Pandangan B. F. Skinner Sebagai Pelopor Behavioristik

B. F. Skinner terkenal dengan teori belajarnya mengenal pengkondisian operant. Berikut pandangan B. F. Skinner sebagai pelopor behavioristik.

Pendidikan, Tokoh4151 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah kagum dan heran dengan hewan di wahana sirkus atau pertunjukan hewan lainnya? Ketika masih kecil, kita sangat senang sekali melihat seekor lumba – lumba melompat tiggi hingga melewati ring besar di atas. Kemudian, saat giliran singa laut yang beraksi bersama dengan pelatihnya. Semua tingkah laku hewan di sana sangatlah pintar layaknya seorang manusia.

Apakah kamu ingin tau bagaimana cara pelatih tersebut mengajarkan semua hal tersebut kepada hewan. Bahkan hewan liar seperti singa sekalipun mampu di jinakan hingga bisa di ajarkan perilaku layaknya seorang asisten pesulap. Semua hal yang di lakukan oleh pelatih hewan merupakan berlandasan pada teori pembelajaran dari tokoh psikologi Behavioristik yang terkenal, salah satunya adalah Skinner. Dalam teorinya, Skinner mengasumsikan bahwa semua makhluk hidup di muka bumi ini dapat di ajarkan menggunakan mekanisme yang sama. Mekanisme yang dimaksudkan oleh Skinner adalah metode pembelajaran yang di rumuskan oleh Skinner nantinya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Tokoh Psikologi Analisis, Carl Jung.

Teori Skinner yang paling terkenalnya adalah pengkondisian operant. Teori ini  pada awalnya digunakan untuk hewan sebagai pembelajaran kepatuhan. Karena munculnya teori merupakan hasil dari penelitian eksperimennya terhadap hewan seperti tikus dan burung merpati. Namun, teori ini juga dapat menjadi landasan pembelajaran bagi manusia untuk mengurangi ataupun meningkatkan perilaku yang di inginkan.

Skinner merupakan pelopor dari pandangan Behavioristik. Ia menolak semua pandangan dari Psikoanalis dan Humanistik. Pandangannya sangatlah berbeda dengan tokoh psikologi lainnya. Walaupun tidak secara khusus pandangan Skinner terhadap mengembangkan kepribadian sebagai teorinya. Namun, hasil dari banyak penelitian eksperimen perilakunya, menghasilkan gebrakan yang besar pada psikologi pendidikan khususnya pembelajaran perilaku.

B.F. Skinner.

Perbedaan Pandangan Skinner Dengan Tokoh Psikologi Lainnya

Terdapat tiga perbedaan pandangan Skinner dengan tokoh psikologi lainnya. Pertama, Skinner menolak dorongan internal sebagai faktor utama dalam berperilaku. Hal ini karena dorongan intrinsik seperti motivasi intrinsik dan rasa percaya diri sulit diamati. Sehingga Skinner lebih memilih perilaku yang teramati dibandingkan dorongan instrinsik yang sulit diamati.

Kedua, Skinner tidak tertarik dengan karakteristik tiap individu yang unik, seperti sifat kepribadian dan pola kehidupan seseorang. Sama dengan alasan sebelumnya, Skinner tidak tertarik dengan karakteristik tiap individu adalah ketidakpastian tingkah laku yang dikontrolnya. Skinner lebih memilih mengobservasi secara detail dan kemudian menggeneralisasinya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Erich Fromm, Teori Orang Yang Produktif.

Ketiga, objek observasi penelitian Skinner bukanlah seseorang yang mengarah ke positif maupun ke negatif. Tapi hewan seperti tikus dan burung merpati sebagai objek observasi penelitian eksperimennya. Berbeda dengan pandangan psikoanalisis, yang lebih berdominan pada karakteristik kepribadian tidak sehat dan berfokus pada masa kanak-kanaknya. Berbeda lagi dengan pandangan humanstik, yang lebih mengarahkan pada karakteristik orang yang sehat dan mengarahkan dirinya ke motivasi masa depan. Namun, perbedaan pandangan behavioristik ini menimbulkan stigma kaku. Bahwa behavioristik terlalu kaku dengan hukum yang ada, sehingga teori yang terbentuk memandang bahwa manusia adalah objek penelitian layaknya hewan eksperimen.

Pengkondisian Operant Skinner

Pengkondisian operant adalah proses pembelajaran asosiatif pada ganjaran dari perilaku dapat mengubah perilaku selanjutnya. Artinya ketika seseorang sudah belajar bahwa jika melakukan ini akan mengakibatkan itu. Maka orang tersebut akan melakukan perilaku yang sesuai dengan keinginannya. Sebagai contoh dari proses pembelajaran pada pelatihan anjing. Cara seseorang mengajarkan kepatuhan pada anjing adalah dengan memberikan hukuman dan hadiah untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Viktor Frankl, Mencari Makna Hidup Di Kamp Konsentrasi Nazi.

Misalkan saja tujuan kita adalah agar anjing tersebut patuh terhadap pemiliknya seperti untuk berguling dan berdiri. Kamu bisa menggunakan konsep dari pengkondisian operant, yaitu pembentukan atau (shapping). Shapping adalah pemberian ganjaran terhadap tindakan perilaku yang mendekati tujuan. Jadi ketika anjing tersebut mendekati mampu melakukan yang disuruh oleh majikannya. Maka kamu bisa berikan hadiah seperti makanan kesukaannya. Kemudian ketika anjing tersebut sudah hampir sempurna melakukan berguling atau berdiri, maka berikan hadiah lagi dengan makanan kesukaannya. Lakukanlah hal tersebut hingga anjing terbiasa dengan perintah yang diberikan.

Menurut B. F. Skinner, dalam proses pembentukan tingkah laku hingga menjadi suatu kebiasaan perlu waktu yang lama dan dilakukan secara rutin. Sebagai contoh tadi, melatih anjing bertindak sesuai dengan perintah majikannya. Maka jika dalam beberapa hari dihentikan, kebiasaan itu tidak akan terbentuk. Selain itu, menurut Skinner pemberian ganjaran berupa hadiah dan hukuman memiliki 2 cara, yaitu negatif dan positif. Makna dari negatif dan positif ini bukanlah mengaraj ke suatu tingkatan nilai. Tapi cara memberian ganjaran atas perilakunya. Postif berarti memberikan yang diinginkannya saat mampu melakukannya. Sedangkan, negatif berarti mengambil hal yang dimilikinya sebagai ganjaran atas perilakunya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perls, Tokoh Psikologi Yang Memusatkan Pada Masa Kini.

Artikel oleh: Logos Indonesia.