Memulai Hidup Baru: Membangun Dukungan Sosial Setelah Keluar dari Keluarga Toxic

Dukungan sosial setelah keluar dari keluarga toxic. Memang sulit untuk lepas dari pengaruh keluarga. Tapi jika sudah toxic, maka menjauhlah.

Keluarga, Klinis, Sosial4175 Views

Logos Indonesia Keluarga adalah salah satu pilar penting dalam kehidupan sosial manusia. Namun, tidak semua keluarga bisa memberikan dukungan dan kebahagiaan bagi anggotanya. Keluarga yang toxic, dengan pola hubungan yang tidak sehat dan perilaku yang merugikan, dapat merusak kesehatan mental dan emosional seseorang. Meninggalkan keluarga yang toxic adalah langkah penting untuk meraih kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih baik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Tanda-Tanda Keluarga Yang Toxic. Apakah Keluargamu Salah Satunya?

Namun, hidup setelah keluar dari keluarga toxic juga memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri. Pada kali ini, kita akan membahas tantangan dan cara untuk memulai hidup baru dan membangun dukungan sosial yang sehat setelah keluar dari keluarga toxic.

Berani Mengambil Tindakan untuk Keluar dari Keluarga Toxic

Keluarga yang toxic seringkali terdiri dari anggota keluarga yang cenderung manipulatif, suka mengkritik, mempermalukan, dan menyebabkan konflik dan ketidakharmonisan. Pola hubungan yang tidak sehat ini dapat menimbulkan tekanan emosional dan merusak kesehatan mental seseorang. Meninggalkan keluarga yang toxic bisa jadi langkah sulit, namun penting untuk meningkatkan kesehatan mental dan memulai kehidupan baru yang lebih sehat. Jadi jika dirasa sudah kelewatan batas, maka mengambil tindakan lebih lanjut untuk meninggalkan keluarga yang toxic menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan.

Penting menjaga kesehatan mental setelah keluar dari keluarga toxic bisa jadi tantangan tersulit. Seseorang mungkin merasa sendirian, tidak memiliki dukungan sosial yang kuat, atau merasa terasing dari kelompok sosial yang sebelumnya dikenal. Perasaan bersalah atau khawatir tentang hubungan dengan anggota keluarga yang toxic juga dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Selain itu, terkadang seseorang dapat mengalami kesulitan dalam membangun kemandirian dan mengambil keputusan. Terlebih jika selama ini keputusan yang kamu lakukan selalu atas dasar kemauan anggota keluarga yang toxic. Dalam arti, banyak tindakan yang kamu lakukan selama ini bukan dari keinginan dirimu sendiri.

Cari dan Bangun Dukungan Sosial yang Sehat

Photo by Jarritos Mexican Soda on Unsplash

Salah satu kunci untuk memulai hidup baru setelah keluar dari keluarga toxic adalah dengan membangun dukungan sosial yang sehat. Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini, seperti mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, bergabung dengan kelompok dukungan, atau membangun jaringan sosial yang positif. Melibatkan diri dalam kegiatan sosial atau komunitas dapat membantu seseorang merasa lebih diterima dan dihargai. Dukungan sosial yang positif juga dapat membantu mengatasi perasaan bersalah atau keraguan tentang keputusan yang diambil.

Baca Artikel Lainnya: Sebelum Memutuskan Hubungan, Cobalah Memperbaiki Hubungan dengan Keluarga yang Toxic.

Jadi, walaupun kamu mungkin merasa bersalah setelah meninggalkan keluarga yang toxic. Namun, penting untuk diingat bahwa mengambil keputusan untuk meninggalkan keluarga toxic adalah tindakan yang sehat dan penting untuk kesejahteraan diri. Menerima diri sendiri dan memperkuat hati dalam mengambil keputusan yang diambil adalah langkah penting untuk mengatasi perasaan bersalah. Terkadang, seseorang juga dapat memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi perasaan bersalah atau konflik dalam hubungan dengan keluarga yang toxic.

Mulai Mengembangkan Kemandirian Diri

Setelah keluar dari keluarga toxic, seseorang mungkin merasa kesulitan dalam mengambil keputusan atau mengembangkan kemandirian. Namun, ada beberapa cara untuk membantu seseorang mengembangkan kemandirian, seperti belajar keterampilan baru, mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam kegiatan sehari-hari, atau mencari mentor atau dukungan dari sumber-sumber lain. Mengembangkan kemandirian dapat membantu seseorang merasa lebih percaya diri dan mandiri, dan mengurangi kebutuhan untuk bergantung pada dukungan dari anggota keluarga yang toxic.

Terdapat beberapa langkah untuk memulai hidup mandiri setelah memutuskan menjauh dari keluarga yang toxic. 

  • Langkah pertama adalah ambil tanggung jawab penuh atas kehidupanmu. Kamu harus belajar untuk membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan kamu. Hindari bergantung pada orang lain untuk keputusan atau pengambilan tindakan.
  • Kemudian buatlah rencana hidup yang jelas dan realistis. Buat daftar tujuan dan langkah-langkah konkret untuk mencapainya. Dengan rencana hidup yang baik, kamu dapat memfokuskan upaya kamu dan merasa lebih mandiri. 
  • Kamu bisa mulai mempelajari keterampilan baru untuk membantumu meraih tujuan hidupmu. Keterampilan baru ini dapat berupa keterampilan pekerjaan atau keterampilan hobi. Keterampilan baru dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan merasa lebih mandiri.
  • Mulailah belajar mengatur keuangan sendiri. Hal ini termasuk mengelola uang, membayar tagihan, dan membuat anggaran. Dengan mengelola keuangan dengan baik, kamu akan merasa lebih mandiri dan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik.
  • Bangun jaringan sosial yang positif dan sehat. Cari teman-teman baru dan hubungi keluarga atau teman-teman yang mendukungmu. Jaringan sosial yang kuat dapat membantu kamu merasa lebih terhubung dengan dunia dan merasa lebih mandiri.

Baca Artikel Lainnya: Menghadapi Stigma dari Keluarga Toxic: Tantangan yang Perlu Dihadapi dengan Bijak.

Meninggalkan keluarga yang toxic adalah langkah besar dalam hidup. Namun, dengan mengambil tanggung jawab penuh atas kehidupan kamu, mempelajari keterampilan baru, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan membangun jaringan sosial yang sehat, kamu dapat merasa lebih mandiri dan terus tumbuh sebagai individu.

Artikel oleh: Logos Indonesia.