HRD Wajib Tahu : Ini Dia Cara Kerja Employee Assistance Program

Employee Assistance Program merupakan program untuk membantu karyawan memecahkan permasalahan kesehatan, khususnya pada kesehatan mental.

PIO2156 Views

Logos IndonesiaEmployee Assistance Program merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperhatikan kesehatan karyawan, khususnya pada kesehatan mental. Dengan demikian, karyawan yang mengalami stress kerja akan mendapatkan mengelolaan stress yang tepat agar tidak berkembang menjadi burnout.

Beberapa perusahaan telah melakukan Employee Assistance Program bersama dengan internal perusahaan mereka. Namun, cukup banyak juga perusahaan yang justru memutuskan menggunakan penyedia jasa Employee Assistance Program.

Baik jasa atau dijalankan secara langsung oleh perusahaan, keduanya tetap akan efisien selama mendapatkan pengelolaan yang tepat. Tentu saja sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh karyawan dalam perusahaan tersebut.

Dengan adanya Employee Assistance Program, dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan karyawannya. Manfaat yang paling memberi dampak adalah meningkatnya produktivitas karyawan. Logikanya, produktivitas dapat diperburuk dengan adanya stress kerja. Sedangkan Employee Assistance Program akan membantu karyawan dalam mengelolah stress kerja mereka. Seiring dengan meningkatnya produktivitas, maka akan meningkat juga hasil kerja karyawan.

Cara Kerja Employee Assistance Program

Cara Kerja Employee Assistance Program

Selain itu, masih banyak lagi manfaat dari Employee Assistance Program. Tidak heran program ini menjadi populer saat ini. Apakah perusahaan kamu telah menjalankan Employee Assistance Program atau baru hendak menjalankannya? Jika demikian, kamu perlu mengetahui cara kerja dari Employee Assistance Program berikut:

Asesmen kebutuhan karyawan

Salah satu upaya yang dilakukan dalam Employee Assistance Program adalah untuk mengetahui kebutuhan karyawan. Dalam hal ini, kebutuhan karyawan merupakan poin penting. Pasalnya, untuk memberikan tindakan, Anda perlu mengetahui apa yang karyawan butuhkan.

Asesmen karyawan dapat dilakukan dengan pengisian biodata, pengisian riwayat kesehatan, hingga asesmen menggunakan alat tes psikologi yang dijalankan oleh psikolog terpercaya. Jika memungkinkan, karyawan juga bisa menyampaikan secara langsung mengenai kebutuhan yang perlu mereka dapatkan.

Tujuan awal dari asesmen ini adalah untuk mengetahui kebutuhan dan tindakan apa yang tepat dalam melakukan Employee Assistance Program pada karyawan tersebut.

Treatment karyawan

Setelah mengetahui kebutuhan karyawan, dalam Employee Assistance Program yang perlu dilakukan adalah memberikan treatment sesuai dengan kebutuhan karyawan tersebut. Bisa dibilang treatment karyawan ini merupakan langkah utama dalam Employee Assistance Program.

Pemberian treatment terhadap karyawan ini bisa berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan karyawan. Ada yang mendapatkan konseling seputar pengelolaan stress, peningkatan semangat kerja, konsultasi masalah financial, dan masih banyak lagi.

Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu : Selesaikan Masalah Karyawan Dengan Employee Assistance Program

Evaluasi

Dalam Employee Assistance Program tidak terhenti pada pemberian treatment saja, melainkan hingga pada proses evaluasi. Tahap yang satu ini sangat penting untuk memastikan apakah program yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi karyawan.

Program yang tepat tentu saja setidaknya akan mengurangi permasalahan yang dihadapi oleh karyawan. Jika karyawan tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, tentu saja ada yang salah dengan program yang diberikan. Jika demikian, perlu kembali dilakukan dari tahap awal, yaitu asesmen kebutuhan, lalu treatment, dan evaluasi.

Evaluasi yang dilakukan bisa berupa mood tracker, journaling, atau kegiatan lainnya yang dapat mengukur efektivitas dari program yang diberikan. Tentu saja hal ini perlu dipantau setiap saat hingga dirasa cukup.

Peran HRD Dalam Employee Assistance Program

HRD sebagai divisi yang berperan untuk mengelola sumber daya manusia yang ada dalam sebuah perusahaan tentu berperan penting dalam Employee Assistance Program. Walaupun beberapa perusahaan telah menggunakan jasa penyedia Employee Assistance Program atau telah membentuk divisi khusus untuk penyelenggaraan Employee Assistance Program.

Jika perusahaan memiliki divisi khusus untuk menangani Employee Assistance Program, maka HRD berperan dalam mengawasi dan meneliti seberapa berpengaruhnya Employee Assistance Program pada efektivitas kerja karyawan. Selain itu, hasil dari Employee Assistance Program dapat menjadi evaluasi karyawan pada periode yang akan datang.

Namun, jika perusahaan menggunakan jasa penyedia Employee Assistance Program, HRD dapat menjadi penghubung antara vendor dan perusahaan. Selain itu, HRD perlu bijak dalam memilih vendor, menentukan waktu, dan mengelola hasil yang telah diberikan oleh vendor. Pemilihan vendor juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang disediakan oleh perusahaan.

Selain itu, tidak jarang juga perusahaan yang mempercayakan penyelenggaraan Employee Assistance Program oleh HRD. Meski demikian, beberapa treatment tentu memerlukan psikolog yang telah terverifikasi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Employee Assistance Program merupakan program yang dilakukan perusahaan untuk membantu karyawan dalam menyelesaikan masalah kesehatan, khususnya pada kesehatan mental. Cara kerja dari Employee Assistance Program melalui tiga tahap, yaitu asesmen kebutuhan karyawan, pemberian treatment, dan evaluasi. HRD juga berperan besar dalam proses berlangsungnya Employee Assistance Program. Baik dijalankan oleh divisi khusus, menggunakan vendor, ataupun dijalankan langsung oleh HRD.

Bagi perusahaan yang berencana mengadakan Employee Assistance Program, bisa menggunakan Konsultan HRD dengan psikolog yang telah terverifikasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu : Kandidat Berpengalaman Atau Fresh Graduate? Ini Dia Kekurangan dan Kelebihannya