Apakah Pekerja Yang Bahagia Lebih Produktif?

Apakah pekerja yang bahagia lebih produktif? Iya tentu saja. Karena mereka akan menunjukkan kinerja yang lebih tinggi.

Kerpibadian, PIO1590 Views

Logos Indonesia Apakah pekerja yang bahagia lebih produktif? Mari kita bahas pertanyaan itu berdasarkan teori dan penelitian para ahli. Kita sering melihat fasilitas-fasilitas di perusahaan besar bahwa fasilitas yang diperoleh bagi pekerja di sana cukup banyak. Kebanyakan dari fasilitas-fasilitas perusahaan tersebut membawa kebahagiaan bagi pekerjanya.

Sebagai contoh pada perusahaan Google. Mereka menawarkan fasilitas seperti makan siang gratis, pakaian pekerja yang santai, boleh membawa peliharaan, terdapat tempat penitipan anak di tempat kerja, dan pesta di setiap Jumat malam. Semua fasilitas tersebut cenderung membawa kebahagiaan bagi pekerjaan di sana.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Gaya Pengambilan Keputusanmu? Berikut Ini Penjelasannya.

Coba kamu bandingkan dengan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan pada perusahaanmu. Apa saja fasilitas-fasilitas yang kamu terima? Apakah dengan fasilitas tersebut membawa kebahagiaan bagi dirimu selama bekerja di sana? Mari pahami hubungan antara fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan untuk bekerja dengan tingkat produktivitas pekerja.

Perusahaan Google memfokuskan pada atmosfer bekerja yang santai dan menyenangkan. Karena itu fasilitas yang mereka tawarkan cenderung tidak kaku dan kasual. Kamu pasti bertanya apakah fasilitas yang ditawarkan tidak membuat perusahaan tersebut rugi? Tentu saja pihak perusahaan memberikan kebijakan yang menguntungkan mereka. Terdapat batasan dari fasilitas tersebut dan mempertimbangkan dampak dari adanya fasilitas tersebut bagi produktivitas pekerja.

Mungkin kamu pernah berpikir bahwa fasilitas seperti ruang istirahat karyawan akan disalahgunakan. Mungkin saja dengan memberikan fasilitas ruang istirahat dan cappucino gratis hanya memberi kesempatan bagi karyawan untuk bermalas-malasan.

Tentu saja hal tersebut sudah dipertimbangkan oleh pihak perusahaan. Namun jika fasilitas tersebut masih dipertahankan. Artinya, keuntungan lebih banyak bagi mereka daripada dampak negatif yang diberikan. Mari kita bahas lebih dalam beberapa penelitian terkait kebahagiaan pekerja terhadap produktivitas pekerja.

Penelitian Tentang Pekerja Yang Bahagia Adalah Pekerja Yang Lebih Produktif

Berdasarkan penelitian Hawthorne, menjelaskan bahwa pekerja yang bahagia akan lebih produktif dibandingkan pekerja yang tidak bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa emosi positif memberikan dampak positif pada kreativitas dan pengambilan keputusan pada pekerja.

Namun perlu dibahas lebih dalam tentang kebahagiaan pekerja itu sendiri. Jika emosi positif pada karyawan hanya terjadi pada waktu singkat saja maka tidak ada keterkaitan dengan produktivitas pekerja. Namun jika emosi positif pada karyawan berjangka panjang atau bisa disebut dengan kesejahteraan pekerja yang tinggi akan memberikan dampak positif berupa keberhasilan kerja.

Terdapat sebuah penelitian oleh Straw, Sutton dan Pelled (1994) menjelaskan bahwa seorang pekerja yang memiliki kepribadian yang lebih bahagia cenderung memiliki kepribadian yang otonomi lebih bermakna dan lebih bervariasi dalam bekerja.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perbedaan Gender Dan Emosional Intelegensi Terhadap Gaya Pengambilan Keputusan Seseorang.

Hasil penelitian ini merujuk kepada hubungan dengan kebahagiaan di usia 18 tahun dapat memprediksi pencapaian pekerjaan di masa depan yang lebih tinggi. Hal ini karena seseorang yang bahagia memperoleh pekerjaan akan lebih mungkin untuk berhasil di setiap pekerjaan yang mereka lakukan dibandingkan seseorang yang tidak bahagia dalam pekerjaan.

Menurut Wright dan Cropanzano (2000) kinerja pekerja yang lebih tinggi lebih banyak diperoleh oleh pegawai yang bahagia daripada pegawai yang puasan akan pekerjaannya. Pernyataan ini diperkuat oleh dua penelitian yang memiliki hasil yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh Staw dan Barsade (1993) menjelaskan bahwa seorang pekerja yang bahagia memiliki kinerja yang baik secara objektif terkait tugas manajerial seperti kepemimpinan dan penguasaan informasi.

Selain itu diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh George (1995) menemukan bahwa agen asuransi jiwa yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki kinerja yang lebih baik, yaitu cenderung menjual asuransi lebih banyak. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Pritzker (2002) menemukan bahwa seorang CEO perusahaan yang memiliki sifat optimis cenderung mendapatkan ranting kinerja yang lebih tinggi.

Alasan Seseorang Yang Bahagia Memiliki Tingkat Produktivitas Yang Tinggi

Salah satu alasan dan penjelasan dari pegawai yang bahagia lebih memiliki produktivitas yang tinggi adalah karena mereka cenderung menunjukkan perilaku yang sesuai dengan aturan bekerja dan melakukannya dengan sebaik mungkin. Aturan seperti datang tepat waktu, mengikuti Semua peraturan yang berlaku dan tingkat burnout yang rendah.

Kebahagiaan berkaitan dengan emosi positif dalam bekerja seperti memiliki kepribadian yang tenang dan damai menciptakan keselarasan dalam bekerja. Mereka akan berusaha untuk menghindari konflik dalam bekerja. Terlebih kebiasaan dari seseorang yang bahagia dalam bekerja memiliki kebiasaan yang mengarah ke produktivitas.

Kebiasaan dari karyawan yang memiliki perasaan positif memiliki kesempurnaan organisasi, seperti membenturkan kerja melindungi organisasi memberikan saran mengembangkan kemampuan diri dalam perusahaan. Dengan adanya emosi positif pada diri karyawan juga dikaitkan dengan pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah. Mereka cenderung menggunakan pendekatan yang aktif dalam menyelesaikan tugas daripada mengeluh.

Baca Artikel Kami Lainnya: Berapa Banyak Emosi Yang Kita Miliki?

King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel oleh: Logos Indonesia.