Workaholic Tidak Baik Untuk Kehidupanmu

Workaholic bukanlah julukan yang baik karena mendatangkan berbagai kerugian bagi diri sendiri, seperti resiko penyakit fisik dan mental, bahkan akan mengganggu hubungan dengan orang terdekat.

PIO2221 Views

Logos IndonesiaWorkaholic sering kali menjadi predikat baik bagi setiap karyawan. Pasalnya, dengan menjadi seorang workaholic, karyawan dianggap memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pengembangan perusahaan.

Karyawan yang bekerja bahkan diluar jam kerja dan mencurahkan segala tenaga yang dimiliki untuk bekerja akan membuat karyawan tersebut terlihat loyal terhadap perusahaan. Sayangnya, tindakan ini tidak selamanya baik untuk diri sendiri. Bahkan, menurut studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) seseorang yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu akan beresiko lebih tinggi untuk terserang penyakit.

Artikel ini akan membahas mengenai apa itu workaholic, ciri-ciri seorang workaholic, hingga dampak negatif workaholic.

Apa Itu Workaholic?

Apa Itu Workaholic

Workaholic sendiri merupakan julukan untuk seseorang yang bekerja terlalu keras atau biasa juga disebut dengan gila kerja. Seorang workaholic biasanya akan mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk bekerja tanpa peduli dengan kehidupan lain bahkan kesehatan yang dimiliki.

Seorang workaholic berbeda dengan pekerja keras. Seorang pekerja keras sangat mencintai pekerjaannya, namun tidak lupa untuk mencintai dirinya dengan sedikit bersantai. Sedangkan seorang workaholic tidak peduli dengan dirinya dan mencurahkan seluruh tenaganya untuk bekerja.

Seorang yang workaholic memiliki kecanduan terhadap pekerjaannya, sehingga mereka akan terus bekerja karena adanya dorongan dari dalam diri. Bukan karena faktor dari luar seperti upah, kenaikan jabatan, atau faktor-faktor eksternal lainnya. Seorang workaholic juga cenderung tidak begitu menikmati pekerjaannya. Pekerjaan tersebut dilakukan hanya semata-mata karena dorongan dari dalam dirinya saja.

Ciri-Ciri Workaholic

Ciri-Ciri Workaholic

Berikut beberapa ciri-ciri dari seorang workaholic yang perlu kamu ketahui:

Memprioritaskan pekerjaan

Seorang workaholic akan memprioritaskan pekerjaan di atas apapun itu. Mereka akan bekerja tanpa mengenal waktu, walaupun itu sudah di luar jam kerja atau saat weekend sekalipun. Dorongan dari dalam dirinya membuat ia ingin terus-terusan bekerja dimanapun dan kapanpun.

Baca Artikel Kami Lainnya : Kenali Tanda-Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic

Stress jika tidak bisa bekerja

Orang pada umumnya akan merasa stress jika sedang bekerja. Lain halnya dengan seorang workaholic, mereka justru akan merasa stress jika tidak bisa bekerja. Ada kalanya seseorang mengalami hambatan untuk bekerja, misalnya koneksi internet yang terputus atau hal lain. Seorang workaholic akan berusaha mencari cara agar bisa kembali bekerja.

Keseriusan dalam bekerja

Seorang workaholic sangat serius dalam bekerja. Mereka akan memfokuskan pikirannya terhadap apa yang sedang mereka kerjakan. Baiknya, hal ini akan membuat pekerjaan mereka terselesaikan dengan baik. Namun, mereka sama sekali tidak bisa diganggu jika sedang berhadapan dengan pekerjaan.

Mudah sakit

Seperti yang telah dipaparkan di atas, seorang workaholic akan bekerja tanpa mengenal waktu. Hal inilah yang memicu mereka menjadi lebih mudah terserang penyakit. Tentunya hal ini dikarenakan waktu istirahat yang kurang karena lebih mengutamakan pekerjaan.

Sangat ambisius

Seorang workaholic sangat ambisius untuk mengejar target dalam pekerjaannya. Hal ini akan membuat mereka stress jika target tersebut tidak dapat dicapai. Seorang workaholic akan menggerakkan segala kemampuannya untuk mencapai target dalam pekerjaannya.

Tidak menyadari dirinya seorang workaholic

Seorang workaholic justru tidak menganggap diri mereka workaholic. Mereka akan memandang apa yang dikerjakan adalah suatu hal yang wajar. Mereka berpikir bahwa apa yang dilakukan merupakan upaya untuk mengerjakan tanggung jawab mereka.

Seorang workaholic tidak sadar bahwa mereka adalah seorang workaholic, mereka justru menganggap itu adalah bentuk dari kerja keras.

Dampak Buruk Dari Workaholic

Dampak Buruk Dari Workaholic

Walaupun workaholic akan mendapatkan predikat karyawan terbaik atau karyawan dengan loyalitas tinggi terhadap perusahaan, sayangnya seorang workaholic justru membawa diri mereka ke dalam berbagai hal-hal fatal, seperti:

Beresiko mengalami penyakit mental

Hal utama yang menyerang seorang workaholic adalah penyakit mental. Dengan banyaknya pekerjaan yang dihadapi dan waktu istirahat yang kurang awalnya memang hanya sekedar stress kerja. Namun jika hal ini dibiarkan cukup lama dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, stress kerja akan berubah menjadi kecemasan hingga depresi.

Beresiko mengalami penyakit fisik

Tidak hanya menyerang kesehatan mental, seorang workaholic juga beresiko terserang berbagai penyakit fisik. Terlalu banyak bekerja dan tidak memperhatikan pola hidup sehat akan membuat sistem imun tubuh melemah.

Seorang workaholic juga sering kali melewatkan waktu makan, tidur tidak teratur, bahkan melupakan waktu istirahat. Hal ini tentu saja bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Mengganggu hubungan interaksi dengan orang-orang terdekat

Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa seorang workaholic akan mendedikasikan dirinya untuk pekerjaan. Hal ini membuat mereka jauh dari orang-orang terdekat seperti teman, kerabat, bahkan keluarga sendiri.

Seorang workaholic yang telah memiliki anak cenderung melewatkan proses perkembangan anaknya. Hal ini tidak baik untuk hubungan anak dan orang tua. Kurangnya quality time bersama keluarga ini membuat hubungan seorang workaholic dan keluarganya merenggang.

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa seorang workaholic sangat berbeda dengan seorang pekerja keras. Workaholic merupakan bentuk dari kecanduan bekerja yang membuat mereka lupa untuk menyayangi diri mereka sendiri.

Workaholic bukanlah julukan yang baik karena mendatangkan berbagai kerugian bagi diri sendiri, seperti resiko penyakit fisik dan mental, bahkan akan mengganggu hubungan dengan orang terdekat.

Jika kamu memiliki ciri-ciri workaholic di atas, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online. Mendapatkan pertolongan sedini mungkin akan lebih baik jika membuatkan perilaku tersebut berkepanjangan. Semoga artikel ini dapat membantu

Baca Artikel Kami Lainnya : Tips Mempraktikkan Mindfulness di Tempat Kerja