Ini Dampak Positif Dari Sisi Psikologis Pada Pro-Environmental Behaviour. Apakah Kamu Salah Satunya?

Mungkin kamu berpikir, "Apa sih untungnya buat saya?" Nah, kali ini kita bahas manfaat dan dampak positifnya dari sisi psikologis.

Sosial2191 Views

Logos IndonesiaPerilaku pro-lingkungan, atau biasa disebut dengan pro-environmental behaviour adalah hal yang semakin penting di era sekarang ini. Dengan kondisi bumi yang semakin memburuk, sekarang, bukan waktunya kita berpikir bahwa soal lingkungan adalah pekerjaan pemerintah atau organisasi besar saja. Perilaku pro-lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Seperti mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, menghemat air dan energi, dan lain-lain.

Nah, pertanyaannya sekarang, apa kamu sudah termasuk dalam kelompok orang-orang yang pro-lingkungan? Atau lebih tepatnya, apakah kita sudah melakukan perilaku yang pro-lingkungan?

Mungkin kamu berpikir, “Apa sih untungnya buat saya?” Nah, kali ini kita bahas manfaat dan dampak positifnya dari sisi psikologis.

1.    Rasa Puas dan Bahagia

Saat kita sampai di posisi kayak gini, melakukan sesuatu yang baik buat lingkungan, rasa puas dan bahagia pasti bakal muncul. Coba ingat-ingat deh, betapa sumringahnya kita pas melihat botol plastik yang udah kita kumpulin akhirnya berhasil didaur ulang. Atau pas tanaman kita mulai berbunga dan berbuah. Itulah loh yang namanya kebahagiaan intrinsic. Semacam kebahagiaan yang tumbuh dalam hati kita karena kita sadar udah berbuat sesuatu yang penting dan berarti.

2.    Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Enggak nyangka kan, ternyata ada penelitian yang menunjukkan kalo perilaku pro-lingkungan itu juga bisa dongkrak rasa percaya diri kita. Mungkin di awal kamu merasa aneh, tapi coba deh ditelusuri lebih dalam. Pas kita mulai ngejalanin gaya hidup hijau dan menjaga lingkungan. Tanpa sadar kita udah mengambil keputusan yang sesuai sama keyakinan dan nilai-nilai kita. Keputusan yang selaras sama keyakinan dan nilai ini bisa jadi pondasi kuat buat bangun rasa percaya diri.

3.    Stress Relief

Pernah denger kan tentang ‘green therapy’? Menurutnya, berinteraksi dengan alam, kayak berkebun, jalan-jalan di hutan, atau sekadar duduk santai di taman. Hal ini bisa bantu ngurangin stres. Makanya, menjalankan perilaku pro-lingkungan, seperti berkebun atau merawat taman, juga bisa jadi cara yang efektif untuk melepas stres.

4.    Menguatkan Rasa Empati dan Koneksi

Pernah enggak sih kamu merasa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan makhluk hidup di dalamnya. Seperti pas bersih-bersih pantai atau hutan. Nah, itu tadi salah satu contoh dampak positif yang bisa kita rasakan secara psikologis. Ketika kita rawat lingkungan, tanpa kita sadari, kita juga sedang memupuk rasa empati dan membangun koneksi lebih dalam terhadap alam. Seperti pas kita lakukan aksi penanaman pohon. Maka kita akan perlahan kita jadi lebih mengerti dan merasa terhubung dengan alam.

5.    Mendorong Kreativitas

Ini nih dampak lainnya, ternyata perilaku pro-lingkungan itu bisa kan memacu kreativitas kita. Ketika kita berusaha untuk mengurangi sampah, secara otomatis otak kita akan dipacu untuk memikirkan berbagai cara kreatif guna mendaur ulang. Kita memanfaatkan ulang barang-barang yang biasanya kita buang begitu saja. Pas berkebun juga begitu. Kita jadi berpikir kreatif bagaimana caranya agar tanaman yang kita tanam bisa tumbuh dengan baik. Tentu saja dengan sumber daya dan kondisi yang kita miliki.

Atau misalnya saat kita mengadakan acara, dan berusaha supaya acara tersebut ramah lingkungan. Kita jadi dipaksa berpikir cara-cara kreatif untuk mengurangi sampah, misalnya dengan menyediakan tempat sampah terpisah untuk organik dan anorganik. Atau menggunakan alat makan yang bisa digunakan ulang.

6.    Membantu Membangun Identitas Positif

Enggak hanya baik buat lingkungan, berperilaku pro-lingkungan ternyata juga bisa bantu kita membentuk identitas diri yang positif. Contohnya nih, ketika kita berhasil mengurangi penggunaan plastik dalam keseharian, tanpa sadar kita merasa jadi bagian dari solusi, bukan jadi masalah. Kita jadi merasa punya peran penting dalam usaha menyelamatkan lingkungan. Nah, saat merasa jadi bagian penting dari suatu solusi pun, gambaran positif tentang diri kita sendiri semakin kuat.

Atau ketika kita memutuskan untuk mulai hidup lebih hijau, seperti dengan naik sepeda ke kantor daripada menggunakan mobil pribadi. Langkah kecil ini tidak hanya mengurangi emisi karbon yang kita hasilkan. Tapi juga memperkuat identitas kita sebagai seseorang yang peduli lingkungan. Identitas positif ini tidak hanya akan mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri, tapi juga bagaimana orang lain melihat kita.

7.    Mindfulness

Mindfulness atau kesadaran penuh, juga bisa kita kembangkan melalui perilaku pro-lingkungan. Jadi, mindfulness ini adalah suatu keadaan dimana kita benar-benar ‘hadir’ dan fokus pada apa yang sedang kita lakukan. Karena kita menerima apa adanya tanpa judgmental. Misalnya, saat kita mulai berusaha mengurangi konsumsi energi. Kita jadi lebih aware atau sadar akan pentingnya energi dan juga bagaimana cara kita memanfaatkan energi dalam keseharian.

Baca Artikel Kami Lainnya: Dilema dalam Psikologi Lingkungan Perkotaan

Sebagai contoh lain, saat kita memilih untuk berjalan kaki atau naik sepeda ke suatu tempat yang dekat. Kita menjadi lebih sadar dan merasakan setiap langkah kaki kita, hembusan angin yang menerpa, dan suara-suara di sekitar kita. Hal tersebut adalah salah satu bentuk dari mindfulness, dimana kita secara penuh merasakan dan menyadari setiap momen.

Jadi, sudah jelas kan, betapa banyaknya dampak positif yang bisa kita dapatkan dari perilaku pro-lingkungan, terutama dari sisi psikologis. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk kita tidak mulai melakukan perilaku pro-lingkungan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Goal dan Framing Theory dalam Psikologi Lingkungan Perkotaan

Artikel oleh: Logos Indonesia.