontribusi mereka sebagai bagian penting dalam mencapai tujuan tersebut. Sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab dan motivasi yang tinggi untuk berkontribusi secara maksimal.
  2. Menyenangi Pekerjaan yang Dilakukan: Karyawan yang terlibat tidak hanya menjalankan tugas-tugas mereka sebagai rutinitas, tetapi mereka juga menikmati pekerjaan mereka. Mereka merasa terhubung secara emosional dengan pekerjaan tersebut, yang membuat mereka lebih bersemangat dan berdedikasi dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
  3. Tidak Memerlukan Pendisiplinan yang Ketat: Karyawan yang terlibat biasanya memiliki tingkat motivasi yang tinggi dan mampu mengatur diri mereka sendiri. Mereka tidak memerlukan pengawasan atau pendisiplinan yang ketat dari atasan mereka, karena mereka memiliki tanggung jawab internal yang tinggi terhadap pekerjaan mereka.
  4. Menghormati Pemimpin: Karyawan yang terlibat merasa terhubung dengan atasan mereka, menghargai arahan dan teladan yang diberikan. Mereka melihat pemimpin mereka sebagai sumber inspirasi dan dukungan. Yang membuat mereka lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik.
  5. Selalu Meningkatkan Keterampilan: Karyawan yang terlibat memiliki sikap proaktif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Mereka selalu mencari peluang untuk belajar. Baik melalui pelatihan formal maupun pengalaman kerja.
  6. Mengetahui Bahwa Pemimpin Menghormati Mereka: Karyawan yang terlibat merasa dihargai dan diakui oleh atasan mereka. Mereka merasa bahwa pendapat dan kontribusi mereka dihargai. Yang membuat mereka merasa lebih termotivasi untuk berkontribusi secara positif dalam pekerjaan mereka.
  7. Dapat Dipercaya dan Menyertakan Kepercayaan: Karyawan yang terlibat biasanya merupakan individu yang dapat dipercaya dan mempercayai rekan-rekan kerja mereka. Mereka membangun hubungan yang kuat berdasarkan saling percaya dan kerjasama. Yang menciptakan lingkungan kerja yang produktif.
  8. Memberikan yang Terbaik kepada Organisasi: Karyawan yang terlibat memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka dan bertanggung jawab atas hasil kerja mereka.

Mereka menjadi faktor penting dalam menciptakan budaya kerja yang produktif.

Pentingnya Employee Engagement

Pentingnya Employee Engagement dalam perusahaan tidak dapat diragukan lagi. Keterlibatan karyawan merupakan fondasi yang kokoh bagi kesuksesan dan pertumbuhan jangka panjang suatu organisasi. Ketika karyawan merasa terlibat secara emosional dan intelektual dengan perusahaan tempat mereka bekerja, hal itu membawa dampak positif dalam berbagai aspek operasional dan keberlangsungan bisnis.

Pertama-tama, Employee Engagement membantu menciptakan budaya kerja yang produktif. Karyawan yang terlibat secara aktif cenderung lebih bersemangat, berinisiatif, dan berkolaborasi dengan rekan kerja mereka. Mereka merasa memiliki peran penting dalam kesuksesan perusahaan dan berkontribusi secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Budaya kerja yang positif seperti ini mendorong kreativitas, inovasi, dan kinerja yang tinggi di seluruh organisasi.

Selain itu, Employee Engagement juga memiliki dampak langsung pada produktivitas dan kualitas kerja. Karyawan yang merasa terhubung dengan perusahaan mereka cenderung lebih fokus, terlibat, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka. Mereka memiliki motivasi internal yang kuat untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan hasil kerja secara keseluruhan.

Lebih jauh lagi, Employee Engagement membantu mengurangi tingkat pergantian karyawan. Karyawan yang merasa terlibat cenderung lebih setia dan loyal terhadap perusahaan mereka. Mereka tidak hanya melihat pekerjaan sebagai sekadar sumber penghasilan, tetapi juga sebagai bagian penting dari identitas dan perkembangan karier mereka. Hal ini mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk merekrut dan melatih karyawan baru, serta mempertahankan talenta yang berharga di dalam organisasi.

Terakhir, Employee Engagement memiliki dampak positif pada hubungan dengan pelanggan dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Karyawan yang merasa terhubung dengan perusahaan cenderung memberikan pelayanan yang lebih baik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Hal ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan, memperkuat citra merek. Dan akhirnya meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Employee Engagement adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. Investasi dalam keterlibatan karyawan membawa manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk peningkatan kinerja, retensi karyawan yang lebih baik, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengutamakan upaya untuk meningkatkan dan memelihara keterlibatan karyawan sebagai bagian dari strategi kesuksesan jangka panjang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Definisi dan Dimensi Employee Engagement: Keterikatan Karyawan dengan Perusahaan

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia