Logos Indonesia – Pernah tidak kamu terbayang suatu warna ketika mendengarkan lagu kesukaanmu? Kamu membahayakan warna cerah untuk lagu yang ceria. Sedangkan warna yang cenderung gelap untuk lagu yang bernuansa sedih. Hal tersebut adalah fenomena kognitif yang sering terjadi pada kebanyakan orang. Hal ini merupakan hal yang wajar dan normal bagi kebanyakan orang yang merasakannya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Synesthesia Dan Contohnya. Suara Yang Memiliki Warna.
Tentu saja, penjelasan singkat adalah musik dapat memberikan emosi saat kamu mendengarnya. Begitu pula dengan warna mampu memberikan emosi saat melihatnya. Karena itu ketika kamu mendengarkan suatu lagu dan meminta memberikan pilihan warna untuk lagu yang sesuai. Maukah kamu akan mengkaitkan emosi di dalam lagu tersebut untuk memilih warna yang tepat. Penggambaran warna ini mengidentifikasi emosi yang sesuai dengan lagu.
Hal tersebutlah yang menjelaskan bahwa seberapa pentingnya pemilihan warna cover lagu untuk album lagu yang diciptakan. Ketika melihat suatu album lagu dengan warna-warna yang sesuai dengan emosi lagu di dalamnya. Kamu akan semakin mudah memahami lagu tersebut walaupun belum mendengar lagu itu. Selain itu terdapat simbol-simbol yang mengindikasikan inti cerita dari lagu tersebut. Memberikan persepsi tersendiri mengenai lagu itu sebelum mendengarkan maupun setelah mendengarkan lagu itu.
Sehingga mengasosiasikan musik dengan warna bisa dilakukan dengan adanya emosi di dalamnya. Karena itu peran emosi memainkan peran penting dalam mempersepsi atau menafsirkan rangsangan eksternal termasuk warna dan lagu.
Apakah Ada Warna Dalam Lagu Kesukaanmu?
Secara tidak sadar kamu menganalogikan warna dalam lagu kesukaanmu. Dilansir dari The Conversation, terdapat penelitian yang mampu menjawab penjelasan dari fenomena tersebut. Peneliti meminta 30 peserta untuk mendengarkan 4 musik. Kemudian meminta mereka untuk memilih warna yang cocok untuk musik yang telah mereka dengarkan.
Para peneliti telah menyediakan 37 warna untuk para peserta pilih. Setelah para peserta mendengarkan musik tersebut. Mereka diminta untuk memilih 2-3 warna yang telah disediakan oleh peneliti. Keempat musik tersebut yaitu:
(A) Brandenburg Concerto Number 2 karya dari Bach. Musik ini memberikan kesan yang ceria. Sehingga para peserta memberikan warna yang cerah untuk musik ini. Kebanyakan dari mereka memilih warna kuning untuk mengidentifikasi emosi ceria itu.
(B) Musik yang berbeda yang berasal dari konser Bach. Musik ini memberikan kesan lebih gelap. Sehingga para peserta banyak memilih warna abu-abu ataupun lebih warna kebiruan.
(C) Musik dari kutipan lagu rock tahun 1990-an. Musik yang terdengar memberikan emosi bersemangat dengan hentakan yang sangat keras. Banyak dari para peserta memilih warna merah, warna hitam dan warna gelap lainnya.
(D) Musik yang easy listening dengan melodi lambat dan hening dari suara piano. Kebanyakan para peserta memilih warna yang ke abu-abuan dan nuansa biru.
Peran Emosi Menghubungkan Musik Dan Warna
Para peneliti mempercayai bahwa musik dan warna memiliki pengaruh emosional yang sama. Bahkan ketika kita mendengarkan lagu, tanpa sadar kita terbawa emosi. Begitu juga ketika melihat warna, tambah tanpa sadar mempengaruhi emosionalmu ketika melihatnya.
Seperti keempat musik tadi. Musik A, memberikan emosi bahagia dan cerita yang sangat kuat. Pada musik B, memberikan emosi sedih yang memberikan kesan lemah. Pada musik C, terdengar seperti orang yang marah, dan penuh kekuatan. Sedangkan musik D, memberikan kesan sedih yang menyenangkan.
Percobaan lanjutan dari penelitian tersebut adalah para peserta diminta untuk mengasosiasikan lagu yang diputar dan warna yang banyak dipilih untuk merepresentasikan suatu emosi itu. Jadi para peserta diminta untuk memilih warna dan lagu yang sesuai dengan emosi senang hingga sedih, emosi marah hingga tenang, memberikan kesan hidup hingga suram, memberikan perasaan aktif hingga pasif, dan emosi yang kuat hingga lemah.
Hasil dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara warna dan musik dan emosi. Para partisipan memberikan jawaban yang hampir serupa dan ini memberikan bukti nyata dari adanya persepsi emosi terhadap warna dan musik. Berikut ini adalah hasil percobaan yang mengkaitkan antara musik, warna dan emosi.
- Musik yang terdengar paling bahagia, dikaitkan dengan warna yang cerah seperti warna kuning.
- Musik yang terdengar paling menyedihkan, dikaitkan dengan warna abu-abu, kebiruan dan warna gelap lainnya.
- Musik yang terdengar paling marah, dikaitkan dengan warna gelap, warna cerah dan warna kemerahan.
Untuk melihat apakah ada perbedaan budaya dalam mempersepsi warna dan musik dalam mengkaitkannya dengan emosi. Maka percobaan eksperimen ini dilakukan di budaya yang berbeda. Para peneliti mencoba melakukan percobaan ini di Meksiko. Hasilnya adalah identik. Pemilihan warna, kesan lagu dan emosi yang ditimbulkan antara orang Meksiko dan Amerika Serikat hampir serupa. Sehingga menunjukkan bahwa mempersepsi emosi pada musik dan warna itu bersifat universal.
Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Warna Bisa Menjadi Media Terapi?
Kemudian para peneliti juga mencoba melakukan percobaan ini di negara yang memiliki jenis musik yang berbeda dengan negara barat, seperti di Turki dan India. Hasilnya juga menunjukkan hal yang sama. Artinya dalam mengasosiasikan musik dan warna akan dihubungkan dengan emosi yang tertera dalam musik dan warna tersebut.