Gaya Pengasuhan Anak Dari Psikologi Perkembangan Anak

Gaya pengasuhan anak dari Psikologi perkembangan anak. Terdapat empat jenis gaya pebgasuhan. Authoritative Parenting adalah salah satunya.

Logos IndonesiaMenurut Diana Baumrind (dalam Hapsari, 2016) Terdapat 4 gaya pengasuhan yang biasa diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Setiap gaya pengasuhan memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung kondisi dan karakteristik anak. Karena itu dengan mengenal karakteristik anak dan kesesuaian dengan pola asuh orang tua, maka dampak yang ditimbulkan akan sesuai dengan harapan orang tua. Berikut ini adalah keempat gaya pengasuh yang biasa diterapkan oleh orang tua kepada anaknya.

Authoritarian Parenting

Gaya pengasuhan jenis ini lebih kepada kontrol dari orang tua kepada anaknya. Bersifat satu arah dalam memberi perintah. Anak harus patuh terhadap aturan yang diberikan oleh orang tua. Karena itu, gaya pengasuhan jenis ini bersifat kaku dan hanya membolehkan sedikit diskusi antara orang tua dan anak.

Selain itu, orang tua yang menerapkan jenis penghasilan ini cenderung menghukum tanpa alasan. Orang tua cenderung menuntut anak untuk mengikuti arahan atau perintah mereka tanpa menghargai kerja dan usaha anak.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Gangguan Tidur Pada Anak Dan Cara Mengatasinya. Penting Untuk Mengatur Jam Tidur Anak.

Dengan gaya pengasuhan tersebut, tentu saja memiliki dampak yang kurang baik untuk perkembangan emosional anak. Anak cenderung terlihat tidak bahagia, perasaan takut dan cemas yang sering tampak terlihat.

Karena pengasuhan hanya satu arah, berupa tuntutan kewajiban dalam berperilaku sesuai dengan arahan orang tua. Maka anak cenderung lemah dalam kemampuan komunikasi dan sosialnya. Anak cenderung pasif dalam memberikan inisiatif dan dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Authoritative Parenting

Gaya pengangsuran jenis ini lebih mendukung anak menjadi mandiri. Tetapi, terdapat kontrol atau batasan dari orang tua. Anak bebas untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya, namun tetap ada batasan dari orang tua. Batasan mengenai perilaku yang tidak baik dilakukan oleh anak.

Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan jenis ini, cenderung banyak melakukan diskusi kepada anaknya mengenai hal apapun. Orang tua juga bersikap hangat dan peduli dengan anak, dalam menentukan batasan perilaku anak maupun dalam berdiskusi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak? Sesuaikan Dengan Karakteristik Anak.

Dampak dari gaya pengasuhan ini, anak cenderung terlihat ceria, memiliki kepercayaan diri, dan mampu mengendalikan diri sendiri. Karena gaya pengasuhan ini lebih memusatkan pada perilaku mandiri yang terkontrol. Maka anak berorientasi pada prestasi dan mampu melakukan coping yang baik ketika stress. Sedangkan orang tua yang sering makan diskusi dengan anak, membuat anak mampu mempertahankan hubungan yang ramah dengan teman-temannya dan mampu bekerja sama dengan orang dewasa.

Neglectful Parenting

Gaya pengasuhan ini lebih kepada kebebasan anak tanpa ada kontrol orang tua. Anak dibebaskan untuk berperilaku apapun semau dirinya. Orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak. Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini, biasanya orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan atau hal lainnya. Sehingga, urusan anak tidak mampu dikontrol oleh orang tua.

Anak biasanya memandang orang tuanya sebagai orang lain dalam hidupnya. Hal ini karena kontribusi orang tua dalam pengasuhan sangat sedikit. Karena itu, anak cenderung merasa tidak kompeten secara sosial. Kontrol dirinya kurang dalam berperilaku.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kamu Suka Naik Roller Coaster? Perasaan Takut Yang Menyenangkan.

Dampak dari gaya pengasuhan ini, anak cenderung mengembangkan perasaan tidak suka terhadap orang tua yang lebih mementingkan urusan pekerjaan atau lainnya, selain dirinya. Karena itu, anak cenderung menunjukkan perilaku yang onar untuk mengambil perhatian orang tuanya. Karena itu juga kontrol diri pada anak buruk. Mereka tidak dapat mengatasi kemandirian secara baik, memiliki self – esteen yang rendah, kepribadian yang tidak matang dan terisolasi dari keluarga.

Pada saat remaja, mereka cenderung berperilaku buruk, ke arah kenakalan remaja. Perilakunya ini didasarkan pada kurangnya rasa kasih sayang dari orang tua dan kontrol terhadap perilaku mereka. Dengan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dalam gaya pengasuhan ini. Maka para orang tua sebaiknya menghindari gaya pengasuhan semacam ini.

Indulgent Parenting

Gaya pengasuhan jenis ini sangat melibatkan kontrol orang tua terhadap perilaku anak. Kebalikan dari gaya pengasuhan neglectful parenting. Gaya pengasuhan indulgent parenting, orangtua sangat mengkontrol anaknya dalam berperilaku. Orangtua sangat terlibat dengan urusan anaknya, bahkan hingga dewasa. Namun, dalam arti memanjakan anak setiap ada hal yang diinginkan anak.

Walaupun orang tua memberikan kasih sayang yang penuh terhadap anaknya. Namun, orang tua tidak sepenuhnya mengajarkan anak untuk bisa mengontrol diri mereka sendiri dan memahami tuntutan yang ada dalam masyarakat.

Karena itu, berdampak pada kepribadian anak yang cenderung agresif, ingin mendominasi dan tidak memahami aturan dalam sosial. Anak tidak di ajarkan cara menghormati lain dan hanya menginginkan perhatian orang lain untuk dirinya. Anak dengan gaya pengasuhan ini, cenderung sulit dikendalikan, bahkan oleh orang tua mereka.

Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.

Artikel oleh: Logos Indonesia.