Waktu Terasa Lebih Cepat Berlalu Ketika Dewasa. Kenapa Ya?

Ada beragam alasan di balik kenapa waktu terasa lebih cepat berlalu ketika dewasa. Kita akan membahas lima alasan utamanya.

Logos Indonesia – Pernah merasa waktu seakan-akan berjalan lebih cepat ketika kita semakin dewasa? Berjam-jam ketika kita masih kanak-kanak dapat terasa sangat lam. Sedangkan waktu saat kita telah dewasa rasanya berlalu begitu cepat. Fenomena ini sering ditemui dan dirasakan oleh banyak orang. Dalam artikel ini, kita akan membahas kenapa hal ini terjadi dan apa saja alasan di balik perubahan persepsi waktu tersebut.

Sebagai contoh, mungkin kamu pernah merasa waktu liburan sekolah dulu terasa lama dan penuh petualangan. Namun, saat telah bekerja dan menjalani rutinitas sehari-hari, waktu liburan terasa begitu singkat dan cepat berakhir. Fenomena ini umumnya merupakan salah satu efek dari proses penuaan.

Untuk memahami fenomena ini lebih jauh, kita akan mengeksplorasi beberapa alasan mengapa waktu terasa lebih cepat berlalu ketika kita dewasa. Dari sana, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana persepsi waktu kita berubah seiring berjalannya waktu. Dan mengapa hal ini terjadi.

Alasan Persepsi Waktu Berubah

Ada beragam alasan di balik perubahan persepsi waktu ini. Untuk memahami fenomena ini dengan lebih baik, kita akan membahas lima alasan utama. Dimana hal ini akan yang menjelaskan mengapa waktu terasa lebih cepat seiring bertambahnya usia kita. Dengan pemahaman ini, kita mungkin dapat merasa lebih dekat dengan misteri besar ini tentang waktu dan usia.

1.     Pengalaman Baru dan Pembelajaran

Konsep “Pengalaman Baru dan Pembelajaran” menjadi salah satu faktor persepsi kita terhadap kecepatan berjalannya waktu. Di masa kanak-kanak dan remaja, banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang dituntut untuk dipelajari hampir setiap hari. Dari belajar berjalan, berbicara, hingga ilmu-ilmu baru di sekolah. Semuanya adalah hal baru yang harus diperhatikan dan dipahami. Proses mempelajari hal baru tersebut membutuhkan waktu dan energi, sehingga kita merasa waktu berjalan lebih lambat.

Sebaliknya, saat kita dewasa, hari-hari kita biasanya diisi dengan rutinitas. Baik itu di tempat kerja atau kehidupan sehari-hari yang seringkali serupa dan tidak banyak berubah. Hal ini berarti ada lebih sedikit pengalaman baru yang harus kita proses setiap hari dibandingkan saat kanak-kanak atau remaja. Akibatnya, waktu bisa terasa berlalu lebih cepat. Karena kehidupan kita berjalan dalam pola yang relatif sama dan prediksi dari hari ke hari. Dengan demikian, kurangnya pengalaman baru dan pembelajaran dapat berkontribusi membuat kita merasa waktu berjalan lebih cepat saat dewasa.

2.     Perbandingan Waktu

Perbandingan waktu mengacu pada bagaimana proporsi waktu yang kita alami mengecil seiring dengan bertambahnya usia kita. Sebagai contoh, anak berusia 5 tahun merasakan satu tahun sebagai 20% dari waktu hidup mereka. Sebab mereka baru hidup selama lima tahun. Tetapi, seseorang yang sudah berusia 50 tahun akan merasakan satu tahun hanya sebagai 2% dari waktu hidup mereka. Karena mereka telah hidup selama 50 tahun. Karenanya, ketika usia kita bertambah, bagian waktu satu tahun dalam kehidupan kita menyusut. Akibatnya, kita merasa waktu berlalu lebih cepat dari sudut pandang relatif.

3.     Kurangnya Fokus

Pada masa kanak-kanak, kita cenderung memiliki lebih banyak waktu untuk benar-benar sibuk dan menikmati momen yang sedang berlangsung. Ini berarti bahwa kita lebih cenderung memperhatikan, mengingat, dan merasakan setiap detail momen tersebut. Yang pada akhirnya membuat waktu terasa berjalan lebih lambat.

Sebaliknya, sebagai dewasa, kita sering kali dipenuhi oleh berbagai tanggung jawab dan tugas. Seperti pekerjaan, perawatan rumah, pengasuhan anak, dan lain sebagainya. Tanggung jawab ini meminta perhatian dan energi kita, yang dapat menarik kita keluar dari momen yang sedang berlangsung. Ini berarti bahwa kita mungkin tidak memperhatikan atau mengingat detail momen sebanyak ketika kita masih anak-anak. Jadi, berbagai tanggung jawab dan tugas ini dapat berkontribusi terhadap persepsi bahwa waktu berjalan lebih cepat.

4.     Proses Penuaan Otak

 

Seiring bertambahnya usia, beberapa fungsi otak kita mulai menurun, termasuk kemampuan untuk memproses informasi. Hal ini menyebabkan kita merasa waktu berjalan lebih cepat karena kita memiliki kesulitan untuk mengingat dan mengolah informasi.

5.     Kurangnya Antisipasi

Ketika kita masih anak-anak, kita cenderung menantikan berbagai peristiwa besar dalam hidup kita. Seperti ulang tahun atau liburan. Hal ini menciptakan efek perpanjangan waktu. Sebaliknya, saat kita dewasa, kita mungkin lebih jarang mengantisipasi peristiwa-peristiwa besar sehingga waktu terasa lebih cepat berlalu.

Sekarang kita telah memahami beberapa alasan mengapa waktu terasa lebih cepat berlalu ketika kita dewasa. Maka kita bisa lebih waspada terhadap perubahan persepsi ini. Meskipun kita tidak bisa memperlambat waktu. Kita dapat mencoba untuk lebih menikmati setiap momen dan menciptakan pengalaman baru yang akan memperkaya kehidupan kita.

Terlebih lagi, mengakui bahwa waktu terasa lebih cepat berlalu dapat menjadi pengingat bagi kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Kita bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Baik untuk diri kita sendiri maupun bagi orang-orang di sekitar kita.

Baca Artikel Kami Lainnya: Dampak Psikologis dari Media Sosial di Tiap Masa Perkembangan
Baca Artikel Kami Lainnya: Pahami Batasan Memposting Story Di Media Sosial Agar Tidak Berdampak Buruk

Artikel oleh: Logos Indonesia.