Logos Indonesia – Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya memiliki ikatan yang saling menguntungkan satu sama lain. Memiliki karyawan yang setia terhadap perusahaan merupakan hal yang diharapkan setiap perusahaan. Sebaliknya, turn over karyawan yang terjadi cukup pesat, cukup mengganggu proses organisasi dalam perusahaan tersebut.
Banyaknya karyawan yang merasa kepuasan kerjanya sudah terpenuhi akan membantu peningkatan kinerja perusahaan. Pasalnya, dengan kepuasan kerja, karyawan akan dengan senang hati melakukan setiap tugasnya. Dengan kata lain, efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaan karyawan juga akan meningkat.
Menurut Susilo Martoyo, kepuasan kerja merupakan salah satu aspek psikologis seseorang yang mencerminkan perasaan yang dimiliki terhadap pekerjaan yang dijalani. Kepuasan sendiri bersifat objektif, yang artinya setiap orang memiliki titik kepuasan yang berbeda-beda. Dengan demikian, kepuasan kerja antara karyawan A dan karyawan B tidak mesti sama.
Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Walaupun kepuasan setiap orang berbeda-beda, namun terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi alasan terciptanya kepuasan kerja tersebut. Bisa salah satu dari beberapa faktor berikut, atau juga bisa keseluruhan dari semua faktor berikut.
Pekerjaan
Pekerjaan dalam hal ini adalah kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki. Jika seseorang memiliki pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, orang tersebut akan lebih bisa menikmati proses kerja tersebut. Disinilah peran HRD untuk menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Akan sangat merasa tertekan seseorang yang senang dengan hal-hal bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain, namun ditempatkan sebagai admin yang cenderung dengan pekerjaan monoton di depan komputer. Begitu juga sebaliknya.
Atasan (Leader)
Atasan yang mampu menghargai setiap hasil pekerjaan karyawan, cenderung akan membuat karyawan merasa nyaman dan puas akan pekerjaan yang telah dilakukan. Makanya menting menempatkan seseorang sebagai atasan dengan kemampuan leadership yang baik. Tidak hanya sekedar pandai memerintah saja.
Atasan yang hanya bisa memerintah dan tidak bisa memberikan arahan yang baik kepada karyawan justru akan membuat karyawan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas kerja karyawan.
Teman kerja
Hubungan antara teman kerja cukup mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Teman kerja dalam hal ini bisa hubungan antara atasan dan bawahan, atau bisa juga hubungan antar sesama karyawan. Memiliki lingkungan kerja yang positif dan saling mendukung adalah harapan setiap karyawan. Sebaliknya, hubungan kerja yang toxic akan mempengaruhi kenyamanan hingga kepuasan kerja karyawan.
Promosi
Memiliki kesempatan untuk meningkatkan karir di perusahaan yang sama merupakan salah satu faktor penunjang kepuasan kerja. Perasaan ingin terus berkembang merupakan naluri manusia. Maka, dengan adanya kemungkinan promosi akan memberi semangat kepada karyawan untuk terus bekerja.
Gaji/upah
Upah kerja merupakan alasan umum bagi karyawan untuk bekerja. Meskipun beberapa diantaranya pengalaman lebih penting. Namun tidak bisa dipungkiri, cukup banyak biaya yang diperlukan untuk terus hidup. Dengan demikian, upah menjadi salah satu faktor penunjang kepuasan kerja karyawan. Upah dalam hal ini tentunya harus disesuaikan dengan apa yang telah dikerjakan oleh karyawan.
Kelima faktor di atas merupakan faktor penunjang kepuasan kerja yang paling umum. Dengan menghadirkan faktor kepuasan kerja ini, tentunya akan lebih memperkecil kemungkinan turn over karyawan dalam perusahaan.
Tips Meningkatkan Kepuasan Kerja
Memperhatikan kepuasan kerja karyawan umumnya merupakan tugas HRD. Jika dipantau kepuasan kerja karyawan menurun, tentunya harus dilakukan beberapa hal untuk kembali meningkatkan kepuasan kerja tersebut.
Kepuasan kerja karyawan akan meningkatkan kualitas kerja karyawan. Dengan demikian, feedback untuk perusahaan juga akan baik. Berikut tips untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan:
Menciptakan hubungan kerja yang positif
Untuk menciptakan hubungan kerja yang positif tentunya harus dilakukan oleh orang-orang yang positif. Sebelum memulai hubungan yang positif antar sesama karyawan, bisa dimulai dengan memperbaiki hubungan sesama atasan. Atasan yang memiliki aura positif akan mempengaruhi hubungan ke bawahan. Dengan demikian akan tercipta lingkungan kerja yang positif pula.
Hal ini tidak akan sesederhana itu dalam praktiknya. Namun bukan hal mustahil untuk dilakukan. Jika Anda adalah seorang HRD, maka mulailah dari Anda sendiri dan pengaruhi lingkungan disekitar Anda.
Menciptakan tantangan baru
Pekerjaan yang monoton cenderung akan membuat orang bosan. Dengan memberikan tantangan baru akan membuat karyawan lebih bersemangat lagi dalam bekerja. Hal ini tentunya harus diimbangi dengan reward yang diberikan.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tidak semua orang menyukai tantangan. Namun jika Anda menemukan seseorang yang menyukai tantangan, ini baik untuk pengembangan organisasi.
Memberikan hadiah terhadap sebuah pencapaian
Jika Anda adalah seorang atasan, tidak adalah salahnya memberikan hadiah-hadiah kecil kepada karyawan saat ia bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan tertentu. Hadiah kecil ini akan sangat membantu untuk meningkatkan semangat kerja. Karyawan juga akan merasa bangga terhadap pencapaian yang didapatkan.
Mengadakan kegiatan diluar pekerjaan
Di momen-momen tertentu, karyawan membutuhkan refreshing lebih. Tidak ada salahnya perusahaan memfasilitasinya, seperti mengadakan gathering kantor atau sekedar makan-makan bersama. Selain bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan, kegiatan ini juga bisa membangun kedekatan antar sesama karyawan.
Cukup banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. HRD sebagai bagian yang mengatur sumber daya manusia dalam perusahaan berperan penting dalam hal ini. Dengan demikian, dibutuhkan kepekaan terhadap lingkungan kerja.
Jika perusahaan mengalami kesulitan dalam mengatur sumber daya manusia yang ada di dalamnya, tidak ada salahnya menggunakan jasa konsultan HRD. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menemukan permasalahan dan membantu untuk memecahkan permasalahan tersebut. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca Artikel Kami Lainnya : Apa Saja Proses Rekrutmen Karyawan?
