Kenapa Ketika “Gabut” Lebih Merasa Stress?

Kenapa Ketika "Gabut" Lebih Merasa Stress? Justru, otak kita terus menerus berpikir tentang hal-hal yang mungkin belum kita selesaikan.

Biopsikologi, Sosial3374 Views

Logos Indonesia – Kalau ditanya, “Apa yang paling kamu lakukan saat punya waktu luang? Apa kamu lebih suka isi waktu luangmu dengan aktivitas atau lebih suka santai-santai aja, alias ‘Gabut’ doang?”. Nah, di sinilah hal menarik terjadi. Kita mungkin menganggap bahwa ‘gabut’ atau tidak melakukan apa-apa bisa menjadi istirahat yang baik. Tapi, nyatanya, kita malah lebih merasa stress ketika tidak melakukan apapun. Mau tau alasannya? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Otak Kita Merespon Saat Keadaan Terancam?

Jujur aja, kadang kita merasa kelewatan kalau harus mengisi waktu luang dengan terus-terusan bekerja atau melakukan aktivitas. Tapi, hal yang sulit diterima adalah ketika kita malah merasa lebih stress ketika diam dan tidak melakukan apa-apa. Lho, kenapa bisa begitu? Bukankah istirahat seharusnya membuat kita merasa lebih santai dan tenang? Ternyata ada beberapa alasan di balik fenomena unik ini.

Buat kamu yang merasa penasaran dan bingung, jangan khawatir. Kita akan membahasnya dengan santai. So, siap-siap untuk mengeksplor lebih jauh tentang hubungan antara ‘gabut’ dan stress ini. Bagaimana bisa jadi seperti itu?

Kenapa Ketika Tidak Melakukan Apapun, Lebih Merasa Stress?

Saat kita ‘gabut’ dan tidak melakukan apapun, otak kita sebenarnya tidak benar-benar mati atau beristirahat. Justru, otak kita terus menerus bekerja dan berpikir tentang hal-hal yang mungkin belum kita selesaikan. Ataupun hal-hal yang mungkin akan terjadi di masa depan. Hal inilah yang membuat kita menjadi cemas dan stres.

Selain itu, ‘gabut’ juga bisa membuat kita merasa tidak produktif. Memang benar bahwa istirahat sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental kita. Namun, ketika kita terlalu banyak beristirahat atau ‘gabut’, kita mungkin akan merasa seperti kita membuang-buang waktu. Rasa bersalah ini mungkin bisa membuat kita merasa lebih stress.

Terakhir, ketika kita ‘gabut’, kita mungkin menjadi lebih aware akan pikiran dan perasaan kita sendiri. Emosi negatif atau pikiran tidak menyenangkan yang mungkin kita abaikan saat sibuk, bisa muncul dan menimbulkan rasa stress. Berikut beberapa alasan tersebut:

1.     Kesunyian Menyebabkan Kita Merenung

Saat kita ‘gabut’ atau tidak melakukan apapun, otak kita sebenarnya tetap bekerja. Kita cenderung merenung, berpikir tentang hal-hal yang belum diselesaikan atau bahkan yang mungkin akan terjadi di masa depan. Renungan dan pikiran seperti ini bisa memicu rasa cemas dan stress.

2.     Rasa Bersalah Karena Tidak Produktif

Lingkungan yang super sibuk sekarang ini menyebabkan kita merasa bersalah jika tidak melakukan apa-apa, kita bisa merasa tidak produktif. Memang istirahat itu penting, namun ketika dirasa berlebihan, kita bisa merasa seperti membuang-buang waktu. Rasa bersalah ini bisa menimbulkan tekanan dan stress.

3.     Meningkatkan Kesadaran Diri

Saat ‘gabut’ atau idle, kita bisa jadi lebih aware terhadap pikiran dan perasaan kita sendiri. Kita mungkin akan memperhatikan segala hal dengan lebih detil. Termasuk emosi negatif atau pikiran tidak menyenangkan yang kita coba hindari saat sibuk. Hal ini bisa membuat kita stress.

4.     Kurang Stimulation

Otak manusia membutuhkan stimulasi untuk tetap sehat dan fungsional. Ketika kita tidak melakukan apa-apa, kita mungkin tidak memberikan stimulasi yang cukup untuk otak kita. Ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan stress.

5.     Kurangnya Tujuan

Manusia adalah makhluk yang penuh tujuan. Ketika kita tidak membuat rencana atau tidak memiliki tujuan untuk hari itu, kita bisa merasa tidak puas. Akibatnya akan menimbulkan stress.

6.     Kurangnya Kontrol

Ketika kita sedang ‘gabut’ atau tidak melakukan apa-apa, mungkin kita merasa kehilangan kontrol atas waktu dan kehidupan kita. Ini bisa sangat menyebabkan stress, terutama bagi mereka yang biasa memiliki jadwal yang ketat dan terorganisir.

Di sinilah pentingnya menemukan keseimbangan antara sibuk dan waktu istirahat. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan menenangkan dapat membantu mengurangi efek negatif dari ‘gabut’.

Nah, sekarang kita sudah tahu alasannya. Tapi, bagaimana caranya mengatasi ini? Well, kita harus belajar untuk menyeimbangkan istirahat dan aktivitas. Ketika kita sedang ‘gabut’, coba temukan kegiatan-kegiatan ringan yang bisa memberikan kita kesan rileks dan menenangkan.

Jadikan Waktu ‘Gabut’mu Sebagai Momentum Mengisi Energi

So, “gabut” itu nggak selalu buruk, kok. Kamu cuma perlu cari cara yang pas buat mengisi waktu luangmu. Jadikan waktu ‘gabut’mu sebagai momentum mengisi energi, bukan sebagai momen kamu merasa stress. Dengan begitu, bukan tidak mungkin kamu bisa menjadikan waktu ‘gabut’mu sebagai “quality time” yang patut kamu nantikan.

Akhir kata, jangan lupa bahwa merasa stress itu normal, dan itu artinya kita harus mengambil tindakan. Jika ‘gabut’ membuatmu stress, mungkin saatnya kamu mencari hobi baru atau melakukan kegiatan yang bisa membuatmu rileks dan bahagia. Jadi, yuk, kita nikmati setiap detik dalam hidup kita, baik saat sibuk maupun saat ‘gabut’. Caranya? Cukup dengan menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Cheers for better life!

Baca Artikel Kami Lainnya: Hentikan Kebiasaan Menunda-Nunda Kerjaan, Atasi Prokrastinasi dengan 4 Metode Ini!

Artikel oleh: Logos Indonesia.