Mengenal Apa Itu Resiliensi?

Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih atau bangkit kembali dari tekanan, stres, trauma, atau kesulitan yang dialami dalam hidup.

Logos IndonesiaResiliensi adalah kemampuan untuk pulih atau bangkit kembali dari tekanan, stres, trauma, atau kesulitan yang dialami dalam hidup. Resiliensi adalah salah satu keterampilan hidup yang penting dan bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Resiliensi bisa membantu kita untuk mengatasi tantangan, menghadapi perubahan, menyelesaikan masalah, dan mencapai tujuan kita. Resiliensi juga bisa membantu kita untuk merasakan kebahagiaan, kepuasan, dan makna dalam hidup kita. Bagaimana cara mengenal apa itu resiliensi? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Resiliensi?

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk pulih atau bangkit kembali dari kesulitan atau trauma yang dialami. Resiliensi mencakup kemampuan untuk menghadapi tantangan, mengatasi stres, dan mengadaptasi diri dengan perubahan yang terjadi dalam hidup. Orang yang memiliki tingkat resiliensi yang tinggi cenderung lebih mampu menghadapi masalah hidup dan merasa lebih kuat dan optimis dalam menghadapi tantangan. Resiliensi juga melibatkan kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Ciri-Ciri Orang yang Resiliensi Tinggi

Salah satu cara untuk mengenal apa itu resiliensi adalah dengan mengetahui ciri-ciri orang yang resiliensi. Orang yang resiliensi memiliki beberapa ciri-ciri, seperti:

Optimis.

Orang yang resiliensi memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi yang dihadapi. Orang yang resiliensi percaya bahwa segala sesuatu akan berakhir baik dan ada pelajaran yang bisa dipetik dari setiap pengalaman.

Fleksibel.

Orang yang resiliensi mampu menyesuaikan diri dengan kondisi atau perubahan yang terjadi di sekitarnya. Orang yang resiliensi tidak mudah putus asa atau menyerah ketika menghadapi hambatan atau kesalahan. Orang yang resiliensi selalu mencari cara baru atau alternatif untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan.
Tangguh.

Orang yang Resiliensi memiliki Ketahanan Fisik dan Mental yang Kuat.

Orang yang resiliensi tidak mudah sakit atau lelah ketika berada di bawah tekanan atau stres. Orang yang resiliensi juga tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif seperti marah, sedih, cemas, atau takut.

Proaktif.

Orang yang resiliensi memiliki inisiatif dan motivasi yang tinggi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri atau orang lain. Orang yang resiliensi tidak hanya menunggu atau bereaksi terhadap situasi yang ada. Tetapi juga menciptakan atau mengubah situasi sesuai dengan keinginan atau kebutuhan mereka.

Kreatif.

Orang yang resiliensi memiliki imajinasi dan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide atau solusi-solusi yang orisinal, unik, atau inovatif. Orang yang resiliensi tidak terbatas oleh aturan, norma, atau tradisi yang ada. Tetapi juga berani untuk mencoba hal-hal baru atau berbeda.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiliensi

Cara lain untuk mengenal apa itu resiliensi adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi. Resiliensi bukanlah sesuatu yang kita lahirkan dengan begitu saja, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri kita sendiri, seperti genetik, kepribadian, sikap, nilai, keyakinan, motivasi, emosi, keterampilan, dan pengetahuan. Faktor-faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri kita sendiri, seperti lingkungan, keluarga, teman, sekolah, pekerjaan, masyarakat, budaya, agama, dan sebagainya.

Faktor-faktor internal dan eksternal ini bisa berpengaruh positif atau negatif terhadap resiliensi kita. Faktor-faktor positif adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan resiliensi kita, seperti memiliki sifat optimis, fleksibel, tangguh, proaktif, dan kreatif. Faktor-faktor negatif adalah faktor-faktor yang bisa menurunkan resiliensi kita, seperti memiliki sifat pesimis, kaku, lemah, pasif, dan konvensional.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Meningkatkan Kecerdasan Emosi dengan Resiliensi.

Kita bisa meningkatkan resiliensi kita dengan cara meningkatkan faktor-faktor positif dan mengurangi faktor-faktor negatif yang ada dalam diri dan lingkungan kita. Kita bisa melakukan hal-hal seperti:

  • Mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi yang dihadapi.
  • Menyesuaikan diri dengan kondisi atau perubahan yang terjadi di sekitarnya.
  • Menguatkan fisik dan mental dengan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dan pikiran.
  • Mengambil inisiatif dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri atau orang lain.
  • Menghasilkan ide-ide atau solusi-solusi yang orisinal, unik, atau inovatif.
  • Mencari dukungan atau bantuan dari orang-orang yang peduli dan mengerti tentang kondisi dan situasi kita.
  • Membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan orang-orang di sekitar kita.
  • Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya yang bisa memberikan pelajaran atau inspirasi bagi kita.
  • Menetapkan tujuan-tujuan yang realistis dan dapat dicapai dengan usaha dan waktu yang cukup.
  • Menikmati proses dan hasil dari apa yang kita lakukan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Gangguan Psikologis Histeria dan Fenomena Kesurupan di Indonesia.

Setelah kita membahas mengenai resiliensi dan ciri-ciri orang yang memiliki resiliensi tinggi. Apakah kamu termasuk ke dalam orang yang memiliki resiliensi yang tinggi?

Artikel oleh: Logos Indonesia.