Logos Indonesia – Kamu pernah merasa bahwa setelah berhenti melakukan suatu aktivitas atau olahraga tertentu untuk periode waktu yang cukup lama. Kemudian kamu kembali melakukannya, maka tubuh kita seperti “ingat”. Bagaimana melakukannya? Ini bukanlah sesuatu yang aneh, melainkan fenomena yang dikenal sebagai “muscle memory”. Sebagai contoh, seseorang yang berhenti bersepeda selama beberapa tahun. Tetapi saat kembali mencobanya, mereka mampu melakukannya tanpa kesulitan yang berarti.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali melihat contoh dari muscle memory ini. Misalnya, ketika mengetik di keyboard, mengendarai sepeda motor, atau bahkan mengikuti koreografi tarian yang pernah kita kuasai dulu. Kemampuan otot untuk mengingat gerakan-gerakan tersebut adalah hasil dari penggunaan yang konsisten dan berulang. Hal ini yang membuat otot menjadi terbiasa dengan pola gerakan tertentu.
Namun, apa sih muscle memory itu? Apakah ini berarti otot kami seperti memiliki “otak” tersendiri yang menyimpan informasi? Bagaimana muscle memory dapat bekerja dan berapa lama muscle memory bisa bertahan? Artikel ini akan mengupas lebih lanjut mengenai muscle memory serta pemahaman kita tentang topik yang menarik ini.
Apa itu Muscle Memory?
Muscle memory merupakan konsep yang mengacu pada kemampuan otot kita untuk “mengingat” pola gerakan tentu. Bahkan otot kita dapat mengigat aktivitas yang sebelumnya sudah sering kita lakukan. Alasan mengapa kita bisa mengetik cepat tanpa melihat keyboard dan bisa bersepeda setelah sekian tahun adalah berkat muscle memory.
Muscle memory bukanlah tentang ‘memori’ dalam arti sebenarnya. Dimana otot memiliki kapasitas untuk menyimpan dan mengingat informasi. Sebaliknya, ini adalah fenomena yang terjadi di tingkat saraf motorik, lebih tepatnya di otak dan sistem saraf kita.
Ketika kita melakukan gerakan atau aktivitas baru dengan berulang kali. Jalur saraf motorik yang terlibat dalam gerakan tersebut semakin diperkuat dan efisien. Ini dibantu oleh sel-sel saraf dalam sistem saraf pusat kita. Hal ini yang mengatur kontraksi otot dan membangun perintah gerakan melalui interaksi dengan serabut saraf otot.
Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk, Coba Trik Ini Biar Waktu Gak Cuma Lewat Begitu Aja!
Dengan kata lain, saat kita berlatih melakukan gerakan atau aktivitas, kita juga melatih otak kita untuk mengingat gerakan tersebut. Apa yang terjadi adalah menjadi lebih efisien dalam mengaktifkan otot yang bersangkutan. Selain itu juga dapat melakukan gerakan dengan urutan yang benar dan koordinasi yang tepat.
Proses ini mengarah pada peningkatan konsistensi, presisi, dan efisiensi gerakan seiring waktu. Memberi kita kemampuan untuk melakukan tugas dengan sedikit usaha dan pemikiran yang sadar. Jadi, muscle memory lebih tentang pertumbuhan dan penguatan jalur saraf ini melalui latihan dan pengulangan. Fenomena ini memungkinkan kita untuk “membiasakan” tugas dan gerakan tertentu, sehingga bisa dilakukan hampir secara otomatis.
Contoh dari Muscle Memory dalam Kehidupan Sehari-Hari
Beberapa contoh yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari mencakup bermain alat musik, mengetik di keyboard, atau mengendarai sepeda motor. Ketika kita melakukan aktivitas ini berulang kali, otot dan sistem saraf kita menjadi terbiasa dengan gerakan tersebut. Sehingga menjadi lebih mudah dan alami dilakukan. Untuk lebih mudah memahami konsep muscle memory, ada baiknya kita mengetahu contoh dari muscle memory. Berikut ini beberapa contoh dari muscle memory dalam kehidupan sehari-hari
- Mengetik pada keyboard. Kemampuan mengetik dengan cepat dan akurat pada keyboard tanpa melihat tombol merupakan contoh dari muscle memory. Kemampuan ini dikembangkan melalui latihan yang konsisten dan berulang kali.
- Bermain alat musik. Ketika seorang musisi bermain alat music. Maka mereka mengandalkan muscle memory untuk mengeksekusi gerakan dengan presisi dan kecepatan yang diperlukan. Terutama dalam situasi di mana mereka perlu bermain tanpa melihat alat musik tersebut.
- Mengendarai sepeda motor atau sepeda. Kemampuan seseorang untuk mengendarai sepeda motor atau sepeda meskipun telah lama tidak melakukannya adalah contoh dari muscle memory.
- Bermain video game. Beberapa gerakan dalam video game, seperti mengontrol karakter atau menggunakan tombol-tombol pada kontroler. Semua itu merupakan contoh dari muscle memory yang dikembangkan melalui kebiasaan dan pengulangan.
Berapa Lama Muscle Memory Bertahan?
Tidak ada jawaban pasti mengenai berapa lama muscle memory dapat bertahan. Karena hal ini sangat bergantung pada faktor seperti jenis aktivitas, seberapa sering kita melakukannya, dan kondisi fisik kita secara umum. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa muscle memory bisa bertahan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah berhenti melakukan aktivitas tersebut.
Muscle memory adalah fenomena menarik yang membantu kita memahami bagaimana tubuh kita belajar mengingat gerakan yang pernah kita lakukan. Dengan memahami bagaimana muscle memory bekerja dan faktor yang mempengaruhinya. Kita bisa lebih efektif dalam mempelajari keterampilan baru dan menjaga kemampuan yang telah kita kuasai. Meskipun masih banyak hal yang belum diketahui mengenai muscle memory. Penelitian terus berlanjut untuk menemukan cara terbaik dalam mengoptimalkan pembelajaran dan pengembangan keterampilan bagi kita semua.
Baca Artikel Kami Lainnya: Penjelasan Dari Sisi Psikologi: Waktu Terasa Lebih Cepat Berlalu Ketika Dewasa
Artikel oleh: Logos Indonesia.