Kenali Lebih Awal Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Pendengaran Dan Cara Penanganannya

Kenali lebih awal tanda-tanda anak mengalami gangguan pendengaran dan cara penanganan kelainan pendengaran pada anak.

Logos Indonesia Pada usia balita, memang sulit untuk mendeteksi adanya gangguan pendengaran pada anak. Namun, terdapat beberapa tanda yang bisa menjadi kecenderungan anak mengalami gangguan pendengaran. Ketika kamu sebagai orang tua menemukan tanda-tanda tersebut. Sebaiknya segera untuk memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis secara jelas.

Pada umumnya, penyebab dari gangguan pendengaran karena ada riwayat penyakit atau terjadi kecelakaan sebelum mengalami gangguan pendengaran. Akibatnya, anak sulit untuk mengembangkan pembendaharaan bahasanya. Kosakata dalam berkomunikasi pun sangat sedikit karena pendengarannya terganggu.

Tanda-Tanda Gangguan Pendengaran Pada Balita

Tanda-tanda gangguan pendengaran pada balita.

Dengan mengenali lebih awal tanda-tanda anak mengalami gangguan pendengaran. Maka akan lebih mudah untuk ditangani dan diobati lebih lanjut oleh dokter. Berikut ini adalah tanda-tanda gangguan pendengaran sesuai dengan usia anak.

Usia 0 – 3 Bulan

Gejala yang umum terjadi pada bayi hingga usia 3 bulan, yaitu sering terbangun karena sentuhan bukan karena suara. Ketika orang dewasa mengajak bicara, bayi tidak memberikan respon apapun seperti tersenyum ataupun lainnya. Kemudian ketika terdapat suara yang keras di sekelilingnya, anak tidak terkejut dengan suara keras tersebut. Ketika diperhatikan, anak seperti tidak mengenali suara saat diajak bicara oleh orang dewasa. Dan yang terakhir, anak terlihat tenang walaupun sedang menangis.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat Lev Vygotsy Dan Kontribusinya Dalam Pendidikan.

Usia 4 – 6 Bulan

Pada usia tersebut, gejala yang dapat dilihat terhadap bayi yang memiliki kemungkinan mengalami gangguan pendengaran yaitu terlihat dari tingkah lakunya. Ketika terdapat suara di sekelilingnya, anak tidak berusaha untuk mendekati suara tersebut. Kemudian anak juga tidak tertarik pada suara musik yang sedang dibunyikan saat itu. Anak hanya merespon bila disentuh. Anak tidak pernah mengoceh untuk menirukan suara. Selain itu, anak juga tidak mampu memberikan respon terhadap bunyi-bunyian, obrolan orang, langkah kaki ataupun mainan yang berbunyi.

Usia 7 – 12 Bulan

Pada usia tersebut, tanda-tanda yang dapat terlihat adalah anak tidak mampu menengok atau melihat ke arah datangnya suara. Hal ini karena anak tidak mendengar suara tersebut. Kemudian anak tidak memberikan respon saat diajak bicara. Anak juga bersikap acuh pada suara nada dering telepon ataupun bel yang berbunyi. Anak juga cenderung kaget ketika seseorang mendekat, bukan karena suara.

Usia 12 – 24 Bulan

Pada usia tersebut, anak tidak dapat menirukan ucapan yang sering diucapkan oleh orang dewasa di sekitarnya atau ucapannya tidak jelas. Anak juga tidak mampu mengikuti perintah sederhana. Anak mungkin bisa merespon suara yang keras, tapi tidak suara yang pelan. Karena itu, anak cenderung tidak dapat memberikan respon pada ucapan atau obrolan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Strategi Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Sejak Bayi.

Karena sedari dini anak sulit mendengarkan stimulus yang ada di luar. Maka anak kesulitan menggunakan bahasa. Mereka cenderung menggunakan isyarat tubuh untuk memberitahukan orang dewasa tentang kebutuhannya daripada menggunakan ucapan atau ocehan.

Penanganan Pada Anak Yang Mengalami Kelainan Pendengaran

Penanganan pada anak yang mengalami kelainan pendengaran.

Permasalahan pendengaran pada anak sering terjadi pada bagian telinga luar, telinga tengah ataupun telinga bagian dalam. Ketika permasalahan pendengaran sudah sampai ke bagian dalam, maka fungsi pendengaran telah rusak hingga ke bagian saraf menuju otak.

Karena anak yang mengalami masalah pendengaran kesulitan mendengar. Maka mereka sering dianggap tidak memperhatikan cerita atau perintah orang lain. Sehingga anak cenderung sulit mengikuti petunjuk atau perintah secara lisan. Hal ini karena anak tidak mampu memahami informasi yang didengar.

Ketika kamu sebagai orang tua menemukan gejala yang telah disebutkan dalam artikel ini. Maka kamu bisa melakukan penanganan yang bisa dilakukan di rumah. Tapi, akan lebih baik jika penanganan kelainan pendengaran pada anak sejak dini sudah ditangani oleh dokter yang terkait.

Baca Artikel Kami Lainnya: Rasa Takut Di Tiap Tahapan Usia Anak Dan Cara Mengatasinya. Berikanlah Respon Yang Menenangkan Anak.

Pada pembahasan sebelumnya, kita membahas mengenai tanda-tanda gangguan pendengaran di usia balita. Untuk selanjutnya, kita akan membahas mengenai penanganan dari anak yang mengalami kelainan pendengaran di usia anak-anak.

Berikut ini penanganan yang bisa dilakukan ketika anak mengalami kelainan pendengaran (Hapsari, 2016).

  • Usahakan sebelum berbicara dengan anak, pastikan perhatian anak fokus kepada anda dengan menarik perhatiannya terlebih dahulu melalui hal yang ia sukai.
  • Berbicara dengan anak yang mengalami kelainan pendengaran di kondisi yang tidak bising.
  • Untuk meminimalisir kesulitan memahami petunjuk. Bicaralah dengan anak berada di satu ruangan yang sama.
  • Tetaplah mata anak saat berbicara untuk mempertahankan fokus anak.
  • Ucapkanlah kata demi kata secara perlahan dan gunakanlah bahasa yang sederhana dan singkat.
  • Mintalah anak untuk mengulangi perintah yang telah disebutkan untuk memastikan anak paham dengan perintah tersebut.
  • Biasakan anak untuk bertanya setiap kali Dirinya belum paham dengan perkataan orang lain kepadanya.
  • Berikan pujian pada anak ketika menjadi pendengar yang baik.
  • Yang utama adalah segeralah periksa ke dokter THT untuk mendapatkan penanganan.

Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.

Artikel oleh: Logos Indonesia.