Logos Indonesia – Panggilan interview kerja merupakan panggilan yang sangat dinanti-nantikan. Meski demikian, banyak kesalahan-kesalahan yang kerap kali dilakukan oleh job seekers saat melakukan interview. Kesalahan ini justru akan membawa penilaian buruk terhadap Anda.
Karena panggilan ini sangat ditunggu-tunggu, maka sudah sebaiknya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum proses interview berlangsung. Banyak hal yang bisa dipelajari sebelum proses interview berlangsung, seperti latihan wawancara atau mempelajari skill yang dibutuhkan untuk posisi yang Anda lamar.
Mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum interview berlangsung akan memperkecil kemungkinan ditolak, meskipun keputusan seutuhnya berada di tangan perusahaan. Namun setidaknya usaha Anda akan membuat diri Anda lebih baik untuk interview lain.
Selain mempersiapkan diri, terdapat beberapa hal yang perlu Anda hindari. Tujuannya adalah untuk terlihat lebih profesional. Berikut hal-hal yang tidak boleh Anda lakukan saat proses interview:
Datang Terlambat
Datang terlambat akan menandakan bahwa Anda merupakan orang yang tidak tepat waktu. Selain itu, datang terlambat juga hanya akan menunjukkan ketidak seriusan Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Jangan sampai memberikan kesan buruk di awal jika Anda serius untuk bekerja diperusahaan yang Anda tuju. Jika memang terdapat beberapa kejadian diluar kemampuan kita seperti hujan deras, kecelakaan, macet dan lain sebagainya yang mengharuskan Anda untuk terlambat, sebaiknya memberi kabar secepat mungkin. Setidaknya HRD akan memahami apa yang sedang Anda alami. Anda bisa mengirim pesan seperti berikut:
“Selamat Pagi Bapak/Ibu HRD. Mohon maaf sebelumnya, untuk interview hari ini saya datang sedikit terlambat karena saya sedang terjebak macet di Jl. MT Haryono, saya akan tiba sekitar 15 menit kedepan. Terimakasih”
Walaupun Anda bisa menginformasikan kepada HRD, namun lebih baik lagi jika Anda datang tepat waktu. Maka, pastikan Anda menyesuaikan waktu dengan jarak tempuh Anda agar mengantisipasi kejadian yang tidak terduga.
Berlebihan Saat Menceritakan Diri Sendiri
Di awal interview biasanya HRD akan mempersilahkan Anda untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan data yang telah Anda masukkan dengan apa yang Anda ungkapkan.
Saat menceritakan diri Anda, cukup ceritakan apa yang pernah menjadi pengalaman Anda dan seperti apa diri Anda. Tidak perlu melebih-lebihkan agar terlihat baik. Jangan juga terlalu memuji diri Anda karena justru akan menggambarkan kesombongan Anda.
Selain melebih-lebihkan kemampuan Anda, menyampaikan hal-hal yang tidak relevan dengan posisi yang Anda tuju juga tidak baik. Selain akan membuang-buang waktu, hal tersebut justru akan membuat HRD merasa ilfeel kepada Anda.
Anda cukup memperkenalkan nama Anda, pendidikan terakhir, kegiatan yang pernah diikuti selama pendidikan, pengalaman kerja jika ada, dan minat kerja Anda. Poin ini cukup untuk tahap pengenalan diri. Selebihnya HRD akan menggali lebih dalam mengenai apa yang ingin diketahui.
Baca Artikel Kami Lainnya : Apa Saja Proses Rekrutmen Karyawan?
Menanyakan Informasi yang Terlalu Umum
Umumnya diakhiri tahap interview HRD akan mempersilahkan Anda untuk mengajukan pertanyaan. Memanfaatkan momen ini untuk menanyakan hal-hal yang penting terkait pekerjaan Anda nantinya.
Hindari untuk menanyakan hal-hal umum tentang perusahaan, seperti “Perusahaan ini bergerak dibidang apa?” atau “Kapan perusahaan ini berdiri?” Hindari juga pertanyan umum mengenai informasi pekerjaan, seperti “Posisi apa yang akan ditempatkan nantinya” atau “apa job description dari posisi tersebut?”
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini justru akan menunjukkan ketidaktahuan Anda atau minimnya informasi yang Anda miliki. Sudah sepantasnya Anda mencari tahu mengenai perusahaan dan posisi yang Anda lamar sebelum proses interview berlangsung. Kecuali Anda memang tidak menemukan informasi sama sekali mengenai perusahaan tersebut.
Menanyakan Informasi Personal
Proses interview merupakan waktu dimana HRD ingin mengetahui bagaimana kandidat yang dipilih sebelumnya. Saat mendapatkan waktu untuk mengajukan pertanyaan, sebaiknya hindari hal-hal yang bersifat personal, seperti menanyakan alamat atau nomor telepon pribadi HRD, atau sudah berapa lama HRD bekerja di perusahaan tersebut.
Pertanyaan semacam itu akan menunjukkan ketidak sopanan Anda. HRD memang akan menggali mengenai pengalaman kerja Anda untuk memastikan kinerja Anda nantinya, namun menanyakan pengalaman kerja HRD bukanlah hal yang relevan.
Berpakaian yang Tidak Pantas
Penampilan merupakan penilaian pertama yang HRD lakukan saat proses interview berlangsung. Sebaiknya gunakan pakaian yang rapi dan sopan, serta sesuaikan dengan posisi yang Anda lamar. Untuk posisi yang bergerak dibidang pelayanan seperti perbankan, sales, dan lain sebagainya biasanya lebih formal dibandingkan posisi entertain seperti livestreamer dan lainnya.
Pastikan Anda tidak menggunakan pakaian yang terlalu terbuka atau menggunakan kaos saat proses interview. Berpakaian semacam itu hanya akan memberikan penilaian buruk terhadap Anda.
Bersikap Cuek
Proses interview sudah seharusnya berlangsung dua arah antara Anda dan HRD. Sudah sepantasnya Anda menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan HRD dengan baik dan ramah, karena tujuan Anda adalah untuk memberikan penilaian baik agar dapat diterima.
Jika Anda bersikap cuek dan acuh tak acuh dalam menjawab pertanyaan akan membuat Anda dinilai tidak antusias terhadap pekerjaan tersebut.
Bermain HP Saat Proses Interview Berlangsung
Bermain HP saat orang lain berbicara merupakan tindakan yang tidak sopan, terlebih lagi jika dalam proses interview. Pastikan Anda menyimpan HP Anda dalam kondisi silent di dalam tas agar tidak mengganggu jalannya proses interview.
Umumnya untuk mengetahui tentang tingkah laku kita dilakukan saat proses psikotes, namun proses interview juga bisa menjadi opsi baik bagi HRD. Dengan demikian, memperhatikan sikap dan menunjukkan kesiapan dalam proses interview merupakan pilihan yang baik. Semoga artikel ini dapat membantu.
Baca Artikel Kami Lainnya : Bagaimana Melakukan Wawancara Kelompok?