Perbedaan Konsep Alam Bawah Sadar Freud dan Jung

Sigmund Freud dan Carl Jung adalah dua tokoh terkenal dalam bidang psikologi yang memiliki pemikiran yang berbeda mengenai alam bawah sadar.

Kerpibadian, Tokoh6086 Views

Logos IndonesiaSigmund Freud dan Carl Jung adalah dua tokoh terkenal dalam bidang psikologi yang memiliki pemikiran yang berbeda mengenai alam bawah sadar. Meskipun keduanya memiliki pandangan bahwa ada aspek kehidupan manusia yang tidak disadari. Yang ini mempengaruhi pikiran dan perilaku seseorang. Tetapi, mereka memiliki perbedaan dalam cara menjelaskan dan memahami alam bawah sadar itu sendiri.

Teori Freud tentang alam bawah sadar, yang dikenal sebagai teori psikoanalisis. Menyatakan bahwa alam bawah sadar terdiri dari bagian tak sadar dalam pikiran dan perasaan yang tersembunyi. Menurut Freud, alam bawah sadar dipengaruhi oleh dorongan-dorongan seksual dan agresif. Yang tidak disadari yang berasal dari pengalaman masa kecil. Freud berpendapat bahwa konflik antara dorongan-dorongan tak sadar ini di tekanan dari ego. Ego merupakan bagian kepribadian yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan secara realistis. Nah, ego yang ditekan ini dapat menyebabkan gangguan mental. Freud juga menggunakan istilah “id”, “ego”, dan “superego” untuk menjelaskan struktur kepribadian. Kemudian interaksi ketiga istilah tersebut berkaitan dengan alam bawah sadar.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Small Talk? Membangun Hubungan Akrab dengan Percakapan Ringan.

Di sisi lain, Carl Jung memiliki pendekatan yang berbeda terhadap alam bawah sadar Freud. Jung percaya bahwa alam bawah sadar tidak hanya terdiri dari bagian tak sadar yang tersembunyi. Tetapi juga memiliki aspek yang lebih luas dan lebih inklusif. Menurut Jung, alam bawah sadar terdiri dari “arsip kolektif” atau “alam bawah sadar kolektif”. Yang berisi pola-pola pikiran, simbol, dan mitos yang dibawa secara kolektif oleh manusia dari generasi ke generasi. Jung menganggap alam bawah sadar kolektif sebagai sumber potensi kreatif, spiritualitas, dan transformasi individu.

Selain itu, Freud dan Jung juga memiliki perbedaan dalam pendekatan mereka terhadap seksualitas. Freud menempatkan dorongan seksual sebagai kekuatan utama di balik perilaku manusia. Freud melihat seksualitas sebagai komponen yang signifikan dalam perkembangan individu. Di sisi lain, Jung melihat seksualitas sebagai salah satu aspek dari kehidupan manusia. Jung lebih fokus pada pengembangan pribadi dan pertumbuhan spiritual.

Sehingga perbedaan utama antara teori Freud dan teori Jung mengenai alam bawah sadar terletak pada konsep dan penekanan yang berbeda. Freud lebih fokus pada dorongan seksual dan konflik tak sadar individu. Sementara Jung memperluas pandangannya untuk mencakup aspek kolektif dan transpersonal alam bawah sadar.

Perbedaan Teori Freud dengan Teori Jung

Sigmund Freud dan Carl Jung adalah dua tokoh utama dalam bidang psikologi. Mereka telah memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman tentang alam bawah sadar manusia. Meskipun mereka berbagi minat pada studi tentang alam bawah sadar. Tetapi ada beberapa perbedaan mendasar antara teori Freud dan teori Jung mengenai hal ini. Berikut adalah perbedaan-perbedaan utama di antara keduanya:

Struktur Alam Bawah Sadar

Freud memandang alam bawah sadar sebagai bagian terdalam dari pikiran manusia. Bagian tersebut terdiri dari tiga komponen utama, yaitu id, ego, dan superego. Id mewakili dorongan-dorongan naluriah dan insting-insting yang tidak disadari. Ego bertindak sebagai pengatur realitas. Dan superego mewakili norma-norma dan nilai-nilai moral internal yang ditanamkan oleh masyarakat.

Sementara, Jung mengembangkan konsep arketipe dalam teorinya tentang alam bawah sadar. Jung memandang alam bawah sadar sebagai lapisan yang lebih luas dan lebih kompleks dari Freud. Hal ini mencakup tidak hanya aspek personal (alam bawah sadar pribadi). Tetapi juga aspek yang lebih universal dan bersifat kolektif (alam bawah sadar kolektif).

Motivasi

Freud berpendapat bahwa motivasi utama di balik perilaku manusia berasal dari dorongan-dorongan seksual. Freud juga menanggap motivasi juga berasal dari agresif yang terpendam di dalam alam bawah sadar. Freud mengemukakan teori libido (energi seksual) dan teori naluri kematian.

Sementara, Jung menganggap motivasi manusia tidak hanya berasal dari dorongan-dorongan seksual dan agresif. Tetapi juga dari keinginan untuk mencapai individuasi dan keseimbangan psikologis. Jung menekankan pentingnya pertumbuhan spiritual dan pengembangan diri dalam proses individuasi.

Konten Alam Bawah Sadar

Freud berpendapat bahwa alam bawah sadar penuh dengan materi yang tidak sadar dan tersembunyi. Seperti ingatan traumatis, keinginan terlarang, dan konflik psikoseksual. Freud mengembangkan metode psikoanalisis untuk mengungkap dan mengatasi konflik-konflik ini.

Sementara, Jung meyakini bahwa alam bawah sadar penuh dengan simbol-simbol dan mitos yang berasal dari alam bawah sadar kolektif. Jung tertarik pada studi arketipe, yang merupakan pola-pola dasar yang ada di dalam pikiran manusia. Hak inu berhubungan dengan simbol-simbol universal yang terdapat dalam berbagai budaya.

Fokus Terapi

Terapi psikoanalisis Freud bertujuan untuk membawa isi alam bawah sadar ke permukaan. Tujuannya mengungkap konflik-konflik tersembunyi dalam membantu pasien mengatasi masalah psikologis melalui pemahaman dan interpretasi.

Sementara itu, terapi analitik Jung (juga dikenal sebagai psikologi analitik) bertujuan untuk mengintegrasikan alam bawah sadar pribadi dengan alam bawah sadar kolektif. Tujuannya membantu individu mencapai keseimbangan antara unsur-unsur sadar dan tidak sadar dalam diri mereka.

Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam pendekatan dan konsepsi masing-masing ahli terhadap alam bawah sadar. Meskipun terdapat perbedaan, baik Freud maupun Jung memberikan pemahaman tentang pentingnya alam bawah sadar dalam membentuk perilaku dan pengalaman manusia.

Baca Artikel Kami Lainnya: Deep Talk dalam Lingkungan Kerja.

Artikel oleh: Logos Indonesia.