Logos Indonesia – Memahami alasan-alasan mengapa seseorang mungkin mempertimbangkan percobaan bunuh diri sangatlah penting. Ini bukanlah sebuah topik yang mudah untuk dibicarakan. Tetapi menjadi lebih terbuka tentang hal ini bisa membantu kita semua memahami bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Jika kita dapat memahami apa yang mendorong seseorang ke titik ini, kita mungkin bisa membantu mencegah terjadinya tragedi.
Ada beberapa alasan utama yang mungkin membuat seseorang mempertimbangkan percobaan bunuh diri. Alasan-alasan ini bisa bervariasi dari orang ke orang, karena setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Namun, ada beberapa tema umum yang sering muncul, termasuk merasa sebagai beban, putus asa, rasa sakit yang berkepanjangan, keinginan untuk mencari perhatian, dan sebagai bentuk teriakan meminta pertolongan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Mengulik Fenomena Konformitas pada Seruan Aksi Bela Palestina
Penting untuk kamu ingat bahwa jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mempertimbangkan percobaan bunuh diri, sangat penting untuk mencari bantuan secepatnya. Tak perlu merasa malu atau merasa harus menanggung semuanya sendiri. Minta bantuan dari orang lain dan bicaralah tentang perasaan kamu.
Berikut ini beberapa alasan mengapa seseorang melakukan percobaan bunuh diri:
Sebagai Sarana Meminta Pertolongan
Setiap dari kita pernah atau mungkin sedang merasakan momen di mana semuanya terasa menyerang kita tanpa henti. Bisa jadi dari pekerjaan yang sulit, hubungan yang patah, atau mungkin kegagalan berulang yang bikin kita merasa terjebak dalam siklus negatif. Bayangkan kamu berada di dalam sebuah sumur yang dalam, dan segala cara yang kamu coba untuk keluar gagal.
Di situasi-situasi seperti ini, mungkin kamu merasa seolah-olah tidak ada lagi pilihan lain selain mencoba bunuh diri sebagai semacam ‘teriakkan pertolongan’. Kita berharap bahwa jika kita tiba di titik ini – suatu titik di mana kita siap untuk menghabiskan nyawa kita sendiri – orang lain akan menangkap sinyal ini dan akhirnya mengerti betapa parahnya penderitaan yang kita alami. Mungkin kita berharap teman, keluarga, atau orang-orang yang kita sayangi akan melihat ini, mencoba lebih memahami kita, dan membantu menyelamatkan kita dari lubang hitam emosional ini.
Mencari Perhatian
Lalu ada momen di mana kita merasa benar-benar sendirian, seolah-olah tak ada satupun yang peduli tentang kita. Kamu merasa tidak ada yang melihat beban yang kamu pikul, tidak ada yang mendengarkan rasa sakit dan kesedihanmu. Kamu merasa diabaikan, ditinggalkan bahkan oleh orang-orang terdekatmu. Rasanya hampa dan sedih, hingga kamu mencapai titik di mana kamu merasa mungkin percobaan bunuh diri bisa mengubah itu semua.
Bunuh diri dianggap sebagai tindakan ekstrem, dan dalam keadaan putus asa, mungkin kamu berpikir bahwa tindakan ini bisa mengalihkan perhatian orang kepada kamu. Di dalam pikiran yang bingung dan luka ini, mungkin kita berharap bahwa jika kita mencoba untuk melukai diri sendiri atau mencoba bunuh diri, orang lain akhirnya akan memperhatikan penderitaan kita. Mungkin kita berharap bahwa perhatian tersebut akan membuat kita merasa lebih diakui dan mungkin kurang sendirian dalam melawan pertempuran batin ini.
Putus Asa
Ada saat-saat di mana kita merasa seolah sudah mencoba segala cara untuk mengatasi berbagai masalah dalam hidup, tapi malah seperti bertemu jalan buntu. Mungkin masalahnya datang dari tekanan pekerjaan yang tak berkesudahan, hubungan yang patah, atau utang yang terus menggurita. Kita bisa merasa sungguh putus asa, tak ada tujuan hidup yang jelas, dan pikiran kita mungkin tergoda untuk melihat bunuh diri sebagai cara bagi kita untuk mengakhiri semua penderitaan yang kita rasakan.
Merasa Jadi Beban
Ada kalanya, orang mencoba bunuh diri karena mereka merasa merepresentasikan beban yang berat bagi orang-orang di sekeliling mereka. Mungkin kita merasa apa yang kita bawa pada orang lain hanyalah masalah, kegagalan, dan kesedihan, alih-alih kebahagiaan dan dukungan yang seharusnya bisa kita berikan. Rasa ini bisa datang dari depresi atau stres berkepanjangan, yang mungkin mendorong kita untuk mempertimbangkan bunuh diri sebagai jalan untuk mengakhiri kehidupan kita demi kenyamanan orang yang kita sayangi.
Rasa Sakit yang Tak Tertahankan
Bunuh diri juga bisa menjadi pertimbangan bagi kita ketika kita mengalami rasa sakit yang sangat menyiksa – bisa jadi sakit fisik maupun emosional. Kita mungkin merasa begitu tertekan oleh rasa sakit ini hingga kita mencapai titik di mana bunuh diri terlihat sebagai satu-satunya cara keluar. Jadi, sebagai solusi paling ekstrim, kita mungkin memutuskan untuk mengakhiri hidup sebagai cara untuk menghentikan rasa sakit yang tak terbayangkan ini.
Ingatlah bahwa mencari bantuan dan dukungan sangatlah penting dalam menghadapi perasaan ini. Bicaralah dengan seseorang yang dipercayai, seperti teman, anggota keluarga, atau profesional kesehatan jiwa seperti konselor atau psikolog.
Masalah bunuh diri adalah topik yang sangat serius dan penting untuk diatasi. Jadi jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki perasaan atau pemikiran seperti di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bicaralah dengan seseorang yang kamu percayai atau cari bantuan profesional, seperti konselor atau psikolog. Semakin cepat kamu mencari bantuan, semakin baik kesempatan untuk mengatasi masalah ini demikian pula melindungi diri dan orang yang kamu pedulikan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Konformitas dan Empati yang Menular: Bagaimana Konformitas Bisa Mempengaruhi Tingkat Empati Seseorang?
Artikel oleh: Logos Indonesia.
Comment