Logos Indonesia – Ngomongin tentang lingkungan. Kamu pernah nggak sih merasa sedih atau marah ketika melihat taman di kotamu diberubah jadi bangunan? Atau pernah merasa lega dan nyaman ketika melihat hamparan taman di tengah kota? Nah, ini dia lho yang kita sebut dengan environmentalism.
Environmentalism itu merupakan suatu keyakinan atau pandangan yang menganggap bahwa lingkungan itu penting dan harus dilindungi. Sudah menjadi rahasia umum kalau kota-kota besar kita sekarang ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan. Mulai dari polusi udara, banjir, sampai penggundulan lahan hijau. Maka dari itu, ada sebuah teori dalam psikologi lingkungan. Yang membahas tentang bagaimana nilai, keyakinan, dan norma dapat mempengaruhi sikap dan perilaku kita terhadap lingkungan, khususnya di perkotaan.
Nilai
Nilai-nilai itu ibarat kompas dalam hidup kita, yang mengarahkan bagaimana kita berperilaku dan bertindak. Nilai bisa berarti apa yang kita anggap penting. Apa yang kita nilai baik atau buruk. Apa yang kita anggap patut dihormati atau dihindari. Misalnya, jika kamu memiliki nilai bahwa memelihara lingkungan adalah hal yang penting. Kamu mungkin akan cenderung untuk tidak membuang sampah sembarangan dan lebih memilih untuk melakukan pemilahan sampah. Atau bisa jadi, kamu lebih suka naik transportasi umum daripada menggunakan kendaraan pribadi untuk mengurangi emisi karbon, sebagai contoh.
Nilai-nilai ini adalah sesuatu yang kita yakini dan jadikan acuan dalam berperilaku sehari-hari. Dalam konteks lingkungan. Nilai ini menjadi sangat penting karena bisa membentuk cara pandang dan tindakan kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Khususnya di kota-kota besar yang kita tinggali dan kita cintai ini.
Keyakinan
Setelah nilai, kita mau ngomongin tentang keyakinan nih. Kalo nilai itu kompas yang menunjuk arah gimana kita harus berperilaku. Maka keyakinan itu seperti bensin yang memacu kita untuk melakukan tindakan tersebut. Keyakinan adalah sesuatu yang kita pegang sebagai kebenaran, sesuatu yang kita yakin bisa terjadi atau tidak.
Misalnya nih, kamu percaya kan kalau buang sampah sembarangan itu bisa merusak lingkungan? Atau kamu yakin kalau bumi ini lagi mengalami pemanasan global? Nah, itu semua adalah contoh keyakinan. Dengan keyakinan tersebut. Kita bisa menentukan apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita hindari.
Jadi, bayangkan kalau kamu percaya bahwa dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kamu bisa membantu mengurangi volume sampah di kota kamu. Keyakinan itu bisa memotivasi kamu untuk selalu membawa tas belanja sendiri atau memakai botol minum yang bisa diisi ulang.
Atau sebagai contoh lain. Mungkin kamu yakin bahwa mengendara motor listrik dapat mengurangi polusi udara. Keyakinan ini mendorong kamu untuk memilih kendaraan berenergi ramah lingkungan. Tidak hanya demi kenyamanan pribadi, tapi juga demi kebaikan lingkungan.
Jadi, gampangnya, keyakinan itu mempengaruhi bagaimana kita berperilaku. Karena dari keyakinan itulah kita merasa yakin bahwa apa yang kita lakukan itu mempunyai dampak nyata. Entah itu dampak kecil atau besar, bagi lingkungan kita.
Kita semua pernah mendengar pepatah, ‘Perubahan dimulai dari diri sendiri’, kan? Nah, pepatah itu berlaku juga untuk menjaga lingkungan. Kita semua punya peran, dan peran itu dimulai dari keyakinan kita tentang apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan. Jadi, semakin kuat keyakinan kita akan dampak positif dari tindakan kita untuk lingkungan. Semakin besar kemungkinan kita untuk melakukan tindakan tersebut.
Norma
Kalau tadi kita ngomongin soal nilai dan keyakinan, sekarang kita mau bahas tentang ‘norma’. Norma ini adalah semacam ‘aturan tak tertulis’ yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat, termasuk kita dan lingkungan sekitar kita. Ini adalah standar perilaku yang kita sepakati bersama dan kita coba patuhi agar hidup kita bisa berjalan dengan baik.
Misalnya nih, di lingkungan kita mungkin ada norma atau aturan tak tertulis untuk tidak membuang sampah sembarangan. Untuk selalu merapikan sepeda kita setelah diparkir. Atau mungkin untuk selalu menyalakan lampu jalan di malam hari. Semua itu adalah contoh norma yang ada di masyarakat kita.
Kenapa Norma Itu Penting?
Karena norma-norma ini membantu kita memahami apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang tidak seharusnya kita lakukan. Norma juga bisa memberi kita gambaran tentang apa yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat kita.
Pentingnya norma bukan hanya untuk mengatur tingkah laku kita. Tapi juga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan positif yang bisa kita lakukan bersama-sama. Misalnya, kalau ada norma untuk tidak membuang sampah sembarangan. Maka kita akan cenderung mengikuti norma tersebut dan buang sampah pada tempatnya. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi lingkungan kita.
Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Belajar tentang Psikologi Lingkungan Perkotaan!
Norma juga bisa membantu kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari komunitas yang lebih besar. Bahwa tindakan kita bisa mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Kalau kita semua mengikuti norma untuk menjaga lingkungan. Bayangkan betapa indah dan bersihnya lingkungan kita.
Teori Nilai, Keyakinan, dan Norma ini menekankan bahwa untuk bisa merubah perilaku orang dalam hal lingkungan. Kita harus mempengaruhi nilai, keyakinan, dan norma mereka terlebih dahulu. Sebagai contoh, dengan mempromosikan nilainya, seperti “menjaga lingkungan = keren”. Atau dengan membangun keyakinan bahwa “setiap tindakan kita benar-benar berdampak terhadap lingkungan”. Ataupun dengan menciptakan norma-norma positif dalam masyarakat yang mendukung lingkungan hidup.
Baca Artikel Kami Lainnya: Ternyata Perbedaan Iklim Mampu Mempengaruhi Perilaku Manusia
Artikel oleh: Logos Indonesia.