Logos Indonesia – Kamu pernah merasa seperti waktu berlalu begitu cepat? Saat bermain game di akhir pekan, liburan singkat bersama keluarga, atau momen-momen bahagia lainnya, waktu seolah olah melaju begitu cepat. Begitu pula saat menghadapi rutinitas sehari-hari, kerap kali kita merasa seolah-olah 24 jam dalam sehari itu tidak cukup. Sebaliknya, saat menunggu waktu pulang kerja atau saat menunggu pesan balasan dari gebetan, waktu seakan-akan berjalan super lambat. Rupanya, persepsi kita terhadap waktu bisa benar-benar elastis dan relatif, lho.
Banyak faktor yang membuat kita merasa waktu berlalu dengan cepat. Menurut para peneliti, salah satu faktor utama adalah usia. Semakin tua kita, semakin cepat kita merasakan waktu berlalu. Ingat tidak, saat kita masih SD, rasanya liburan panjang di akhir tahun seperti tidak pernah berakhir. Nah, sekarang coba bandingkan dengan sekarang saat kita sudah dewasa. Rasanya tahun baru 2019 seperti baru kemarin, eh kok sekarang sudah hampir tahun baru 2023? Itulah yang disebut dengan Teori Proporsi, bahwa semakin bertambahnya usia. ‘Rasio’ atau ‘proporsi’ satu tahun terhadap keseluruhan waktu hidup kita semakin mengecil.
Para peneliti psikologi juga memiliki penjelasan lain. Kata mereka, rasa bosan dan monotonnya aktivitas kita sehari-hari membuat otak kita tidak menciptakan banyak memori baru. Akibatnya, kita merasa seolah-olah waktu berjalan begitu saja. Ini disebut sebagai Teori Atensi dan Memori. Jadi, bila kamu sering merasa waktu berlalu begitu cepat, bisa jadi kamu butuh lebih banyak aktivutas baru yang lebih segar. Nah, setelah memahami fenomena ini, sekarang kita dapat memanfaatkannya dan mencoba beberapa trik agar waktu tidak cuma lewat begitu saja.
Lakukan Kegiatan Baru
Maksud dari “Lakukan Kegiatan Baru” adalah mencari dan melibatkan diri dalam aktivitas atau hobi yang belum pernah kita coba sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan bias proporsional dalam persepsi waktu. Yang menyatakan bahwa semakin tua usia seseorang, semakin cepat ia merasakan waktu berlalu. Dengan mencoba kegiatan baru, kita akan lebih fokus dan memperhatikan informasi, seiring dengan pengalaman yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya.
Ketika kita menghadapi sesuatu yang baru, otak kita secara alami akan menyerap lebih banyak informasi dan detil. Proses ini membutuhkan perhatian yang lebih, yang pada gilirannya membuat kita merasa seolah-olah waktu berjalan lebih lambat. Dengan melambatnya persepsi waktu, kita dapat lebih menikmati momen dan menghargai pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan baru tersebut.
Dalam konteks ini, melibatkan diri dalam kegiatan baru bertujuan untuk mengurangi dampak bias proporsional dalam persepsi waktu. Sebagai hasilnya, kita dapat merasakan waktu berjalan lebih lambat dan lebih menikmati hidup dengan kesan yang lebih mendalam.
Pentingnya Istirahat
Istirahat tidak saja berarti tidur. Tetapi juga periode ketika kita tidak melakukan pekerjaan atau tugas dan memfokuskan diri pada relaksasi dan pemulihan. Menghargai pentingnya istirahat berarti mengerti bahwa otak dan tubuh kita membutuhkan periode pemulihan untuk berfungsi secara optimal. Ini juga berarti bahwa kita harus memberi diri kita kesempatan untuk beristirahat.
Memberikan waktu untuk diri sendiri dapat membantu melambatkan persepsi waktu. Ketika kita sibuk, waktu bisa terasa berlalu dengan cepat. Tetapi ketika kita beristirahat dan mengambil waktu untuk diri sendiri, kita cenderung lebih aware terhadap waktu yang kita miliki.
Menulis Jurnal
Ketika anda menulis jurnal, anda sedang menceritakan kembali pengalaman yang telah anda alami sepanjang hari. Proses ini memaksa otak kamu untuk mengingat dan memproses sekali lagi pengalaman yang telah terjadi. Ini berhubungan dengan mekanisme ingatan dan cara otak kita memproses informasi dan pengalaman.
Menulis jurnal mempromosikan refleksi dan introspeksi, yang mengharuskan kita untuk melambat dan memberi perhatian lebih pada detail. Menulis mengenai pengalaman cenderung membuat kita menghargai waktu dan pengalaman tersebut lebih banyak, yang pada gilirannya memperlambat persepsi berlalunya waktu.
Kurangi Pemakaian Gadget
Maksud dari “Kurangi Pemakaian Gadget” adalah mengurangi waktu yang kita habiskan untuk menggunakan perangkat digital seperti smartphone. Alat-alat ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Akan tetapi, mereka juga bisa menjadi ‘pencuri waktu’. Saat kita terlarut dalam menggunakan gadget. Seperti bermain game, menjelajah media sosial, atau menonton video. Kita cenderung melupakan waktu dan kurang menyadari apa yang terjadi di sekitar kita.
Perangkat digital bisa membuat kita kehilangan persepsi waktu. Saat kita berinteraksi dengan gadget, kita cenderung fokus pada konten yang ditampilkan dan mengabaikan hal lain, termasuk waktu. Ini berarti, waktu bisa berlari tanpa kita sadari.
Mengurangi pemakaian gadget memungkinkan kita untuk lebih memperhatikan sekeliling, mempengaruhi persepsi kita terhadap waktu, dan menikmati waktu dengan lebih baik. Mengurangi waktu bermain gadget juga membantu kita untuk lebih fokus pada kegiatan yang lebih produktif. Seperti membaca, berolahraga, atau hanya sekedar berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan orang-orang di dalamnya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Dampak Psikologis dari Media Sosial di Tiap Masa Perkembangan
Perangkat digital seperti smartphone bisa membuat kita kehilangan perasaan terhadap waktu. Maka, coba untuk mengurangi waktu yang kita habiskan dengan gadget kita untuk lebih merasakan sekeliling kita.
Dengan menerapkan beberapa tips ini, kita dapat merasakan waktu berlalu sedikit lebih lambat. Meski begitu, selalu penting untuk dipahami bahwa waktu berlalu terus, dan lebih baik digunakan sebaik-baiknya daripada berusaha memperlambatnya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Pahami Batasan Memposting Story Di Media Sosial Agar Tidak Berdampak Buruk
Artikel oleh: Logos Indonesia.