Logos Indonesia – Kesehatan mental adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki keseimbangan psikologis, emosional, dan sosial yang baik. Kesehatan mental memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental juga memengaruhi cara seseorang berhubungan dengan orang lain, mengatasi stres, dan mengambil keputusan.
Namun, tidak semua orang memiliki kesehatan mental yang baik. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan atau penyakit mental, seperti genetik, lingkungan, trauma, atau stres. Gangguan atau penyakit mental bisa berdampak negatif pada fungsi psikologis, emosional, atau sosial seseorang. Gangguan atau penyakit mental juga bisa berdampak pada perilaku atau tindakan seseorang.
Salah satu dampak yang sering menjadi perhatian adalah dampak hukum. Bagaimana status hukum seseorang yang tidak sehat secara mental jika ia melakukan tindak pidana? Apakah ia bisa dinyatakan tidak bersalah karena alasan ketidakwarasan? Bagaimana cara menentukan ketidakwarasan seseorang dalam hukum?
Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu standar hukum yang digunakan untuk menentukan ketidakwarasan seseorang dalam hukum, yaitu standar M’Naghten. Kita juga akan mengetahui asal-usul, isi, kelebihan, dan kekurangan standar M’Naghten. Mari kita simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu Standar M’Naghten?
Standar M’Naghten adalah standar hukum yang digunakan untuk menentukan ketidakwarasan seseorang dalam hukum pidana. Standar M’Naghten berasal dari kasus M’Naghten’s Case yang terjadi di Inggris pada tahun 1843. Dalam kasus ini, Daniel M’Naghten adalah seorang tukang kayu yang menderita gangguan paranoid dan menembak mati Edward Drummond, sekretaris perdana menteri Inggris Robert Peel.
M’Naghten mengira bahwa Drummond adalah Peel dan bahwa Peel ingin membunuhnya. M’Naghten ditangkap dan diadili atas tuduhan pembunuhan. Namun, para dokter dan psikiater yang memeriksanya menyatakan bahwa ia tidak waras pada saat melakukan tindakan tersebut. Hakim kemudian membebaskan M’Naghten dari pertanggungjawaban pidana dengan alasan ketidakwarasan.
Keputusan ini menimbulkan kontroversi dan protes dari masyarakat dan pemerintah. Ratu Victoria kemudian meminta House of Lords untuk membuat aturan hukum yang jelas tentang ketidakwarasan dalam hukum pidana. House of Lords kemudian membuat standar M’Naghten sebagai berikut:
- Seseorang dianggap tidak waras jika pada saat melakukan tindakan tersebut ia mengalami gangguan mental yang menyebabkan ia tidak tahu bahwa tindakannya salah atau tidak menyadari sifat dan kualitas tindakannya.
- Seseorang tidak dianggap tidak waras jika ia masih memiliki pengetahuan umum tentang benar dan salah atau masih bisa mengendalikan tindakannya.
Contoh Kasus Standar M’Naghten
Standar M’Naghten adalah standar yang digunakan dalam hukum pidana untuk menentukan apakah seseorang dapat dianggap bertanggung jawab atas tindakan kriminal yang dilakukannya atau tidak. Berikut adalah beberapa contoh dari standar M’Naghten di kehidupan nyata:
Pada tahun 1981, John Hinckley Jr. menembak Presiden Ronald Reagan dan tiga orang lainnya di Washington D.C. Di lansir dari Tirto, Hinckley didiagnosis menderita skizofrenia paranoid dan menggunakan standar M’Naghten untuk membela diri dalam persidangan.
Dilansir dari KepoGaul, Pada tahun 2008, seorang pria bernama Daryl Atkins dihukum mati karena pembunuhan seorang petugas supermarket di Virginia pada tahun 1996. Namun, pengacaranya menggunakan standar M’Naghten untuk mengajukan banding dan berhasil membatalkan hukuman mati tersebut.
Pada tahun 2012, James Holmes menembak dan membunuh 12 orang serta melukai 70 orang lainnya di sebuah bioskop di Aurora, Colorado. Holmes didiagnosis menderita skizofrenia paranoid dan pengacaranya menggunakan standar M’Naghten untuk membela diri dalam persidangan.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Standar M’Naghten?
Standar M’Naghten memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan
Standar M’Naghten memberikan kriteria yang jelas dan objektif untuk menentukan ketidakwarasan seseorang dalam hukum pidana. Standar M’Naghten juga memberikan perlindungan bagi orang-orang yang benar-benar tidak waras dan tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Kekurangan
Standar M’Naghtan terlalu sempit dan kaku untuk menangkap berbagai macam gangguan atau penyakit mental yang bisa memengaruhi perilaku seseorang. Standar M’Naghten juga mengabaikan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kesadaran atau kemampuan seseorang, seperti emosi, impuls, atau obat-obatan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Mengetahui Self-Healing Apa yang Cocok untuk Dirimu?
Itulah pembahasan tentang standar M’Naghten dan kesehatan mental. Kita telah mengetahui bahwa standar M’Naghten adalah standar hukum yang digunakan untuk menentukan ketidakwarasan seseorang dalam hukum pidana. Kita juga telah mengetahui asal-usul, isi, kelebihan, dan kekurangan standar M’Naghten.
Mari kita belajar dan menghargai perbedaan antara kesehatan mental dan ketidakwarasan dalam hukum. Kita perlu menyadari bahwa tidak semua orang yang tidak sehat secara mental bisa dinyatakan tidak bersalah karena alasan ketidakwarasan. Kita juga perlu menyadari bahwa tidak semua orang yang dinyatakan tidak bersalah karena alasan ketidakwarasan tidak sehat secara mental.
Baca Artikel Kami Lainnya: Gangguan Psikologis Histeria dan Fenomena Kesurupan di Indonesia.
Artikel oleh: Logos Indonesia.