Kenali Gangguan Tidur Pada Anak Dan Cara Mengatasinya. Penting Untuk Mengatur Jam Tidur Anak

Kenali gangguan tidur pada anak dan cara mengatasinya. Salah satunya gangguan tidur sambil berjalan. Penting untuk mengatur jam tidur anak.

Logos Indonesia Pola tidur pada masa kanak-kanak memiliki jam tidur yang lebih panjang dari pada orang dewasa. Mereka lebih mudah tidur, lebih nyenyak dibandingkan dengan orang dewasa maupun para remaja.

Setiap anak memiliki jam tidur yang berbeda-beda tergantung pada kebiasan dan budayanya. Ada anak yang tidur pada siang hari. Ada juga anak yang tidak dibiasakan untuk tidur di siang hari. Namun rata-rata jam tidur anak usia 3 tahun sekitar 12 jam perhari.

Berdasarkan hasil studi penelitian bahwa anak usia 3 tahun yang tidur siang cenderung lebih adaptif dalam menyesuaikan dengan lingkungan baru. Artinya, anak mampu menyesuaikan diri di berbagai macam situasi yang baru. Hal ini mengindikasikan bahwa anak mampu berhasil beradaptasi di sekolah.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak? Sesuaikan Dengan Karakteristik Anak.

Terdapat penelitian tentang tidur pada tahun 1983 di Kanada. Anak dengan IQ superior memiliki jam tidur lebih lama di setiap malamnya dibandingkan anak pada umumnya. Sekitar 30 – 40 menit lebih lama jam tidur anak di setiap malamnya dibandingkan anak pada umumnya.

Hasil lainnya yang ditemukan adalah anak yang lebih sering sulit tidur di malam hari, cenderung tidak tidur di siang hari. Seperti yang kita ketahui bahwa hormon pertumbuhan pada anak dilakukan ketika anak sedang tidur. Karena itu anak yang memiliki gangguan tidur akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan motorik, kognitif maupun perkembangan otaknya.

Gangguan Tidur Pada Anak

Terdapat beberapa gangguan tidur yang sering dialami pada anak usia prasekolah.

Berjalan dan Berbicara Saat Tidur

Gangguan tidur jenis ini sering terjadi pada usia prasekolah. Namun tidak perlu khawatir, karena akan hilang dengan sendirinya, seiring beranjak dewasa. Walaupun akan hilang dengan sendirinya. Tapi kondisi gangguan tidur ini membahayakan anak tersebut. Tanpa disadari anak berjalan dan berbicara sendiri saat tidur.

Mimpi Buruk

Mimpi buruk sering terjadi pada usia anak-anak juga. Mereka yang sering bermimpi buruk umumnya anak yang tidur terlalu malam, makan makanan berat sebelum tidur, menonton TV yang menakutkan atau mendengarkan cerita yang menyeramkan sebelum tidur. Seperti yang kita ketahui bahwa mimpi terjadi sesaat ketika kita ingin bangun tidur. Karena itu biasanya mimpi buruk terjadi di pagi hari dan dapat diingat dengan jelas oleh mereka.

Dengan mengetahui anak sering mengalami mimpi buruk. Maka dapat diketahui juga kondisi psikologis anak bahwa anak sedang mengalami stres yang berlebih. Mimpi buruk cenderung terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.

Sleep Terror

Sleep terror merupakan kondisi anak tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Biasanya ditandai dengan sikap panik anak seperti berteriak, nafas terengah-engah, dan mata melotot. Setelah selesai panik, anak biasanya perlahan tidur kembali dan tidak mengingat apapun dalam mimpinya. Sleep terror ini sering muncul pada usia 4 – 12 tahun. Namun tenang saja, karena seiring bertambahnya usia, gejala tersebut akan menurun.

Mengompol

Mengompol lebih sering terjadi pada usia anak 3 – 5 tahun. Bagi orang tua mereka, mengumpul masih hal wajar di usia tersebut. Namun mengumpul ini akan menghilang dengan seiringnya waktu. Tapi jika usia 8 – 10 tahun masih mengompol, bisa jadi anak mengalami konsep dirinya negatif atau mengalami masalah psikologis lainnya.

Cara Mengatasi Gangguan Tidur Pada Anak

Terdapat dua pembiasaan yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi gangguan tidur pada anak. Dua pembiasaan ini bisa dilakukan berbarengan ataupun salah satu saja. Pembiasan pertama bertujuan untuk anak bisa pergi tidur. Sedangkan kebiasaan kedua bertujuan untuk anak bisa kembali tidur setelah serangkaian mimpi buruk atau sleep teror.

Pembiasaan Agar Anak Segera Pergi Tidur

 

Menurut Hapsari, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk anak bisa segera pergi tidur.

  • Secara rutin lakukanlah sebelum tidur dengan aktivitas tenang seperti membaca dongeng, menyanyikan lagu atau bercakar-cakap dengan. Lakukanlah sekitar 20 menit dan tidak tergesa-gesa.
  • Tidak memberikan tayangan tv yang menyeramkan ataupun cerita yang menyeramkan sebelum tidur.
  • Usahakan agar tidak memberikan kegiatan aktif sebelum tidur.
  • Bersikap tenang dan bersikap tegas atas permintaan anak menjelang tidur. Tdak mengabulkan permintaan anak yang cenderung untuk menghindari waktu tidur, seperti meminta makan, menceritakan dongeng lagi dan aktivitas lainnya.
  • Tidak membiasakan anak makan dan diayun-ayunkan sebelum tidur.
  • Berikan pujian atau riwayat lainnya ketika anak segera tidur.
  • Jika anak takut dengan kegelapan, nyalakan lampu kecil yang redup namun tetap terang agar anak tenang.
  • Lakukanlah sesuai dengan jam tidur anak. Tidak disarankan untuk meminta anak tidur lebih cepat dari jadwalnya.

Pembiasaan Agar Anak Bisa Kembali Tidur

Jika anak mengalami mimpi buruk, cobalah untuk menenangkan anak agar tidak merasa takut. Jika anak mengalami mimpi buruk lebih dari 6 minggu, sebaiknya periksalah ke dokter untuk memberi penanganan yang tepat. Namun jika anak terbangun di tengah malam dan tidak ingin tidur kembali. Maka bersikaplah tenang dan konsisten untuk mengajaknya kembali tidur.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kamu Suka Naik Roller Coaster? Perasaan Takut Yang Menyenangkan.

Usahakan untuk jam tidur anak dilakukan secara konsisten setiap hari. Kenalilah stres pada anak ketika anak mengalami sleep teror. Ketika anak-anak mengalami sleep terror, sebaiknya jangan membangunkan anak. Hal tersebut akan membuat anak bingung ketika terbangun. Jangan bertanya terkait mimpi atau alasan dirinya terbangun. Tapi bersikaplah tenang dan berada di samping dirinya saja hingga dirinya kembali tidur.

Ketika anak mengalami sleep walking atau berjalan saat tertidur, sebaiknya amankan tempat mereka tertidur. Jendela, pintu dan tempat mereka keluar dari kamar diberikan lonceng untuk menandakan anak sedang berjalan sambil tertidur.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Menjadi Percaya Diri Menggunakan Prinsip Pymalion Effect.

Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.

Artikel oleh: Logos Indonesia.