Cara Mengatasi Inner Child Dalam Dirimu

Cara mengatasi inner child dalam dirimu yaitu dengan mengubah persepsi tentang inner child itu dan melepaskan emosi yang terkait.

Logos Indonesia – Perlu dipahami bahwa orang yang selalu menempatkan dirinya pada pengalaman yang traumatis di masa kecilnya, akan tumbuh dengan trauma tersebut hingga dewasa. Di mana orang tersebut akan merasakan rasa malu dari dirinya sendiri. Mereka memiliki konsep diri yang rendah, dan tidak mampu memandang kehidupan lebih positif. Sehingga cara yang bisa dilakukan bagi dirimu sendiri adalah dengan melepaskan emosi akibat dari pengalaman traumatik di masa kanak-kanak tersebut. Pelepasan emosi Ini harus dikendalikan agar mampu menciptakan proses penyembuhan yang positif. Merangkum rasa sakit itu tanpa menghakiminya.

Setiap orang mungkin memiliki inner child masing-masing. Namun jangan sampai inner child yang ada pada dirimu menghambat dirimu untuk berkembang lebih baik. Jangan terlalu memusatkan diri pada masa lalu dan pengalaman yang tidak menyenangkan di masa kanak-kanak. Itu hanya akan menjadi penjara yang tak terlihat dalam dirimu. Dan dengan alasan itu juga, kunci yang mampu mengeluarkan dirimu dari penjara yang tidak terlihat itu hanyalah dirimu sendiri. Bisakah kamu berdamai dengan dirimu sendiri di masa lalu?

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal 4 Jenis Luka Pada Inner Child Dan Contohnya.

Banyak dari penderita yang melakukan terapi untuk menyembuhkan rasa sakit emosional di masa kanak-kanaknya dipaksa untuk tumbuh lebih cepat dan mengambil peran dewasa yang lebih awal dari usia mereka. Kebanyakan diri mereka memiliki peran sebagai orang tua yang lebih awal dari semestinya. Dalam beberapa kasus lainnya, mungkin saja inner Child dalam diri mereka saat masa kanak-kanak belum terlihat. Namun baru dirasakan ketika sudah dewasa. Kasus lainnya mungkin mereka mengalami pengalaman traumatik seperti pelecehan di masa kanak-kanak yang menghancurkan masa kecil mereka.

Banyak orang mengatakan bahwa cara yang efektif adalah dengan menghadapi secara langsung trauma masa kecilmu. Memang mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Mungkin mereka yang merasakan inner child yang masih terasa hingga dewasa, telah melakukan berbagai cara untuk menghilangkannya. Tapi tetap saja tidak hilang sepenuhnya. Masih terdapat sisa-sisa yang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.

Berikut ini terdapat beberapa cara menyembuhkan inner Child yang ada pada dirimu. Berdasarkan psychology today, terdapat tiga cara untuk menyembuhkan inner child yang ada dalam dirimu.

Mengubah Perspektif Tentang Inner Child Yang Kamu Miliki

Ada pepatah yang mengatakan bahwa waktu akan mengobati rasa sakitmu dan memberikan jawaban terhadap permasalahanmu. Hal tersebut mungkin saja berguna untuk mengatasi inner child yang ada pada dirimu. Seiring dengan waktu kamu bisa memaafkan dan memahami peristiwa traumatik di masa kanak-kanakmu.

Mungkin saja ketika masih kecil kamu belum memahami kejadian tersebut dan mengapa hal itu terjadi. Tapi seiring dengan waktu, semakin dewasanya dirimu, semakin luas perspektif mu mengenai kejadian traumatik di masa kanak-kanak. Kamu bisa memahami dan menerima kejadian itu sebagai suatu hal yang dimiliki oleh dirimu sendiri. Bukan menjadi penolakan lagi.

Kamu bisa memberikan penguatan diri bahwa pengalaman yang tidak menyenangkan di masa kanak-kanak membuat dirimu menjadi lebih tangguh saat ini. Itu merupakan alasan yang positif terkait memandang inner child dalam dirimu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ini Penjelasan Seseorang Baru Menyadari Dirinya Pernah Dilecehkan Sewaktu Kecil Saat Dewasa.

Sadarilah bahwa kebanyakan dari orang yang sukses mengalami masa kecil yang kurang baik. Dan pengalaman yang kurang baik itu menjadi motivasi orang tersebut untuk mencapai kesuksesan ketika dewasa. Kamu bisa menggali perspektif dari toko dunia yang memiliki masa kecil yang tidak sempurna menjadi inspirasi bagi dirimu untuk merangkak naik menuju kesuksesan.

Kamu harus menyadari bahwa seseorang yang terperangkap pada masa kecilnya hanya akan memutar ingatan tentang siklus kejadian tersebut. Kamu terjebak pada pikiran bahwa dirimu korban dan dirimu tidak berdaya. Pola pikir ini hanya akan melemahkan mentalmu dan menghambat dirimu meraih kesuksesan.

Kamu bisa berkonsultasi pada profesional untuk melakukan terapi kognitif untuk mengubah pola pikirmu terkait inner child yang kamu miliki. Jadi jangan takut untuk meminta pertolongan kepada pihak yang terkait seperti psikolog untuk memandu jalan menuju penyembuhan hatimu.

Lepaskan Rasa Malu Akibat Inner Child

Mengalami pengalaman yang sulit di masa kanak-kanak mampu memberikan rasa malu dan emosi negatif yang terus menempel hingga dewasa. Seperti, mengalami pelecehan atau penelantaran di masa kanak-kanaknya. Pengalaman yang tidak menyenangkan di masa kanak-kanak mampu mempengaruhi cara dirimu memandang diri sendiri. Mungkin kamu cenderung meragukan diri sendiri, merasa tidak berdaya, merasa tidak pantas menerima kebahagiaan dan cinta dari orang lain.

Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi rasa malu itu adalah dengan merekonstruksi dan lebih menekankan pada emosi positif seperti penerimaan diri, memperdalam pemahaman diri, menjalin hubungan sosial, dan mengubah cara pandang diri terhadap diri sendiri dan dunia luar.

Tentu saja hal tersebut tidak mudah dilakukan dengan sendirinya. Mungkin kamu memerlukan bantuan orang profesional untuk merekonstruksi kembali pola pikirmu itu. Namun bukan tidak mungkin kamu mampu melakukannya sendiri. Hanya saja dengan bantuan profesional kamu akan diberikan terapi yang mempercepat pemulihan kondisi mentalmu.

Lepaskan Emosi Yang Terpendam

Saat kamu memiliki permasalahan maka lepaskanlah emosi tersebut dengan baik. Jangan pernah memendam emosi yang ada pada dirimu. Baik itu emosi positif maupun emosi negatif. Seseorang yang tidak mampu berdamai dengan inner child-nya hingga dewasa merupakan seseorang yang memendam emosinya hingga dewasa. Mereka tidak mampu mengeluarkan emosi tersebut.

Karena itu cobalah untuk melepaskan emosi tersebut. Banyak cara yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah membicarakan pengalaman atau emosi tersebut pada orang yang kamu percayai ataupun para profesional seperti psikolog. Mengeluarkan Emosi tidak harus membicarakannya secara langsung. Kamu bisa meluapkannya melalui tulisan, berteriak dengan keras, memukul bantal dan pelampiasan emosi lainnya yang tidak melukai dirimu sendiri maupun orang lain.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ini Alasan Korban Pelecehan Seksual Tidak Mampu Mengungkapkan Hal Yang Dialaminya.

Artikel oleh: Logos Indonesia.