Thanatos dan Eros atau Dorongan akan Kematian dan Kehidupan dalam Teori Psikoanalisis Freud

Penjelasan dalam konsep Thanatos dan Eros dan peranannya dalam perilaku manusia dalam konteks psikoanalisis Sigmund Freud.

Kerpibadian, Tokoh3171 Views

Logos Indonesia – Dalam dunia psikologi, terdapat berbagai teori dan konsep yang membantu kita memahami kompleksitas perilaku manusia. Salah satu tokoh terkenal dalam bidang psikoanalisis adalah Sigmund Freud. Salah satu aspek penting dalam teori psikoanalisis Freud adalah konsep Thanatos.

Konsep thanatos dapat di artikan sebagai dorongan atau insting akan kematian. Mereka yang memiliki insting ini menyukai hal yang merusak atau distruptif. Karena dalam alam bawah sadarnya memberitaukan itu keinginannya. Sehingga, konsep thanatos sangat erat kaitannya dengan konsep psikoanalisis Freud. Teori utama dari Sigmund Freud adalah terkait alam bawah sadar seseorang untuk bertindak. Jadi, jika di lihat dari sisi psikoanalisis, maka setiap tindakan seseorang memiliki arti yang tersembunyi di alam bawah sadarnya. Itu lah mengapa, dalam teori psikoanalisis tidak ada istilah kebetulan. Karena semua hal tindakan yang kita lakukan di pengaruhi oleh alam bawah sadar kita.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Mengatasi Masalah Trust Issue Pada Orang Lain

Maka dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian Thanatos. Pembahasan ini seputar psikologi dan teori yang mendasarinya. Sehingga, kita akan mulai membahas peran thanatos dalam perilaku manusia. Kemudian, berkaitan dengan ini juga, kita berusaha mengetahui perbedaannya thanatos dengan insting hidup. Hingga akhirnya membahas implikasi yang terjadi jika tidak seimbangan antara id, ego, dan superego.

Pemaham Dasar Dari Teori Psikoanalisis Freud

Sebelum kita memahami konsep Thanatos, penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang teori psikoanalisis Freud. Sigmund Freud mengembangkan teori ini sebagai suatu kerangka kerja untuk memahami struktur dan fungsi pikiran manusia. Teori ini membagi tiga hal pembentuk sistem dalam diri manusia, yaitu id, superego, dan ego. Mari kita bahas satu per satu.

Yang pertama adalah “Id”. Id merupakan bagian tak sadar yang berhubungan dengan kebutuhan dan keinginan dasar. Bagian ini lah yang akan kita bahas lebih dalam dalam artikel ini.

Yang kedua adalah “Superego”. Superego dapat mengacu pada aturan, moral dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh masyarakat.

Yang ketiga adalah “Ego”. Ego dikenal sebagai jembatan antara bagian Id dan Superego. Sehingga Ego bertindak sebagai pengatur antara id dan superego. Bagian ini mencoba untuk memenuhi keinginan id dengan mempertimbangkan nilai-nilai superego.

Konsep Thanatos dalam Psikologi

Thanatos adalah salah satu konsep sentral dalam teori psikoanalisis Freud. Konsep ini mengacu pada insting kematian atau kehancuran yang ada dalam diri manusia. Freud percaya bahwa setiap individu memiliki dorongan untuk mengakhiri kehidupan, meskipun secara sadar kita menolaknya. Thanatos merupakan berlawanan dengan insting hidup yang disebut Eros. Thanatos mendorong manusia untuk mencari kehancuran, agresi, dan kecenderungan merusak.

Perbedaan Antara Insting Hidup dan Insting Mati

Penting untuk membedakan antara insting hidup (Eros) dan insting mati (Thanatos). Insting hidup berhubungan dengan dorongan untuk bertahan hidup, keinginan untuk mencapai kenikmatan, dan kecenderungan untuk membangun hubungan sosial. Di sisi lain, insting mati mengacu pada dorongan kehancuran, agresi, dan keinginan untuk mengakhiri kehidupan. Eros dan Thanatos saling berinteraksi dalam dinamika psikis manusia.

Dampak dari Ketidakseimbangan antara Id, Ego, dan Superego

Ketika terjadi ketidakseimbangan antara id, ego, dan superego. Maka akan berdampak yang serius dapat buruk. Jika id mendominasi. Maka seseorang cenderung bertindak secara impulsif, mengabaikan aturan sosial, dan hanya memenuhi keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi.

Jika superego yang dominan. Maka seseorang cenderung mengalami kecemasan yang berlebihan, merasa bersalah, dan menghambat diri untuk mengikuti keinginan pribadi. Ketika ego tidak dapat menjalankan perannya dengan baik. Maka individu cenderung mengalami konflik internal dalam dirinya. Sehingga merasa kesulitan dalam mengelola emosi dan perilaku.

Perbedaan Antara Naluri dan Insting

Perbedaan antara naluri dan insting dapat menjadi rumit. Naluri mengacu pada kecenderungan alami yang dimiliki oleh semua makhluk hidup. Seperti dorongan untuk makan, tidur, atau bereproduksi. Naluri biasanya ditentukan oleh faktor biologis dan bersifat bawaan. Di sisi lain, insting lebih terkait dengan faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi perilaku individu. Insting melibatkan pengalaman dan pembelajaran yang mempengaruhi kecenderungan perilaku seseorang.

Perbedaan Antara Insting dan Intuisi

Insting dan intuisi adalah dua konsep yang sering kali dapat disalahartikan. Insting adalah kecenderungan bawaan yang dimiliki oleh individu. Sedangkan intuisi adalah kemampuan untuk memahami sesuatu secara instan tanpa pemikiran sadar yang terperinci. Insting lebih terkait dengan naluri dan dorongan bawah sadar. Sedangkan intuisi melibatkan penggunaan intelektual dan pengalaman yang telah di internalisasi.

Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan konsep Thanatos dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang mudah dipahami untuk kamu baca. Thanatos adalah semacam dorongan dalam diri terkait perilaku distruptif yang merusak. Sedangkan Eros menjadi kebalikan dari Thanatos. Eros adalah dorongan dalam diri untuk hidup dan memelihara semua hal dalam kehidupan.

Baca Artikel Kami Lainnya: 3 Tingkat Kesadaran Menurut Psikoanalisa Klasik Sigmund Freud

Artikel oleh: Logos Indonesia.