Lebih Memahami Dampak Prank Bagi Kesehatan Mental

Bagi pelaku, prank merupakan lelucon untuk seru-seruan. Namun, bagi korban, prank dapat menimbulkan gangguan mental. Pahami dampak prank bagi kesehatan mental supaya kamu terhindar dari aksi prank yang dinilai melecehkan ini.

Sosial2214 Views

Logos Indonesia – Terlihat sepele, namun ternyata lelucon atau candaan terkadang membuat korban lelucon merasa sedih dan cemas. Peristiwa keisengan untuk bersenang-senang dan ada korban disebut dengan prank. Bisa dikatakan, keisengen berbalut lelucon itu termasuk bullying.

Oleh karena itu, disarankan untuk tidak melakukan prank yang merugikan orang lain. Memang dalam aksi prank ada unsur humor, namun jika unsur tersebut menyakiti dan merugikan orang lain, sebaiknya dihindari. Untuk lebih memahami aksi prank, simak dampak prank bagi kesehatan mental berikut ini.

Aksi Prank Bagi Kesehatan Mental dalam Pandangan Psikologi

Aksi prank adalah lelucon dengan unsur iseng. (Photo by Kostiantyn Li@Unsplash)

Istilah prank diartikan sebagai tindakan yang mengandung unsur lelucon yang bertujuan mengolok – olok dan menghibur korban. Pada dasarnya, korban tidak ingin mengalami aksi prank. Itu karna prank tanpa sengaja membuat mental korban terganggu.

Berdasarkan pandangan ilmu psikologi, aksi prank dianggap sebagai intimidasi, pelecehan, pengucilan, dan prasangka jahat. Beberapa psikolog telah melakukan riset tentang aksi prank yang sebagian besar dinilai merugikan dan membahayakan korban prank.

Oleh karena itu, aksi prank bagi kesehatan mental korban dinilai memiliki dampak buruk. Apalagi jika aksi prank yang dilakukan berlebihan dan tidak bisa diterima oleh korban. Disarankan untuk menghindari aksi prank supaya hidupmu bahagia dan membahagiakan orang lain.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Kesehatan Mental dan Tips Menjaganya Supaya Kamu Bahagia

Dampak Prank Bagi Kesehatan Mental

Photo by arash payam on Unsplash

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, aksi prank bagi kesehatan mental memiliki dampak yang buruk. Nah, apa saja dampak buruk dari aksi prank bagi kesehatan mental ini. Simak informasi berikut ini.

Korban Prank Merasa Berkecil Hati dan Tidak Berharga

Aksi prank bisa menyebabkan korban merasa berkecil hati. Itu karena si korban hanya menjadi bahan lelucon dan ketawaan orang lain. Bahkan beberapa orang merasa tidak berharga karena sudah dipermalukan di depan banyak orang.

Memang bagi sebagian korban prank merasa baik-baik saja. Namun, bagi korban prank yang berkepribadian sensitif dan melankolis, prank yang menimpa dirinya merupakan pengalaman buruk yang tidak perlu diulang lagi.

Memicu Terjadinya Stres pada Korban Prank

Aksi prank yang terlalu berlebihan bisa menyebabkan kemarahan dan kesedihan korban. Apalagi jika prank itu dilakukan oleh senior, orang yang lebih berkuasa dari korban, atau orang yang lebih tua dari si korban. Akibatnya korban akan memendam amarahnya dan bisa memicu terjadinya stres.

Timbulnya Trust Issue

Photo by Nadine Shaabana on Unsplash

Sebagian besar aksi prank berupa candaan berbalut kebohongan. Akibatnya kebohongan yang berulang dapat menimbulkan rasa tidak percaya atau trust issue si korban kepada pelaku prank. Hal tersebut tejadi karena korban prank merasa dikhianati dan dikecewakan oleh pelaku.

Korban Prank Merasa Was-Was dan Tidak Aman

Memicu perasaan was-was dan tidak aman ketika berdekatan lagi dengan pelaku prank. Hal ini terjadi karena korban sudah hilang rasa percayanya kepada pelaku. Berdasarkan riset seseorang yang dijahili secara terus-menerus akan merasa tidak nyaman dan aman.

Menyebabkan Kecemasan Hingga  Trauma

Umumnya, rasa tidak aman yang berlebihan akan menyebabkan kecemasan. Hal tersebut mungkin terjadi pada korban prank. Bahkan bisa jadi rasa kecemasan dan rasa takut yang berlebihan dapat menimbulkan trauma.

Jika korban prank mengalami trauma, hidupnya akan berbeda dengan sebelum ia terkena prank. Ia akan merasa cemas dan takut yang berlebihan ketika mengingat segala hal yang berkaitan dengan prank itu. Trauma ini merupakan dampak prank bagi kesehatan mental yang perlu diwaspadai.

Baca Artikel Kami Lainnya: Memahami Self Love dan Self Care Beserta Tips Penerapannya dalam Keseharian

Timbul Perasaan Inferioritas

Inferioritas merupakan perasaan rendah diri. Dampak prank bagi kesehatan mental lainnya adalah akan timbul rasa rendah diri pada korban. Itu karena korban merasa tidak berharga dijadikan sebagai bahan lelucon dan ditertawakan oleh banyak orang.

Rasa rendah diri juga bisa timbul karena korban kehilangan rasa percaya diri. Butuh seseorang yang bisa menyemangatinya lagi untuk menumbuhkan rasa percaya diri korban, seperti: diajak bicara oleh orang terdekatnya atau melakukan konseling psikologi.

Memicu Terjadinya Perundungan (Bullying)

Photo by Road Ahead on Unsplash

Beberapa aksi prank, korbannya bisa jadi melampiaskan kemarahannya kepada pelaku prank. Ada juga korban prank yang membalas dengan aksi prank kepada orang lain sehingga memicu adanya perundungan (bullying).

Berdasarkan dampak prank bagi kesehatan mental tersebut, maka aksi prank dinilai memberikan efek negatif. Namun, aksi prank boleh-boleh saja dilakukan, asalkan memenuhi syarat sebagai berikut.

  • Tidak ada maksud untuk mempermalukan korban prank di tempat umum.
  • Tidak merusak atau menghancurkan apa pun.
  • Tidak menimbulkan risiko yang membahayakan, seperti: cedera fisik, trauma, atau gangguan kesehatan mental lainnya.
  • Tidak ada unsur mengolok-olok atau mengejek jenis kelamin, usia, kecacatan, ras, suku, dan agama.

Bagaimana menurutmu tentang prank ini? Pikirkan baik-baik, jika kamu ingin melakukan aksi prank. Belajar berempati dengan orang lain adalah cara yang tepat untuk menghindari melakukan hal-hal yang negatif. Hindari prank supaya hidupmu bahagia dan lebih menghargai orang lain.