Logos Indonesia – Apakah kamu pernah merencanakan suatu hal untuk mencapai tujuan itu? Di awalnya, kamu semangat untuk mencapai tujuan tersebut hingga membuat suatu rencana dan sebagainya. Namun di pertengahan untuk mencapai tujuan tersebut, kamu malah menyerah karena merasa jenuh dan tidak menghasilkan apa-apa. Sebenarnya apa yang salah dengan yang telah kamu lakukan itu? Apakah kamu sudah melakukannya dengan semaksimal mungkin?
Baca Artikel Kami Lainnya: Pentingnya Gaya Manajemen Terhadap Perkembangan Bisnis.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai regulasi diri. Daya juang untuk mencapai suatu tujuan hingga menghasilkan keberhasilan. Serta kamu secara tidak tertekan menyelesaikan tujuan tersebut.
Apa Itu Regulasi Diri?
Regulasi diri adalah suatu proses di mana kita berusaha untuk mencapai suatu tujuan. Aspek penting dalam melakukan regulasi diri adalah mendapatkan umpan balik terhadap apa yang telah kamu lakukan selama proses pencapaian tujuan itu. Dengan adanya umpan balik atau perkembangan pencapaian tujuan, kamu akan merasakan perbandingan antara sebelum dan sesudah melakukan perencanaan. Hal inilah yang meminimalisir rasa menjemukan terhadap usaha yang kamu lakukan.
Baca Artikel Kami Lainnya:Otak Kiri Vs Otak Kanan.
Perlu diingat, dalam melakukan regulasi diri, kita harus memahami bahwa tidak setiap saat kita merasakan semangat dalam melakukan pencapaian tujuan. Terdapat rasa malas, emosi yang tidak stabil, dan alasan yang menghalangi kita untuk mencapai tujuan tersebut yang sudah kita rencanakan. Karena itu, sebelum melakukan regulasi diri, kamu harus bulatkan tekad. Bahwa kamu menyadari berbagai kemungkinan yang dapat menyulitkan mencapai tujuan dan tidak tergoyahkan untuk berhenti di tengah prosesnya.
Banyak penelitian menemukan bahwa seseorang yang memusatkan pada tujuan cenderung memiliki daya juang yang kuat. Dalam mencapai regulasi diri merupakan usaha tindakan yang kompleks, di mana kamu akan menetapkan tujuan, perencanaan dan melakukan evaluasi di setiap tindakannya. Berikut ini adalah strategi yang termasuk dalam cara dalam melakukan regulasi diri.
Buat Tujuan Yang Jelas
Strategi pertama dalam melakukan regulasi diri dan yang terpenting adalah buatlah tujuan yang jelas. Usahakan buatlah spesifik mungkin terkait apa yang ingin kamu capai. Jangan pernah menetapkan tujuan yang tidak jelas. Karena kita tidak bisa mengidentifikasi usaha apa yang harus kita lakukan. Selain itu, hindarilah tujuan yang tidak realistis atau sesuatu yang tidak bisa kamu raih bahkan dengan berusaha sangat keras. Sebagai contoh, ketika kamu ingin sukses dalam bidang pendidikan. Janganlah buat tujuan seperti, “Saya ingin pintar matematika di kelas”. Tapi buatlah tujuan yang dapat diukur dan diidentifikasi secara mendalam. Kamu bisa menggunakan tujuan seperti, “Di ujian selanjutnya, aku menargetkan mendapatkan nilai 80”. Kata dari “menargetkan nilai 80” ini merupakan tujuan yang dapat diukur keberhasilannya. Coba kamu bandingkan pada tujuan yang awal. Bagaimana kamu bisa melihat bahwa kamu berhasil atau tidak, hanya dengan tujuan yang tidak spesifik itu.
Buat Tujuan Jangka Panjang Dan Jangka Pendek
Dalam melaksanakan regulasi diri, tentu kita harus merencanakan tujuan jangka panjang dan jangka pendeknya. Kamu bisa memulai merumuskan tujuan jangka panjang. Namun perlu diingat, bahwa tujuan jangka pendek tidak akan membuat kamu merasa jenuh dibandingkan menentukan tujuan jangka panjang. Hal ini karena, Jika kamu sudah berhasil pada tujuan jangka pendek. Maka perasaan rasa berhasil pun muncul yang dapat memotivasi dirimu untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dengan kata lain, kamu membuat komitmen dalam versi pendek dari tujuan yang sebenarnya.
Lakukan Komitmen Itu
Hal yang terpenting mengenai melakukan regulasi diri adalah melakukan apa yang sudah direncanakan. Banyak sekali orang yang sudah membuat perencanaan sebaik mungkin. Namun, hanya sedikit yang mampu untuk melakukan yang sudah direncanakan. Maka dari itu seseorang yang sudah mampu berkomitmen pada satu tujuan. Mereka merupakan orang yang tangguh.
Buat Tujuan Yang Menantang
Tujuan yang menantang, yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Salah satu cara untuk menyeimbangkan rasa semangat mencapai tujuan adalah membuatnya terlihat seperti menantang bagi dirimu. Namun sebisa mungkin, buatlah tujuan yang menantang itu yang mampu kamu capai. Karena, terkadang seseorang terlalu terbawa suasana dengan membuat tujuan yang menentang seperti tujuan yang tidak realistis. Jadi buatlah tujuan yang menentang yang dapat kamu capai dengan usahamu.
Lakukan Evaluasi Pencapaian Tujuan
Cara lainnya untuk terus menstabilkan rasa semangatmu dalam melakukan tujuan itu adalah dengan mengevaluasi setiap perilaku yang kamu lakukan. Kamu akan merasakan perbedaan atau perkembangan yang meningkat dari usahamu itu. Walaupun hanya sedikit perbedaan atau perkembangannya. Hal itu dapat memunculkan kembali rasa semangat kamu setelah jenuh melakukan proses regulasi diri.
Baca Artikel Kami Lainnya:Strategi Untuk Meningkatkan Moral Anak Sejak Dini.
King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Artikel oleh: Logos Indonesia.